20 b.
sarana untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan Barang Mewah PPnBM.
c. alat pengawasan administrasi perpajakan.
4. Pencabutan NPPKP
Direktorat Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas permohonan pencabutan Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak dalam jangka waktu 6 enam bulan sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.
5. Sanksi tidak mempunyai NPWP atau NPPKP
Dalam KUP Ketentuan Umum dan tata cara Perpajakan dinyatakan bahwa bagi wajib pajak dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau
menyalahgunakan atau menggunakan hak tanpa NPWP, pengukuhan PKP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara diancam dengan
pidana penjara paling singkat enam bulan dan paling lama enam tahun dan denda paling sedikit dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.
B. Kewajiban Pencatatan dan Pembukuan
1 . Pencatatan
Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto atau penjualan bruto dari usahanya dan penerimaan penghasilan lainnya dari
luar usaha dengan tujuan mempermudah perhitungan Penghasilan Kena Pajak serta mempermudah perhitungan PPN dan PPnBM. Apabila wajib pajak dalam
memperhitungkan pajak penghasilan dengan menggunakan pencatatan, maka penghasilan neto ditentukan dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto. Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah persentase tertentu dari
peredaran atau penghasilan bruto usaha atau pekerjaan bebas yang merupakan standar umum besarnya pengasilan neto yang dianggap normal atau wajar yang
21 dibuat dan disempurnakan terus-menerus serta diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Pajak. Dalam Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
pasal 14 2 dinyatakan bahwa yang diperkenankan untuk menggunakan pencatatan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi WP-OP yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 satu tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 empat miliar delapan ratus juta rupiah boleh
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dengan syarat memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak
dalam jangka waktu 3 tiga bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan.
2. Pembukuan
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Pembukuan ini wajib dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan di Indonesia. Wajib pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan
pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan adalah: a.
Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 satu tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00
empat miliar delapan ratus juta rupiah boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.
b.Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
c. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan wajib pajak yang wajib
menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan untuk
22 menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Laporan Keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 adalah laporan keuangan dari masing-masing wajib pajak. Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidak
dilampirkan pada Surat Pemberitahuan SPT, Surat Pemberitahuan dianggap tidak lengkap dan tidak jelas, sehingga Surat Pemberitahuan dianggap tidak
disampaikan
C. Penyelenggaraan Pencatatan atau Pembukuan