Dasar Pengenaan Pajak yang Ditentukan Undang Undang

118 memilih satu tempat atau lebih sebagai tempat terutang PPN.

H. Tarif Pajak Pertambahan Nilai

Tarif pajak pertambahan nilai diatur sebagai berikut: 1. Sebesar 10 sepuluh persen 2. Sebesar 0 nol persen, khusus Pajak Pertambahan Nilai atas ekspor barang kena pajak. Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean. Oleh karena itu Barang Kena Pajak yang diekspor atau dengan kata lain dikonsumsi di luar daerah pabean dikenakan tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0 nol persen. Yang harus dicermati dalam hal ini adalah bahwa pengenaan tarif 0 nol persen tersebut bukan berarti pembebasan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai. Dengan demikian, Pajak- masukan yang telah dibayar dari barang yang diekspor tetap dapat dikreditkan. Dalam hal pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean, tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah sebagai berikut: a. 10 sepuluh persen apabila jumlah yang dibayar atau seharusnya dibayarkan kepada pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak: tidak berwujud atau Jasa Kena Pajak belurn tennasuk Pajak Pertambahan Nilai. b. 10 110 sepuluh perseratus sepuluh, apabila jumlah yang dibayarkan atau seharusnya dibayarkan kepada pihak yang menyerahkan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau Jasa Kena Pajak sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai

I. Dasar Pengenaan Pajak yang Ditentukan Undang Undang

Yang dimaksud dengan Dasar Pengenaan Pajak DPP adalah jumlah harga jual atau penggantian atau nilai impor atau nilai ekspor atau nilai lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang dipakai dasar untuk menghitung Pajak yang terutang yaitu dari: 1. Harga Jual Harga jual adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau 119 seharusnya diminta dalam penyerahan Barang Kena Pajak, seperti biaya pengiriman, biaya garansi, komisi, premi, asuransi, biaya pemasangan, biaya bantuan teknik, dan biaya-biaya lainnya Beberapa nilai yang bukan merupakan unsur harga jual sebagai dasar pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan potongan harga adalah potongan tunai atau rabat yang dicantumkan dalam faktur pajak.Tidak termasuk pengertian potongan harga adalah bonus, premi, komisi atau balas jasa lainnya. 2. Penggantian Penggantian adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha jasa karena penyerahan jasa, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan potongan harga yang tidak dicantumkan dalam faktur pajak 3. Nilai impor Nilai impor yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak adalah harga patokan impor atau Cost Insurance and Freight CIF sebagai dasar penghitungan bea masuk ditambah biaya lain menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dengan pabean. 4. Nilai Ekspor Nilai ekspor adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Dalam hal penerapan harga jual atau penggantian atau nilai impor atau nilai ekspor akan menimbulkan ketidakadilan atau karena harga jual atau penggantian sulit untuk ditetapkan, maka Menteri Keuangan menentukan nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak. J. Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Yang dimaksud dengan nilai lain adalah suatu jumlah yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Nilai lain yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 251KMK.032002 untuk: 1. Pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak, yaitu harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor. 2. Pemberian Cuma-Cuma Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, yaitu harga 120 jual atau penggantian setelah dikurangi laba kotor. 3. Penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan Harga Jual Rata- rata. 4. Penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film 5. Persediaan Barang Kena Pajak yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan dengan harga pasar wajar. 6. Aktiva yang menurut tujuan semula tidak diperjualbelikan sepanang PPN atas perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan, yaitu harga pasar wajar. 7. Kendaraan bermotor bekas adalah 10 dari harga jual. 8. Penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10 dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih. 9. Jasa pengiriman paket adalah 10 dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih. 10. Jasa anjak piutang adalah 5 dari seluruh imbalan yang diterima berupa service ch arge, provisi dan diskon. 11. Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa kena Pajak antar cabang adalah harga jual atau penggantian setelah dikurangio laba kotor. 12. Penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang adalah harga lelang.

K. Faktur Pajak