Proses Pengadaan dan atau Penerbitan Faktur Pajak Saat Pembuatan Faktur Pajak

128 d. Faktur Nota Bon Penyerahan PNBP yang dibuatdikeluarkan oleh Pertamina untuk penyerahan BBM dan atau bukan BBM; e. Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi; f. Ticket, Tagihan Surat Muatan Udara Airway Bill, atau Delivery Bill, yang dibuat dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri; g. SSP untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar Daerah Pabean; h. Nota Penjualan Jasa yang dibuat dikeluarkan untuk penyerahan jasa ke pelabuhan; i. Tanda pembayaran atau kuitansi listrik.

O. Proses Pengadaan dan atau Penerbitan Faktur Pajak

Ada tiga jenis faktur pajak yaitu, faktur pajak standar, faktur pajak gabungan, dan faktur pajak sederhana. Ketiga faktur tersebut dengan proses penerbitan sebagai berikut, 1. Faktur Pajak Standar a. Pengadaan Faktur Pajak Standar dilakukan oleh PKP dan dapat dibuat dengan menggunakan komputer sepanjang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Kep. Dirjen. Pajak No. Kep-53PJ.1994 tanggal 29 Desember 1994. b. Sebelum PKP mencetak Faktur Pajak Standar, diharuskan melaporkan nomor seri Faktur Pajak Standar yang akan diterbitkan kepada Kepala KPP tempat PKP dikukuhkan. c. Apabila diinginkan, PKP dapat menyesuaikan ukuran kolom-kolom Faktur Pajak, namun tidak diperkenankan menambah atau mengurangi kolom yang sudah ada. d. Tidak diperkenankan menghilangkan kolom PPn BM, meskipun PKP tidak terutang PPn BM. e. Identitas PKP yang menerbitkan Faktur Pajak dan nomor seri Faktur Pajak dapat dicetak. 129 f. Pada ruangan-ruangan yang masih kosong dalam formulir Faktur Pajak atau di halaman sebaliknya dapat diisi dengan logo, nomor ijin usaha, nomor telepon, nomor faktur penjualan, dan tanggal jatuh tempo pembayaran, sepanjang penempatannya tidak mengubah bentuk dan ukuran Faktur Pajak. 2. Faktur Pajak Sederhana a. Faktur Pajak Sederhana hanya dapat diterbitkan oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP danatau JKP kepada pembeli BKP danatau JKP yang tidak diketahui identitasnya secara lengkap atau penyerahan BKP JKP secara langsung kepada konsumen akhir.

P. Saat Pembuatan Faktur Pajak

1. Faktur Pajak Standar harus dibuat selambat-lambatnya : a. Pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan BKP danatau JKP. b. Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP dan atau JKP. c. Pada saat pembayaran termijn dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan. d. Pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Pemungut PPN. 2. Faktur Pajak Gabungan harus dibuat selambat-lambatnya pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan BKP dan atau JKP. 3. Faktur Pajak Sederhana a. Harus dibuat pada saat penyerahan BKP danatau JKP b. Pada saat pembayaran apabila pembayaran diterima sebelum penyerahan BKP dan atau JKP.

Q. Tata cara penggantianpembetulan faktur pajak