28 5.
PT menjumlah dua kumpulan gambar dengan menggunakan jari dan menulis angkanya
Guru memberi contoh cara menjumlah dua kumpulan gambar dengan menggunakan jari
Anak memperhatikan contoh guru Guru memberi tugas kepada anak untuk menjumlah dua kumpulan gambar
dengan jari Anak melaksanakan tugas yang diberikan
Guru mengamati, membimbing, memotivasi dan menilai hasil anak
+ =
+ =
+
E. Kerangka Pikir
Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi anak sehingga anak
termotivasi untuk melakukan proses berhitung permulaan dengan mudah dan menyenangkan sesuai dengan kemampuan anak.
29 Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
A.
B.
Berdasarkan bagan kerangka pikir di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran berhitung permulaan kondisi awal anak belum paham cara berhitung
dan hasil belajar masih kurang optimal. Kemudian diberikan tindakan pembelajaran menggunakan metode Jarimatika yang diterapkan pada kegiatan
membilang angka 1-10 dan mengetahui hasil pengurangan dan penjumlahan 1-10 dan dilakukan secara berulang-ulang. Hal tersebut sejalan dengan teori belajar
Behavioristik, menurut Edwin Guthrie Asri Budiningsih, 2008: 23 dijelaskan bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara,
oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap
sehingga pada kondisi akhir diharapkan kemampuan berhitung permulaan akan meningkat.
Guru belum memanfaatkan metode
Kondisi Awal
Kemampuan konsep berhitung anak
kurang
Guru menggunakan
metode jarimatika Penerapan
tindakan
Kemampuan berhitung anak meningkat
Kondisi Akhir
30
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan pada bagian kajian pustaka di atas, maka dapat di kemukakan hipotesis tindakan dalam penelitian ini,
yaitu “Kemampuan berhitung permulaan anak Kelompok A TK Tunas Harapan II Magelang dapat ditingkatkan melalui metode J
arimatika”.
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto 2010: 130 merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Peneliti mengumpulkan data yang dilakukan oleh anak dalam
kegiatan berhitung. Peneliti sebagai pengamat dengan mencatat secara seksama sesuai dengan langkah-langkah penelitian yang meliputi penyusunan rencana,
pelaksanaan kegiatan, observasi dan analisis serta refleksi terhadap hasil observasi aktifitas anak serta menilai hasil dari peningkatan kemampuan berhitung
permulaan dengan metode Jarimatika di TK Tunas Harapan II Magelang.
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di TK Tunas Harapan II, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Pertimbangan peneliti
mengambil tempat penelitian ini adalah karena sebagai salah satu guru pada TK Tunas Harapan II, dan peneliti mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan TK tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penentuan waktu penelitian mengacu pada program akademik yang berlaku di sekolah tersebut, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses pembelajaran yang efektif di kelas. Penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015.