Siklus I Deskripsi Hasil Penelitian
47 inti, peneliti mengkondisikan anak terlebih dahulu dengan menyanyikan lagu
bersama- sama “Satu-satu” agar anak siap untuk mengikuti pembelajaran.
Kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu dan memberi gambaran tentang materi berhitung.
Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
membilang dengan menggunakan jari. Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir
kolaborator melakukan evaluasi kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.
c Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 3
Pertemuan Ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2015 dengan tema diri sendiri dan sub tema mengenal tubuhku. Kegiatan dimulai pukul
07.30-10.00 WIB yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan dilaksanakan dengan posisi duduk anak secara
klasikal. Peneliti menyiapkan RKH dan perlengkapan yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan baris, berdoa, dan salam. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru melakukan apersepsi
sesuai dengan tema pada hari itu yaitu mengenal tubuhku. Sebelum masuk kegiatan inti anak menyanyikan lagu bersama-sama
“dua mata saya”. Kolaborator atau guru melakukan apersepsi sesuai dengan tema pada hari itu. Setelah selesai
apersepsi, anak diminta meloncat dari kursi dengan ketinggian 40 cm. Anak-anak
48 melakukan kegiatan ini dengan senang gembira dan dilakukan secara bergantian.
Setelah selesai, anak-anak masuk kelas dan duduk di kursi. Pada kegiatan inti, kolaborator menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu penjumlahan dan pengurangan 1-10 dengan menggunakan metode Jarimatika.
Setelah selesai kegiatan anak istirahat dan bermain di luar kelas, kemudian dilanjutkan makan bersama. Pada kegiatan akhir kolaborator melakukan evaluasi
kegiatan sehari, berdoa mau pulang, dan salam.
3 Hasil Observasi Tindakan Siklus I
a Pertemuan Pertama
Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung pada Siklus I. Pada Pertemuan Pertama peneliti melihat dan mengamati perkembangan anak dengan
hasil belajar yang telah dilaksanakan anak yaitu membilang 1-10 dengan menggunakan metode Jarimatika. Kegiatan observasi ini digunakan untuk
mengumpulkan data sebagai bahan atau analisis dalam kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.2 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada KondisiSiklus I Pertemuan 1
No. Aspek Penilaian
Persentase
1 Membilang 1-10
67,50 2
Mengetahui hasil penjumlahan pengurangan 1-10 40,00
Rata - rata 53,75
Indikator Keberhasilan 80
49
Gambar 4.2 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 1
Dari pertemuan yang telah dilaksanakan pada Siklus I diperoleh hasil
observasi pertemuan pertamadengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa kemampuan berhitung permulaan pada anak Kelompok A
sesuai data yang diperoleh adalah anak yang mendapat kriteria belum berkembang 9 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 9 anak, dan ktiteria penilaian
berkembang sangat baik 2 anak. Perhitungan penilaian rata-rata kelas Kelompok A yaitu aspek membilang 1-10 sebesar 67,50, aspek menjumlah dan
mengurangi 1-10 sebesar 40. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung
permulaan dengan menggunakan metode Jarimatika pada Siklus I Pertemuan Pertama adalah 53,75 dengan kriteria penilaian mulai berkembang.
b Pertemuan Kedua
Hasil dari analisis observasi pertemuan kedua memperoleh data berupa angka persentase kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika.
53.75 80
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
Siklus I Pertemuan 1 Indikator Keberhasilan
Kondisi Siklus I Pertemuan 1
50
Tabel 4.3 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 2
No. Aspek Penilaian
Persentase
1 Membilang 1-10
72,50 2
Mengetahui hasil penjumlahan pengurangan 1-10 45,00
Rata - rata 58,75
Indikator Keberhasilan 80
Gambar 4.3 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan pada Kondisi Siklus I Pertemuan 2
Hasil analisis pertemuan kedua dengan menggunakan instrumen lembar observasi menyebutkan bahwa anak yang memperoleh kriteria penilaian belum
berkembang 7 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 10 anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 2 anak, dan kategori berkembang sangat
baik 1 anak. Hasil dari perolehan persentase rata-rata kelas anak Kelompok A yaitu dari aspek membilang 72,50, dari aspek mengetahui hasil pengurangan
atau penjumlahan 1-10 sebesar 45. Dari kedua aspek penilaian tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung
58.75 80
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
Siklus I Pertemuan 2 Indikator Keberhasilan
Kondisi Siklus I Pertemuan 2
51 permulaan pada Siklus I Pertemuan Kedua adalah 58,75 dengan kriteria
penilaian mulai berkembang.
c Pertemuan ketiga
Hasil dari analisis observasi Pertemuan Ketiga memperoleh data berupa angka persentase kemampuan berhitung permulaan dengan metode Jarimatika.
Tabel 4.4 Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 3
No. Aspek Penilaian
Persentase
1 Membilang 1-10
77,50 2
Mengetahui hasil penjumlahan pengurangan 1-10 57,50
Rata - rata 67,50
Indikator Keberhasilan 80
Gambar 4.4 Grafik Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I Pertemuan 3
Dari data tabel dan grafik di atas menyebutkan bahwa kemampuan berhitung permulaan dengan menggunakan metode Jarimatika pada anak
Kelompok A sesuai data yang diperoleh adalah anak yang mendapat kriteria penilaian belum berkembang 3 anak, kriteria penilaian mulai berkembang 10
anak, kriteria penilaian berkembang sesuai harapan 6 anak, dan kriteria
67.50 80
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
Siklus I Pertemuan 3 Indikator Keberhasilan
Kondisi Siklus I Pertemuan 3
52 berkembang sangat baik 1 anak. Hasil dari perolehan persentase rata-rata kelas
anak Kelompok A yaitu dari aspek membilang 1-10 77,50, mengetahui hasil penjumlahan atau pengurangan 1-10 57,50. Dari kedua aspek penilaian tersebut
dapat disimpulkan nilai rata-rata kelas Kelompok A dalam kemampuan berhitung permulaan pada Siklus I Pertemuan Ketiga adalah 67,50 dengan kriteria
penilaian mulai berkembang.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I
No. Aspek Penilaian
Persentase Rata-
rata 1
2 3
1 Membilang 1-10
67,50 72,50 77,50 72,50
2 Mengetahui hasil penjumlahan
pengurangan 1-10 40,00 45,00 57,50
47,50 Pra Siklus
46,88 Siklus I
60 Indikator Keberhasilan
80
Berdasarkan perolehan persentase kemampuan berhitung permulaan pada Siklus I dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Gambar 4.5 Grafik Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Kelompok A pada Kondisi Siklus I
46.88 60.00
80
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
Pra Siklus Siklus I
Target Pencapaian
Rekapitulasi Kemampuan Berhitung Siklus I
53 Berdasarkan hasil data analisis observasi Siklus I dari Pertemuan Pertama
sampai dengan Pertemuan Ketiga kemampuan berhitung permulaan dengan menggunakan metode Jarimatika anak Kelompok A TK Tunas Harapan II
Magelang mengalami peningkatan yaitu dari 46,88 menjadi 54,16 dari 20 anak yang diteliti. Hasil persentase tersebut belum dapat dikatakan berhasil karena
belum mencapai pada target pencapaian yaitu 80 dari 20 anak dengan kriteria penilaian berkembang sesuai harapan. Oleh karena itu peneliti masih perlu
melakukan penelitian lagi pada Siklus II.
4 Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi berupa koreksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada Siklus I. Pada tahap refleksi
ini, peneliti melakukan perbandingan dengan melihat tabel dan grafik hasil observasi sebelum dilakukan tindakan dan pada pelaksanaan tindakan Siklus I.
Peningkatan berhitung pada anak Kelompok A dapat dilihat melalui persentase yang diperoleh pada pratindakan hingga Siklus I dari Pertemuan Pertama sampai
Pertemuan Ketiga. Peneliti dan kolaborator melakukan diskusi mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan dari Pertemuan Pertama sampai Pertemuan Ketiga
kemudian menjabarkan permasalahan apa saja yang menjadi kendala pada Siklus I sehingga belum dapat mencapai target yang ditetapkan. Permasalahan yang
muncul pada Siklus I antara lain: a
Anak masih kesulitan dalam membilang dengan jari. Hal ini disebabkan karena guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi ajar dan pemberian
contoh membilang dengan jari.
54 b
Masih ada beberapa anak yang tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan guru. Hal ini disebabkan guru kurang mampu mengkondisikan anak.
c Masih banyak anak yang memerlukan bimbingan guru.
Berdasarkan permasalahan yang muncul diatas pada Siklus I peneliti dan kolaborator melakukan diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan yang
muncul pada Siklus I. Adapun solusi untuk permasalahan tersebut antara lain: a
Memberi penjelasan kepada anak dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami anak.
b Memberi contoh cara membilang dan menjumlah atau mengurangi 1-10
dengan pelan agar anak benar-benar paham. Kelebihan dari pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I adalah peneliti telah
melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah disusun, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Pada Siklus I hasil dari penelitian peningkatan yang dicapai belum sesuai dengan indikator keberhasilan atau target pencapaian yang ditentukan. Peneliti
dan kolaborator melakukan Siklus II dengan harapan akan terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan. Peningkatan dilakukan yaitu dengan
memberikan penjelasan dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami anak serta memberi contoh cara membilang dan menjumlah atau mengurangi 1-10 dengan
pelan-pelan sampai anak benar-benar paham.
5 Hipotesis Tindakan menuju Siklus II
Berdasarkan solusi dari permasalahan siklus I maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu
“Kemampuan berhitung permulaan dapat ditingkatkan
55 melalui metode Jarimatika dengan penyampaian materi yang jelas dan pemberian
contoh membilang, menjumlah atau mengurangi 1-10 di Kelompok A TK Tunas Harapan II Magelang”.