31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto 2010: 130 merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Peneliti mengumpulkan data yang dilakukan oleh anak dalam
kegiatan berhitung. Peneliti sebagai pengamat dengan mencatat secara seksama sesuai dengan langkah-langkah penelitian yang meliputi penyusunan rencana,
pelaksanaan kegiatan, observasi dan analisis serta refleksi terhadap hasil observasi aktifitas anak serta menilai hasil dari peningkatan kemampuan berhitung
permulaan dengan metode Jarimatika di TK Tunas Harapan II Magelang.
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di TK Tunas Harapan II, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Pertimbangan peneliti
mengambil tempat penelitian ini adalah karena sebagai salah satu guru pada TK Tunas Harapan II, dan peneliti mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan TK tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penentuan waktu penelitian mengacu pada program akademik yang berlaku di sekolah tersebut, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses pembelajaran yang efektif di kelas. Penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015.
32
3. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah semua anak Kelompok A TK Tunas Harapan II Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah yang
berjumlah 20 siswa dan terdiri atas 7 anak perempuan dan 13 anak laki-laki.
C. Model Penelitian
Desain penelitian ini mengacu pada teori Kemmis Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2010: 131 yang memandang komponen sebagai langkah dalam siklus,
sehingga menyatukan dua komponen yang ke-2 dan ke-3, yaitu tindakan acting dan pengamatan observing sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini
kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi mencermati apa yang sudah terjadi reflecting. Setelah refleksi selesai, lalu disusun sebuah
modifikasi yang diaktualitaskan dalam bentuk rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, seterusnya. Jangka waktu untuk suatu siklus dan langkah-
langkah dalam suatu siklus sangat tergantung konteks dan setting permasalahan. Penjelasan lebih rinci akan disajikan melalui gambar berikut:
Keterangan: 0 = Perenungan
1 = Perencanaan 2 = Tindakan dan Observasi
3 = Refleksi 1 4 = Rencana Terevisi 1
5 = Tindakan dan Observasi II 6 = Refleksi 2
Gambar 3.1. Desain Penelitian Menurut Kemmis Mc. Taggart Suwarsih Madya, 2007: 67
33
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksankan secara kolaborasi yang artinya penelitian ini dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas. Penelitian tindakan kelas akan
dilaksanakan dalam beberapa siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi penelitian.
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan
ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk
membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan dalam
penelitian, diantaranya: a.
Mengidentifikasi masalah yang ada di dalam kelas yang akan menjadi topik yang perlu perhatian khusus dan merupakan topik dalam penelitian ini.
b. Membuat Rencana Kegiatan Harian RKH dengan tema diri sendiri, materi
yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang dituangkan dalam RKH. RKH ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan kognitif. c.
Guru mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi anak selama enam kali pertemuan. Pada setiap pertemuan peneliti menerapkan metode Jarimatika
dalam pembelajaran.