68 Dapat diketahui bahwa dengan penerapan metode Jarimatika dapat
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak Kelompok A TK Tunas Harapan II Magelang.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan kelompok A di TK Tunas Harapan II Magelang memiliki keterbatasan yaitu: sesuai dengan Kurikulum 2010 Standar
Kompetensi Taman Kanak-kanak pada Kelompok A membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan,
mengenal lambang huruf. Pada Kelompok A peneliti lebih memfokuskan pada kegiatan membilang angka 1-9, mengetahui hasil pengurangan atau penjumlahan
1-5, sedangkan untuk membilang dengan nilai puluhan dan mengetahui hasil pengurangan atau penjumlahan 6-9 hanya dikenalkan saja.
69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanaan melalui beberapa tindakan dari Siklus I, Siklus II dan berdasarkan dari seluruh pembahasan serta
analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan metode Jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak Kelompok A TK
Tunas Harapan II Magelang. Hal ini dibuktikan dengan indikator kemampuan membilang 1-10 anak
meningkat dari 61,25 pada kondisi pra siklus menjadi 92,50 pada siklus II dan indikator menjumlah atau mengurangi 1 -10 pada kondisi pra siklus hanya 32,50
meningkat menjadi 83,75 pada Siklus II. Dengan demikian, penelitian ini dinilai berhasil karena hasilnya melebihi dari persentase indikator keberhasilan yang
ditentukan yaitu 80. Dengan adanya kesimpulan di atas, maka implikasi yang timbul dalam
penelitian ini adalah secara umum metode Jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan, dan secara khusus metode Jarimatika dapat
diterapkan dalam peningkatan kemampuan berhitung permulaan pada anak Kelompok A TK Tunas Harapan II Magelang.
70
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
Bagi para pendidik diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran terutama dalam kegiatan berhitung melalui metode Jarimatika yang dilakukan
dalam permainan yang menyenangkan sehingga anak-anak tidak bosan pada saat mengikuti pembelajaran tersebut. Selain itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspek. Jakarta: Penerbit Kencana.
Ani Ismiyani. 2010. Fun Math with Children. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Ariesandi Setyono. 2007. Mathemagics Cara Jenius Belajar Matematika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. B Hamzah. 2007. Model Belajar Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.
Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: BP.
Cipta Jaya. Depdiknas. 2007. Permainan Berhitung Permulaan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Pintar Jarimatika. Yogyakarta: Diva Press.
Gamal Komandoko. 2009. Jari-jari Hitung. Yogyakarta: Citra Pustaka. IGAK Wardhani, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2010. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di TK.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta.
Muhammad Fadlillah. 2012. Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik dan Praktik. Ar-Ruzz Media.
Nining Sriningsih. 2008. Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.