Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

13

B. Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan diperlukan untuk menumbuhkan motivasi, kemampuan serta sikap dan perilaku wirausaha dalam setiap individu. Menurut Soni Heru Priyanto 2009: 76, Pendidikan kewirausahaan perlu diarahkan pada pengembangan kompetensi yang dapat digunakan dalam bekerja dan hidup. Selanjutnya Soni Heru Priyanto 2009: 76 juga mengemukan bahwa ada empat tujuan dalam pendidikan kewirausahaan yaitu pendidikan motivasional, pendidikan pengetahuan, pendidikan keahlian skills dan pengembangan kemampuan ability. Peserta didik dituntut tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari Sukmana, 2008: 9. Salah satu sikap yang dikembangkan melalui pendidikan adalah kecakapan hidup life skills. Menurut Kasmir 2006: 4, dalam penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan perlu ditekankan bahwa peserta didik harus mempunyai keberanian. Keberanian yang dimaksud adalah keberanian dalam memulai suatu usaha dan berani mengambil resiko. Karena keberanian tersebut merupakan modal awal yang harus dimiliki untuk berwirausaha. Pendidikan kewirausahaan harus mampu mengubah pola pikir para peserta didik sebagaimana yang dikemukakan oleh Kasmir 2006: 4, pendidikan kewirausahaan akan mendorong para pelajar dan maha peserta didik agar memulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha. Pola pikir yang selalu beorientasi menjadi karyawan diputar balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan. Dengan demikian kewirausahaan dapat diajarkan melalui penanaman 14 nilai-nilai kewirausahaan yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar para peserta didik nantinya dapat mandiri dalam bekerja atau mandiri usaha. Penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai strategi kelangsungan pendidikan kewirausahaan. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip dalam strategi kelangsungan pendidikan manusia wiraswasta wirausaha menurut Wasty Soemanto 1999: 90 yaitu: 1. Pendidikan manusia wiraswasta wirausaha berlangsung seumur hidup dimana dan kapan saja, sehinga peranan subyek manusia untuk belajar dan mendidik diri sendiri secara wajar merupakan kwajiban kodrati 2. Sebagai realisasi prinsip diatas, maka lingkungan pelaksanaan pendidikan manusia wiraswatawirausaha meliputi: a. Lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama untuk mendidik manusia wiraswasta wirausaha. b. Lingkungan sekolah sebagai lingkungan pendidikan formal untuk melengkapi bekal pribadi menusia wiraswasta wirausaha c. Lingkungan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan non formal, yang mewujudkan perkembangan pribadi yang wajar dalam situasi social 3. Kerena lingkungan pendidikan manusia wiraswasta wirausaha meliputi3 lingkungan seperti tang dikemukan diatas maka lembaga penanggung jawab pendidikan manusia wiraswasta wirausaha terdiri dari: a. Keluarga sebagai penanggung jawab pertama dan utama pelaksanaan pendidikan manusia wiraswasta wirausaha b. Sekolah sebagai penanggungjawab pendidikan manusia wiraswasta wirausaha c. Perkumpulan-perkumpulan masyarakat sebagai penanggungjawab pula atas kelangsungan pendidikan manusia wiraswasta wirausaha. Berdasarkan pelaksanaan prinsip dalam pendidikan kewirausahaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan dilakukan melalui tiga jalur pendidikan yaitu pendidikan kewirausahaan melalui pendidikan