Alat atau Media Pembelajaran di SMK Penilaian Hasil Pembelajaran Kewirausahaan

34 1. Goal Oriented Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Tyler. Model ini merupakan model yang muncul paling awal. Obyek pengamatan dari model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk mengecek apakah tujuan sudah terlaksana di dalam proses pelaksanaan program. 2. Goal Free Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Michael Scriven. Model ini dapat dikatakan berlawanan dengan model yang dikemabangkan oleh Ralp Tyler. Jika dalam model yang dikembangkan Tyler, evaluator secara terus-menerus memantau tujuan dari sejak awal, namun pada model ini, justru menoleh dari tujuan. Model ini tidak memperhatikan tujuan namun memperhatikan segala sesuau yang ada dalam progam tersebut yaitu bagaimana kerjanya program dengan mengidentifikasi penempilan-penampilan yang terjadi baik itu bersifat positif yaitu hal yang diharapkan maupun yang negative hal yang tidak diharapkan. Alasan mengapa tujuan tidak perlu dperhatikan adalah karena ada kemungkinan evaluator terlalu rinci megamati tujuan khusus. Jika tujuan khusus tercapai berarti terpenuhi dalam penampilan, namun evaluator lupa memperhatikan apakah penampilan tersebut mendukung penampilan akhir yang diharapkan oleh tujuan umum maka akibatnya jumlh penampilan khusus tersebut tidak banyak bermanfaat. 35 3. Formatif Summatif Evalaluation Model Model ini juga dikembangkan oleh Michael Scriven. Model ini menunjukan adanya tahapan dan lingkup obyek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program masih berjalan disebut evaluasi formatif dan ketika program telah selesai atau berakhir disebut evaluasi sumatif. Berbeda dengan model Goal Free Evaluation Model, model Formatif Sumatif tidak harus melepaskan diri dari tujuan yang ingin dicapai. 4. Countenance Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Stake. Model ini menekankan pada adanya pelaksanaan dua hal pokok yaitu 1 deskripsideskiption dan 2 pertimbangan judgments serta membedakan adanya 3 tahap dalam evaluasi program yaitu 1 anteseden context, ternsaksi process, keluaran output-outcome. 5. Responsive Evaluation Model Sama seperti countenance evaluation model, model ini juga dikembangkan oleh Stake. 6. CSE-UNCLA Evaluation Model CSE-UNCLA terdiri dari dua singkatan yaitu CSE dan UNCLA. CSE adalah singkatan dari Center of the Study of Evaluation, sedangkan UNCLA adalah singkatan dari Univercity of California in Los Angeles. Ciri dari model CSE-UNCLA adalah adanya lima tahap yang dilakukan dalam evaluasi yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi hasil dan dampak. Model ini menekankan pada “kapan” evaluasi dilakukan.