Materi Pembelajaran Kewirausahaan di SMK Pendekatan Pembelajaran Kewirausahaan di SMK

32 Evaluasi program pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektifan program sekaligus untuk mengetahui kelemahan dari program karena pada dasarnya program pembelajaran tidak selamanya efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu evaluasi program dilakukan agar kelemahan yang ada pada program dapat di perbaiki dan tidak terulang pada program selanjutnya. Eko Putro Wijoyoko 2009: 11-14 menjabarkan tujuan dilakukan evaluasi program pembelajaran adalah mengomunikasikan program pada public, Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan , Penyempurnaan program yang ada, dan Meningkatkan partisipasi. 1. Mengomunikasikan Program pada Publik Orang tua dan masyarakat memiliki kepentingan terhadap pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, untuk itu sekolah memiliki kewajiban untuk mengkomunikasikan efektivitas program pembelajaran kepada mereka agar terjadi kerjasama yang baik dan masayarakat akan memberikan dukungan dalam pelaksanaan program pembelajaran di sekolah. 2. Menyediakan Informasi bagi Pembuat Keputusan Berguna bagi setiap tahapan manajemen sekolah mulai hasil evaluasi menjadi dasar bagi pembuatan keputusan sehingga keputusan tersebut lebih valid daripada sekedar intuisi saja. 33 3. Penyempurnaan Program yang Ada Evaluasi program pembelajaran dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka menyempurnakan jalannya program pembelajaran sehingga lebih efektif. 4. Meningkatkan Partisipasi Dengan adanya evaluasi program pembelajaran, orang tua dan masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dalam uppaya meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.

F. Model Evaluasi Program

Dalam kegiatan evaluasi program banyak model yang bisa dipakai untuk melakukan kegiatan evaluasi. Meskipun antara model yang satu dengan model yang lainnya berbeda satu sama lain namun model-model tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan obyek yang dievaluasi. Ada beberapa ahli evaluasi yang menemukan model evaluasi yaitu Stufflebeam, Metfessel, Michael Scriven, Stake dan Glaser. Dari model yang dikembangkan oleh beberapa tersebut, Kaufman dan Thomas dalam Suharsimi dan Cepi Safruddin A.J., 2007: 24 membedakan model evaluasi menjadi delapan yaitu Goal Oriented Evaluation Models, Goal Free Evaluation Model, Formatif Summatif Evalaluation Model , Countenance Evaluation Model , Responsive Evaluation Model , CSE-UNCLA Evaluation Model , CIPP Evaluation Model , dan Discrepancy Model.