Metode Pembelajaran Kewirausahaan di SMK

33 3. Penyempurnaan Program yang Ada Evaluasi program pembelajaran dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka menyempurnakan jalannya program pembelajaran sehingga lebih efektif. 4. Meningkatkan Partisipasi Dengan adanya evaluasi program pembelajaran, orang tua dan masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dalam uppaya meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.

F. Model Evaluasi Program

Dalam kegiatan evaluasi program banyak model yang bisa dipakai untuk melakukan kegiatan evaluasi. Meskipun antara model yang satu dengan model yang lainnya berbeda satu sama lain namun model-model tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan obyek yang dievaluasi. Ada beberapa ahli evaluasi yang menemukan model evaluasi yaitu Stufflebeam, Metfessel, Michael Scriven, Stake dan Glaser. Dari model yang dikembangkan oleh beberapa tersebut, Kaufman dan Thomas dalam Suharsimi dan Cepi Safruddin A.J., 2007: 24 membedakan model evaluasi menjadi delapan yaitu Goal Oriented Evaluation Models, Goal Free Evaluation Model, Formatif Summatif Evalaluation Model , Countenance Evaluation Model , Responsive Evaluation Model , CSE-UNCLA Evaluation Model , CIPP Evaluation Model , dan Discrepancy Model. 34 1. Goal Oriented Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Tyler. Model ini merupakan model yang muncul paling awal. Obyek pengamatan dari model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk mengecek apakah tujuan sudah terlaksana di dalam proses pelaksanaan program. 2. Goal Free Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Michael Scriven. Model ini dapat dikatakan berlawanan dengan model yang dikemabangkan oleh Ralp Tyler. Jika dalam model yang dikembangkan Tyler, evaluator secara terus-menerus memantau tujuan dari sejak awal, namun pada model ini, justru menoleh dari tujuan. Model ini tidak memperhatikan tujuan namun memperhatikan segala sesuau yang ada dalam progam tersebut yaitu bagaimana kerjanya program dengan mengidentifikasi penempilan-penampilan yang terjadi baik itu bersifat positif yaitu hal yang diharapkan maupun yang negative hal yang tidak diharapkan. Alasan mengapa tujuan tidak perlu dperhatikan adalah karena ada kemungkinan evaluator terlalu rinci megamati tujuan khusus. Jika tujuan khusus tercapai berarti terpenuhi dalam penampilan, namun evaluator lupa memperhatikan apakah penampilan tersebut mendukung penampilan akhir yang diharapkan oleh tujuan umum maka akibatnya jumlh penampilan khusus tersebut tidak banyak bermanfaat.