Profil Business Centre SMK N 1 Bantul Gambaran Singkat Pembelajaran Kewirausahaan melalui Business

54 menjadi pertimbangan dalam penilaian. Hal itu sesuai pernyataan dari AP selaku Koordinator Business Centre yaitu “…..di BC ada catatan tentang aktivitas siswa berupa pengambilan barang sama pembayarannya juga. Nanti itu dibuat laporan diserahkan sama saya dan saya serahkan lagi sama guru kelasnya….” Pembelajaran kewirausahaan melalui Business Centre dilaksanakan diluar jam pelajaran dan dilaksanakan secara tidak terjadwal. Berbeda dengan pembelajaran pada umumnya, pembelajaran kewirausahaan melalui Business Centre tidak memiliki jadwal maka pelaksanaan pembelajaran di Business Centre menjadi lebih fleksibel. Peserta didik dibebaskan menentukan aktivitasnya dan waktu yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran di Business Centre. Pembelajaran kewirausahaan di Business Centre memberikan keleluasaan pada peserta didik selama 1 semester untuk menyelesaikan target dalam pembelajaran di Business Centre. Berdasarkan pengamatan peneliti, aktivitas di Business Centre banyak dilakukan siswa pada jam istirahat kedua dan sepulang sekolah. Pemotivasian kepada peserta didik dilakukan oleh pembimbing mata pelajaran kewirausahaan pada awal semester. Setiap pemotivasian pembimbing masuk kelas dan memantau peserta didik yang tidak rajin atau malas sehingga tidak mau melakukan praktek. Pemotivasian dilakukan dengan cara memantau kegiatan peserta didik melalui laporan aktivitas yang dibuat oleh karyawan Business Centre . Pemotivasian juga dilakukan dengan menanyakan pada peserta didik mengenai kendala-kendala yang terjadi atau kendala-kendala yang dihadapi oleh peserta didik. Dengan mengetahui kendala yang dihadapi peserta didik, guru 55 pembimbing dapat memberikan saran maupun kiat-kiat untuk menyelesaikan kendala tersebut.

b. Kerjasama dengan Mitra Business Centre

Dalam pegelolaan Business Centre maka banyak melakukan kerja sama dengan pihak luar. Kerja sama dengan mitra Business Centre meliputi penyeleksian mitra, pelaksanaan kerjasama, dan aturan kerjasama yang harus diikuti mitra. Business Centre banyak melakukan kerjasama dengan pihak luar baik itu dengan usaha kecil, menengah maupun perusahaan yang sudah ternama. Mitra yang bekerjasama dengan Business Centre merupakan penyetor pemasok barang dagang di Business Centre. sebelum bekerja sama dengan Business Centre maka calon mitra harus mengajukan penawaran kerjasama kepada Koordinator Business Centre . Penawaran kerjasama dari berbagai calon mitra diseleksi terlebih dahulu sebelum akhirnya diterima oleh Koordinator Business Centre. Dalam proses penyeleksian calon Mitra, Koordinator Business Centre menilai keuntungan yang akan didapat baik itu dari segi materi maupun kemudahan bagi peserta didik untuk menjual barang. Mitra yang dipilih adalah calon mitra yang menawarkan barang yang mudah dijual siswa dan memberi keuntungan kepada pihak sekolah serta diutamakan pemasok yang menawarkan barang dengan harga yang lebih murah dari toko pada umumnya. Beberapa calon mitra yang menawarkan beasiswa kepada sekolah jika diterima menjadi Mitra. Pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pemasok Business Centre dilakukan seperti usaha dagang pada umumnya. Prosedur kerjasama yang harus 56 dilakukan adalah dengan Business Centre melakukan pemesanan barang sesuai dengan kebutuhan kemudian mitra akan memberikan tempo pembayaran. Setelah mendapatkan pesanan pemasok akan mengrimkan barang yang telah dipesan kepada Business Centre dan pembayarannya sesuai dengan tempo pembayaran yang telah disepakati. Sedangkan untuk barang paketan, Business Centre hanya memilih satu Mitra untuk bekerja sama selama satu semester dan untuk semester berikutnya akan diadakan seleksi lagi. Aturan kerjasama hanya diberlakukan kepada mitra yang menawarkan barang paketan yaitu adanya MOU yang harus diajukan oleh calon mitra. Dengan adanya MOU tersebut akan dinilai keuntungan apa saja yang akan diberikan oleh calon mitra sebagai pertimbangan apakah kerja sama tersebut dapat dilaksanakan atau ditolak. Banyak perusahaan besar ataupun menengah yang sudah menawarkan kerjasama dengan SMK N 1 Bantul sebagai pemasok barang paketan namun sejauh ini banyak yang ditolak karena pertimbangan dari Koordinator Business Centre adalah barang paketan lebih menyulitkan bagi Peserta didik dalam menjualnya.

c. Pendanaan Business Centre

Pendanaan Business Centre dalam penelitian ini meliputi perolehan dana, penggunan dana dan pemutaran laba Business Centre. Modal awal dari Business Centre merupakan peralihan dari toko atau koperasi bernama UP yang dimiliki oleh SMK N 1 Bantul, dan adanya bantuan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan yang memberikan dana Rp 250.000,00 sebagai wujud program pembelajaran kewirausahaan praktek. Dana UP dan bantuan tersebut