54
e. Batas kredit dan
f. Akses ke pasar keuangan nasional dan
internasional.
2. Kemampuan Pada Pasokan atau Penjualan
Unsur kemampuan mengatur pasokan atau penjualan adalah salah satu ciri pelaku usaha yang
mempunyai posisi dominan. Kemampuan ini dapat dilakukan oleh suatu pelaku usaha jika memiliki
pangsa pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pangsa pasar pesaing-pesaingnya. Oleh karena itu
penilaian atau penetapan pangsa pasar pelaku usaha pada pasar bersangkutan sangat penting. Untuk itu,
pengertian pangsa pasar harus dipahami terlebih dahulu, yaitu persentase nilai jual atau beli barang
atau jasa tertentu yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender
tertentu. Jika
pangsa pasar
pelaku usaha
sudah ditetapkan, mempunyai pangsa pasar yang lebih tinggi
daripada pesaingnya, maka dapat ditentukan apakah pelaku usaha yang menguasai pangsa pasar dalam
persentase tertentu dapat melakukan praktik monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat pada pasar
55
yang bersangkutan
yaitu melalui
kemampuan pengaturan jumlah pasokan atau penjualan barang
tertentu di pasar yang bersangkutan. Kemampuan pengaturan pasokan atau penjualan barang atau jasa
tertentu menjadi
salah satu
bukti bentuk
penyalahgunaan posisi dominan yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha yang mempunyai posisi dominan
yang mengakibatkan pelaku usaha pesaingnya tidak dapat bersaing pada pasar yang bersangkutan.
3. Kemampuan Menyesuaikan Pasokan atau
Permintaan
Kemampuan pelaku usaha untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu
pada pasar yang bersangkutan menjadi salah satu unsur
dalam pengertian
posisi dominan
yang ditetapkan di dalam Pasal 1 angka 4. Pada prinsipnya
kemampuan menyesuaikan pasokan atau permintaan atas suatu barang atau jasa tertentu pada pasar yang
bersangkutan mempunyai
kesamaan dengan
kemampuan mengatur pasokan atau penjualan barang atau jasa tertentu. Pelaku usaha yang mempunyai
posisi dominan
mempunyai kemampuan
untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan pada pasar
yang bersangkutan. Oleh karena itu, penetapan siapa
56
pelaku usaha yang mempunyai posisi dominan pada pasar yang bersangkutan penting untuk dilakukan.
Selanjutnya penulis menyinggung mengenai monopoli. Secara harafiah, monopoli berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari kata „monos‟ yang artinya sendiri dan „polein‟ yang artinya penjual. Sehingga monopoli
diartikan sebagai suatu kondisi di mana hanya ada satu penjual yang menawarkan suatu barang atau
jasa tertentu. Sedangkan definisi monopoli menurut UU larangan praktik monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat adalah penguasaan atas produksi danatau
pemasaran barang
danatau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
11
Istilah monopoli sering kali dipakai untuk menunjuk 3 tiga titik berat yang berbeda yaitu
12
: a.
Menggambarkan suatu struktur pasar dalam hal ini
keadaan koleratif
permintaan dan
penawaran. b.
Menggambarkan suatu posisi dalam hal ini monopoli bisa dilakukan oleh lebih dari satu
penjual yang membuat keputusan bersama tentang produksi dan harga.
11
Pasal 1 angka 1 UU No.5 tahun 1999.
12
Siswanto, Arie, Hukum Persaingan Usaha, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004, hal. 19
57
c. Menggambarkan kekuatan yang dipegang oleh
penjual untuk
menguasai penawaran,
menentukan harga serta memanipulasi harga. Pada
dasarnya monopoli
sering kali
dikategorikan sebagai hal yang negatif, akan tetapi monopoli juga ternyata memiliki manfaat salah
satunya ialah memaksimalkan efisiensi pengelolaan sumber daya ekonomi tertentu. Hal ini terjadi apabila
sumber daya alam minyak bumi dikelola oleh satu unit
usaha tunggal
yang besar,
maka ada
kemungkinan terhadap biaya-biaya tertentu akan bisa dihindari. Adapun jenis-jenis monopoli yaitu
13
: 1
Monopoli yang terjadi karena memang dikehendaki
oleh Undang-Undang
monopoly by law. Jenis monopoli seperti ini, ada dalam
Pasal 33 UUD 1945 yang menghendaki adanya monopoli Negara untuk menguasai
bumi dan air berikut kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, serta cabang-
cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Selain itu,
Undang-Undang juga
memberikan hak
istimewa dan
13
Ibrahim, Johnny, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publising, Jawa Timur, 2009 hal. 40-47
58
perlindungan hukum dalam jangka waktu tertentu terhadap pelaku usaha yang
memenuhi syarat tertentu atas hasil riset dan inovasi yang dilakukan sebagai hasil
pengembangan terknologi
yang bermanfaat
bagi umat
manusia. Pemberian
hak-hak ekslusif
atas penemuan baru, baik yang berasal dari
hak atas kekayaan intelektual seperti hak cipta dan hak atas kekayaan industri
seperti paten, merek, desain produksi, rahasia dagang, dan lain-lain. Semuanya
itu pada dasarnya merupakan bentuk lain monopoli yang diakui dan dilindungi oleh
Undang-Undang. 2
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung oleh iklim dan
lingkungan usaha yang sehat monopoly by nature.
Seperti yang diuraikan di atas, monopoli bukanlah merupakan suatu perbuatan
jahat atau terlarang apabila kedudukan tersebut
diperoleh dengan
mempertahankan posisi tersebut melalui
59
kemampuan prediksi dan naluri bisnis yang professional.
Kemampuan sumber daya manusia yang professional, kerja keras, dan strategi
bisnis yang tepat dalam mempertahankan posisinya
akan membuat
suatu perusahaan memiliki kinerja yang unggul
superior skill sehingga tumbuh secara cepat
dengan menawarkan
suatu kombinasi antara kualitas dan harga
barang atau
jasa serta
pelayanan sebagaimana
dikehendaki konsumen.
Sehingga perusahaan
tersebut dapat
menyediakan keluaran output yang lebih efisien daripada apa yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan yang lainnya, Pada akhirnya, perusahaan ini mampu
mengelola secara tepat 5 lima faktor persaingan yang menentukan kemampuan
laba industri dalam hal ini daya tawar menawar pemasok, ancaman pendatang
baru, daya tawar menawar pembeli, ancaman produk atau jasa substitusi, dan
persaingan diantara perusahaan yang ada. Monopoli alamiah ini juga dapat terjadi
60
bila untuk suatu ukuran pasar akan lebih efisien bila hanya ada satu pelaku usaha
atau perusahaan yang melayani pasar tersebut. Perusahaan lain dalam hal ini
perusahaan kedua yang memasuki arena persaingan akan menderita rugi dan
tersingkir secara alamiah, karena ukuran pasar yang tidak memungkinkan adanya
pendatang bagi pelaku usaha baru. 3
Monopoli yang diperoleh melalui lisensi dengan
menggunakan mekanisme
kekuasaan monopoly by license. Jenis monopoli seperti ini dapat terjadi
oleh karena adanya kolusi antara para pelaku usaha dengan birokrat pemerintah.
Kehadiran monopoli
seperti ini
menimbulkan distorsi ekonomi karena mengganggu bekerjanya mekanisme pasar
yang efisien. Berbagai kelompok usaha yang dekat
dengan pusat
kekuasaan dalam
pemerintahan pada umumnya memiliki kecenderungan
melakukan perbuatan
yang mencederai semangat persaingan usaha.
61
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalau posisi dominan menekankan pada keadaan di
mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan
pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di
pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau
penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.
Sementara monopoli menekankan pada penguasaan atas produksi danatau pemasaran barang danatau
atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha.
Pelaku usaha posisi dominan dan pelaku usaha monopoli
memiliki kesamaan
dalam hal
ini mempunyai dua pengaruh terhadap harga dan sama-
sama dapat menciptakan rintangan masuk pasar bagi pelaku usaha lain yang mau memasuki pasar
bersangkutan. Pengaruh terhadap harga ini seringkali atau tidak selalu meningkatkan tingkat harga untuk
memperoleh keuntungan lebih dan menggunakan diskriminasi harga.
Sementara perbedaannya adalah pelaku usaha yang memiliki posisi dominan perlu memperhatikan reaksi
62
konsumen sebab mungkin dengan menaikan tingkat harga kemungkinan akan memicu konsumen pelaku
usaha posisi dominan tersebut untuk beralih ke pesaingnya. Pelaku usaha yang memiliki posisi
dominan masih memberikan sedikit ruang bagi pelaku usaha lain untuk berpartisipasi di pasar, sedangkan
pelaku usaha yang monopolis memiliki ruang gerak yang cukup besar tanpa harus memperhatikan reaksi
konsumen ketika menaikan tingkat harga dan hambatan yang diciptakan pelaku usaha monopoli
sangat kuat.
B. Penyalahgunaan Posisi Dominan