2.6.5 Reaksi Pengendapan
Sebagaimana telah diketahui ketika membahas kesetimbangan kimia, hasil kali konsentrasi seperti dirumuskan dalam rumus tetapan kesetimbangan bukan
konsentrasi setimbang disebut sebagai Qc. Jadi secara umum, apakah keadaan suatu larutan belum jenuh, tepat jenuh, atau lewat jenuh, dapat ditentukan dengan
mencari nilai Qc-nya dengan ketentuan sebagai berikut: Jika Qc Ksp
larutan belum jenuh Jika Qc = Ksp
larutan tepat jenuh Jika Qc Ksp
lewat jenuh Purba, 2006: 149
2.7 Kerangka Berfikir
Siswa dalam pembelajaran materi kimia SMA diharapkan memperoleh aspek-aspek yang harus dicapai dalam pembelajarannya yaitu pemahaman konsep,
penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah. Kenyataannya masih dijumpai beberapa kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam memahami dan mendalami
materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh menjadi kurang baik, bahkan belum memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan.
Materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan membutuhkan kejelian dan pemahaman yang cukup tinggi. Kenyataan menunjukkan masih dijumpai beberapa
kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam memahami dan mendalami materi kimia. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh belum optimal.
Berangkat dari permasalahan ini, maka perlu adanya metode yang dapat membantu siswa dalam mendalami materi kimia. Dalam penelitian ini akan
digunakan dua metode yaitu metode M-TGT dan metode Reciprocal Teaching.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Metode pembelajaran
yang kurang dikemas secara baik dan
kurang bervariasi
Uji Hipotesis
Kesimpulan Pembelajaran kimia
yang cenderung masih teacher
centered , siswa pasif
Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2
Pembelajaran dengan metode M-TGT
Pembelajaran dengan metode Reciprocal Teaching
Hasil Belajar Dibandingkan
Hasil belajar kimia materi Ksp masih
rendah
Nilai ketuntasan materi Ksp lima tahun terakhir masih kurang dari KKM
Dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar kimia materi Ksp dengan
menggunakan dua metode pembelajaran
2.8 Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan hipotesis bahwa: 1
Ada perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diberi metode M-TGT dengan hasil belajar kimia siswa yang diberi metode Reciprocal Teaching
materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan. 2
Hasil belajar kimia siswa yang diberi metode M-TGT lebih baik daripada hasil belajar kimia siswa yang diberi metode Reciprocal Teaching materi pokok
kelarutan dan hasil kali kelarutan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006: 215. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 8 Semarang
tahun pelajaran 20122013.
3..2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling.
Teknik cluster random sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel dimana populasi dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok
atau cluster, kemudian kelompok yang diperlukan diambil secara acak. Syarat diijinkannya penggunaan teknik cluster random sampling adalah apabila
berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama diantara kelas-kelas anggota populasi Sugiyono, 2006: 83. Dalam penelitian ini diambil dua kelas
anggota populasi sebagai sampel.
25