Validitas Daya Pembeda Analisis Instrumen Penelitian

4 Menentukan tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal 5 Menyusun butir-butir soal 6 Mengujicobakan soal 7 Menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas perangkat tes yang digunakan.

3.5 Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang disusun dan digunakan dalam penelitian ini akan diujicobakan di kelas XII SMA Negeri 8 Semarang karena siswa di kelas tersebut telah mendapatkan materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan tujuan untuk mengetahui butir-butir soal yang diujicobakan sudah memenuhi syarat tes yang baik atau belum. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 1 validitas, 2 daya pembeda, 3 tingkat kesukaran, dan 4 reliabilitas.

3.5.1 Validitas

Validitas soal-soal post test dalam penelitian ini ada dua macam yaitu validitas isi soal dan validitas butir soal. 1 Validitas Isi Soal Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku. Jadi peneliti menyusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum, selanjutnya instrumen dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing. 2 Validitas Butir Soal Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi point biserial yaitu sebagai berikut: r M M S p q Keterangan: r p bis = koefisien korelasi point biserial p = proporsi siswa yang menjawab benar pada tiap butir soal q = proporsi siswa yang menjawab salah = 1-p M p = rata-rata skor siswa menjawab benar pada butir soal Mt = rata-rata skor seluruh siswa S t = standar deviasi skor total Arikunto, 2006: 283-284 Hasil perhitungan r pbis kemudian digunakan untuk mencari signifikansi t hitung dengan rumus: t r√n √ r Sudjana, 2005: 380 Dengan taraf signifikansi 5, jika t hitung t 1- α dengan dk n-2 dan n jumlah siswa, maka butir soal tersebut valid. Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 34 siswa kelas XII IPA SMA N 8 Semarang diperoleh hasil analisis validitas dari 50 soal yang diujicobakan. Contoh perhitungan validitas item soal nomor 1 dengan taraf kepercayaan 95 α=5 dan dk = 34-2 = 32 diperoleh t tabel = 1,694 dan t hitung = 2,886, tampak dari perhitungan bahwa t hitung t tabel , maka butir soal nomor 1 valid. Hasil analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Soal Kriteria Nomor Soal Jumlah Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 20, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 41, 42, 45, 46, 47, 48, 50 33 66 Tidak valid 6, 8, 12, 14, 17, 19, 21, 22, 27, 33, 37, 38, 39, 40, 43, 44, 49 17 34 Jumlah 50 100 Sumber: olah data hasil penelitian Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.

3.5.2 Daya Pembeda

Butir soal dikatakan memiliki daya beda yang baik apabila digunakan dalam tes bisa membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda soal adalah sebagai berikut: DB BA JA BB JB Keterangan: DB : daya beda BA : banyaknya jawaban benar kelompok atas BB : banyaknya jawaban benar kelompok bawah JA : banyaknya siswa kelompok atas JB : banyaknya siswa kelompok bawah Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya bedanya disajikan pada tbel berikut. Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Interval Kriteria 0,00 Sangat jelek very poor 0,00 0,20 Jelek poor 0,20 0,40 Cukup satisfactory 0,40 0,70 Baik good 0,70 1,00 Sangat baik excellent Arikunto 2006: 218 DP ≤ DP ≤ DP ≤ DP ≤ DP ≤ Jumlah butir dan nomor soal dengan kriteria sangat jelek, jelek, cukup, baik, dan sangat baik dapat dilihat pada tabel 3.4. Perhitungan daya beda soal uji coba penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 9. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba Kriteria Daya Beda Nomor Soal Jumlah Butir Soal Sangat jelek 6, 14, 38 3 Jelek 8, 12, 17, 19, 21, 22, 27, 33, 37, 39, 40, 44, 48, 49 14 Cukup 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 24, 25, 26, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 41, 42, 43, 45, 47, 50 24 Baik 1, 2, 3, 18, 20, 23, 28, 35, 46 9 Sangat baik - Jumlah 50 Sumber: olah data hasil penelitian

3.5.3 Tingkat Kesukaran