Kriteria pengujiannya adalah terima H jika t ≥ -t
1- α
taraf signifikan 5, dimana t
1- α
didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n1+n2-2. 2
Jika varians kedua kelompok berbeda, maka rumus uji t yang digunakan adalah:
Kriteria yang digunakan terima H jika:
Dengan ,
, ,
, Peluang untuk penggunaan daftar distribusi t adalah 1-
α, sedangkan dk nya masing-masing n
1
-1 dan n
2
-2 Sudjana, 2005: 245.
3.8.2.4 Uji Ketuntasan Hasil Belajar
Uji ketuntasan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kimia pada kedua kelas eksperimen. Data yang digunakan dalam uji ini
adalah nilai post test kimia materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI semester 2 SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran 20122013. Hipotesis
yang diuji dalam analisis: H : µ
≥ 71 A : µ 71
Rumus t yang digunakan: √
Sudjana, 2005:227
Keterangan: µ
= rata-rata batas ketuntasan belajar s =
standar deviasi
n = banyaknya siswa
= rata-rata nilai yang diperoleh Kriteria pengujian adalah H diterima jika t
hitung
≥ t
1- αn-1
. Untuk selain itu tolak H.
Masing-masing kelompok eksperimen selain dihitung ketuntasan belajar individu juga dihitung ketuntasan belajar klasikal keberhasilan kelas. Menurut
Mulyasa 2004: 99 keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal ialah sebagai berikut:
Keterangan: n
= jumlah seluruh siswa = jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
3.8.2.5 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik
3.8.2.5.1 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Belajar Afektif
Pada analisis tahap akhir ini digunakan data hasil belajar afektif. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai
afektif siswa baik kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II. Rumus yang digunakan pada perhitungan nilai afektif ialah sebagai berikut:
nilai jumlah skor
skor total
Tabel 3.12 Kriteria persentase Skor Afektif
Interval Kriteria
85 skor ≤ 100
Sangat baik 70 skor
≤ 85 Baik
55 skor ≤ 70
Cukup 40 skor
≤ 55 Kurang
25 skor ≤ 40
Sangat kurang Kriteria ketuntasan dalam aspek afektif ini dikatakan tuntas apabila sikap
afektif siswa minimal baik. Tiap aspek dari hasil belajar afektif dianalisis untuk mengetahui rata-rata
nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Rumus yang digunakan yaitu: rata rata nilai tiap aspek
jumlah nilai jumlah responden
Dari tiap aspek dalam penilaian dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 3.13 Kategori Rata-Rata Nilai Tiap Aspek Ranah Afektif
Rata-rata nilai tiap aspek Kategori
3,5 – 4,0 Sangat tinggi
2,9 – 3,4 Tinggi
2,3 – 2,8 Cukup
1,7 – 2,2 Rendah
1,0 – 1,6 Sangat rendah
3.8.2.5.2 Analisis Deskriptif untuk data Hasil Belajar Psikomotrik
Pada analisis tahap akhir ini digunakan data hasil belajar psikomotorik pada saaat melakukan praktikum. Analisis yang digunakan yaitu analisis
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai psikomotorik siswa baik kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II. Rumus nilai persentase dan
kriteria persentase yang digunakan sama dengan perhitungan pada penilaian aspek afektif. Kriteria ketuntasan dalam aspek psikomotorik ini dikatakan tuntas
apabila sikap psikomotorik siswa minimal baik.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMA N 8 Semarang kelas XI IPA pada bulan April dengan materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan. Sampel
ditentukan dengan teknik cluster random sampling diperoleh dua kelas yang digunakan sebagai sampel yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen I XI IPA 1
dengan jumlah siswa 36 siswa dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II XI IPA 2 dengan jumlah siswa 36 siswa.
Masing-masing kelas diberi perlakuan yaitu proses pembelajaran dan post test
. Perbedaan pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II ini terdapat pada metode pembelajaran yang digunakan. Kelas eksperimen I diberi metode M-TGT
dan kelas eksperimen II diberi metode Reciprocal Teaching. Hasil penelitian dapat diketahui dengan melakukan analisis data yang
diperoleh dari data hasil penelitian. Dari hasil analisis tersebut diketahui apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima.
4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal
Hasil analisis data tahap awal digunakan untuk mengetahui keadaaan awal populasi. Selain itu, hasil analisis data tahap awal ini juga sebagai syarat untuk
teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Pada analisis tahap awal digunakan tiga uji, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan
48