diberikan guru. Hal ini terlihat dari siswa yang berusaha menyelesaikan soal dengan mencari berbagai sumber kajian yang relevan selain dari materi yang telah
disampaikan guru. Selain itu siswa juga sangat atusias ketika melaksanakan kegiatan permainan dan turnamen di akhir pertemuan. Hal ini karena
pembelajaran kooperatif M-TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan
keterlibatan belajar Sari, 2011: 818. Peneliti dalam melaksanakan metode M-TGT ini juga mengalamai
beberapa hambatan, yaitu: 1 ada beberapa siswa yang kadang-kadang gaduh dan 2 siswa kurang terbiasa dengan pelaksanaan permainan dalam pembelajaran.
Cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah: 1 Memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa tetap fokus pada
pelajaran, 2 Menjelaskan kepada siswa mengenai metode pembelajaran yang akan dilakukan pada setiap awal pebelajaran, dan 3 aktif mendampingi siswa
dalam diskusi dengan cara memantau secara langsung dan selalu berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain.
4.2.2.2 Proses Pembelajaran dengan Metode Reciprocal Teaching
Metode Reciprocal Teaching merupakan metode yang mengajak siswa untuk belajar mandiri. Siswa dibiasakan untuk memecahkan masalah sendiri
secara diskusi kemudian menerangkan kembali kepada teman-temannya didepan kelas.
Pada metode Reciprocal Teaching ini, guru terlebih dahulu menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari. Siswa kemudian membentuk kelompok
untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru dan masing-masing kelompok membuat dua pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dipelajari
secara diskusi. Salah satu kelompok kemudian maju ke depan untuk menjelaskan hasil diskusinya tersebut kepada teman-temannya dan kelompok lain menanggapi
atau bertanya mengenai materi yang dijelaskan kelompok yang maju tersebut. Dengan penerapan metode Reciprocal Teaching ini, siswa tidak hanya sekadar
mendengarkan materi yang disampaikan guru saja. Siswa juga ikut berperan aktif dalam menjelaskan kembali materi yang telah dikuasainya kepada teman-
temannya. Hal ini membuat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan meningkat daripada siswa yang cuma mendengarkan penjelasan materi dari guru.
Penerapan metode Reciprocal Teaching ini membuat siswa sangat aktif dalam mengikuti pelajaran kimia. Hal ini terlihat dari siswa yang selalu tepat
waktu dalam mengerjakan tugas. Ini tentu saja sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran Reciprocal Teaching yaitu untuk membantu peserta didik
mengevaluasi pemahaman bacaan melalui pembelajaran Reciprocal Teaching Ahmadi Ismail, 2013: 24
Peneliti dalam melaksanakan metode Reciprocal Teaching ini juga mengalamai beberapa hambatan, yaitu 1 Siswa laki-laki yang berada di belakang
kadang-kadang gaduh, 2 Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari kelompok yang maju di depan, dan 3 kelompok yang maju kurang bisa
mengendalikan suasana kelas. Cara yang dilakukan peneliti untuk mengatasi hambatan-hamabatan tersebut ialah: 1 memberikan pertanyaan kepada siswa
agar siswa tetap fokus pada pelajaran, 2 memberikan nilai tambahan kepada
siswa yang bertanya atau bisa menjawab pertanyaan dari kelompok yang maju di depan , serta 3 ikut membantu menjelaskan materi supaya kelompok yang maju
di depan tidak grogi.
4.2.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang diberi Metode M-TGT