211
2. Kondisi Pemotongan dalam Pembubutan
Hubungan kecepatan rotasi dalam pembubutan dengan kecepatan potong pada permukaan bendakerja bentuk silinder dapat ditunjukkan dengan
persamaan :
o
D v
N
dimana : N = kecepatan rotasi, revmin ;
v = kecepatan potong, ftmin mmin; D
o
= diameter awal bendakerja, ft m. Operasi pembubutan akan mengurangi diameter bendakerja dari D
o
menjadi diameter akhir, D
f
, dalam ft atau m. Bila kedalaman potong adalah d dalam ft atau m, maka :
D
o
– D
f
= 2d Hantaran, f, pada proses pembubutan biasanya dinyatakan dalam in.rev
mmrev. Hantaran ini dapat dikonversikan kedalam kecepatan hantaran linear linear travel rate, f
r
, dalam in.min mmmin dengan rumus :
r
f
= Nf atau
o
D v.f
f
r
Waktu pemesinan, T
m
menit, yang dibutuhkan dari satu ujung bendakerja bentuk silinder ke ujung yang lain dengan panjang potong L in. atau mm
dapat dinyatakan dengan persamaan :
r m
f L
T
atau vf
D L
T
m o
Kecepatan pelepasan material material removal rate, MRR in.
3
min atau mm
3
min, MRR = v f d
212
3. Operasi Mesin Bubut
Berbagai jenis operasi mesin bubut selain operasi pembubutan biasa ditunjukkan dalam gambar 4.3 berikut.
Contoh soal :
Suatu bendakerja berbentuk silinder memiliki diameter awal D
o
= 150 mm, panjang L = 1000 mm; dibubut dengan kecepatan potong v = 2,5 mdetik, hantaran f = 0,25 mmputaran, dan
kedalaman potong d = 1,5 mm. Tentukan : a Waktu potong pemesinan
, b Kecepatan pelepasan material MRR.
Jawab : lihat gambar 6.1
v = 2,5 mdetik = 2,5100060 mmmenit = 150.000 mmmenit
a b MRR = v f d = 150.000 0,25 1,5 = 56.250
mm
3
menit.
213
Gambar 4.3 Berbagai jenis operasi mesin bubut
a Pembubutan muka facing; perkakas dihantarkan secara radial ke
bendakerja yang berputar untuk mendapatkan permukaan yang datar. b
Pembubutan tirus taper turning; perkakas dihantarkan dengan membentuk sudut tertentu terhadap sumbu putar sehingga diperoleh
bentuk konis. c
Pembubutan kontour contour turning; perkakas dihantarkan dengan mengikuti garis bentuk tertentu sehingga diperoleh benda dengan
kontour yang sesuai dengan garis bentuk tersebut. d
Pembubutan bentuk form turning; menggunakan perkakas yang memiliki bentuk tertentu dan dihantarkan dengan cara menekankan
perkakas tersebut secara radial ke bendakerja. e
Pembubutan tepi chamfering; tepi perkakas potong digunakan untuk memotong tepi ujung silinder dengan sudut potong tetentu.
f Pemotongan cutoff; perkakas dihantarkan secara radial ke bendakerja
yang berputar pada suatu lokasi tertentu sehingga memotong bendakerja tersebut.
g Penguliran threading; perkakas yang runcing dihantarkan secara
linear memotong permukaan luar bendakerja yang berputar dalam arah yang sejajar dengan sumbu putar dengan kecepatan hantaran tertentu
sehingga terbentuk ulir pada silinder. h
Pengeboran boring; perkakas mata tunggal dihantarkan secara linear, sejajar dengan sumbu putar, pada diameter dalam suatu lubang
bendakerja yang telah dibuat sebelumnya.
214
i Penggurdian drilling; penggurdian dapat dilakukan dengan mesin
bubut, dengan menghantarkan gurdi ke bendakerja yang berputar sepanjang sumbu putarnya. Perluasan lubang reaming dapat juga
dilakukan dengan cara yang sama. j
Knurling, merupakan operasi pembentukan logam untuk menghasilkan
pola lubang palka menyilang pada permukaan luar bendakerja. Knurling
dibentuk dengan perkakas knurling berupa rol pembentuk yang keras. Permukaan bendakerja yang berputar ditekan dengan rol pembentuk
sehingga terbentuk pola knurling.
4. Mesin Bubut