70
Tabel 3.1 Identifikasi Komponen Mesin
Nama MesinAlat :  ………………………………………….. Fungsi MesinAlat : ………………………………………………….
No  Nama komponen Jenis
Fungsi Bahan
Statis Diam
Dinamis Bergerak
A. KOMPONEN MEKANIK
Komponen  mekanik  atau  dikenal  juga  elemen  mesin  adalah  bagian dari  komponen  tunggal  yang  dipergunakan  pada  konstruksi  mesin,  dan
setiap bagian mempunyai fungsi pemakaian yang khas.  Dengan pengertian tersebut diatas, maka elemen mesin dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Elemen – elemen sambungan
a. Sambungan susut dan tekan
b. Sambungan paku keeling
c. Sambungan ulir sekrup
d. Sambungan baut dan pin
e. Sambungan pengelasan
f. Sambungan solder dan brazing
g. Sambungan Adhesif
71
2. Bantalan dan elemen transmisi
a. Bantalan luncur
b. Bantalan gelinding
c. Poros dukung dan poros pemindah
d. Kopling tetap coupling  tidak tetap clutch
e. Rem
f. Pegas
g. Tuas
h. Sabuk dan Rantai
i. Roda gigi
3. Elemen-elemen transmisi untuk gas dan Liquid
a. Valve
b. Fittings
Perencanaan elemen mesin, pada dasarnya merupakan perencanaan bagian  komponen,  yang  direncanakan  dan  dibuat  untuk  memenuhi
kebutuhan mekanisme  dari  suatu mesin.  Dalam   tahap-tahap  perencanaan tersebut,  pertimbangan-pertimbangan  yang  perlu   diperhatikan  dalam
memulai perencanaan eleven mesin meliputi : 1.
Menentukan kebutuhan Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan bagian-
bagian yang akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya 2.
Pemilihan mekanisme Berdasarkan  fungsinya  dipilih  mekanisme  yang  tepat  dari  bagian
mesin tersebut. Misalnya untuk memindahkan putaran poros keporos yang digerakan dipilih roda gigi payung.
3. Beban mekanis
Berdasarkan  mekanisme  yang  telah  ditentukan,  beban-beban mekanis  yang  akan  terjadi  harus  dihitung  berdasarkan  data  yang
sesuai  dengan kebutuhan,  sehingga  didapat jenis-jenis  pembebanan yang bekerja pada elemen tersebut.
72
4. Pemilihan bahan material
Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan  pemilihan  bahan  dengan  kekuatan  yang  sesuai  dengan
kondisi  beban  serta  tegangan  yang  terjadi.  Misalnya  kekuatan direncanakan  harus lebih kecil  dari  kekuatan bahan  yang  ditentukan
dengan faktor keamanan sesuai dengan kebutuhan. 5.
Menentukan ukuran Bila  terjadi  kesesuaian  pemakaian  bahan  dan  perhitungan  beban
mekanis dapat
dicari ukuran-ukuran
elemen mesin
yang direncanakan dengan standart yang ada dalam standarisasi.
6. Modifikasi
Modifikasi  bentuk  diperlukan  bila  bagian  mesin  yang  direncanakan telah pernah dibuat sebelumnya.
7. Gambar Kerja
Setelah mendapatkan
ukuran yang
sesuai, ukuran
untuk pengambaran  kerja  didapat,  baik  gambar  detail  maupun  gambar
assemblynya. 8.
Pembuatan kontrol kualitas Dengan  gambar  kerja  dapat  dibuat  bagian-bagian  mesin  yang
dibutuhkan,  dengan  mencatumkan  persyaratan  suaian,  toleransi serta  tanda  pengerjaan,  ini  dimaksudkan  untuk  mendapatkan  hasil
pembuatan  suaian  dengan  yang  diinginkan.  Dari  penentuan  suaian yang  telah  ditetapkan  tersebut  dapat  digunakan  sebagai  pedoman
kontrol kualitas yang disyaratkan
73
B.. P O R O S