35
4. Jenis Konstruksi
Ada  dua  jenis  konstruksi  yaitu  konstruksi  statis  tertentu  dan konstruksi statis tertentu. Pada konstruksi statis tak tentu, besarnya reaksi
dan  momen  dapat  ditentukan  dengan  persamaan  keseimbangan. Sedangkan  pada  persamaan  konstruksi  statis  tak  tentu,  tidak  dapat
diselesaikan  dengan  persamaan  keseimbangan.  Untuk  mempermudah  dan mempercepat  dalam  menentukan  jenis  konstruksi,  dapat  digunakan
persamaan:
R = B+2 R = Jumlah Reaksi yang akan ditentukan
B = Jumlah Batang Bila R  B+2, berarti konstruksi statis tak tentu
Jawab:
Pada  Konstruksi  sendi  dan  rol,  terdapat  tiga  buah  gaya  yang  harus ditentukan, sedang jumlah batang =1. menurut persamaan di atas, maka:
R = B + 2 = 1+2 = 3 R = 3
→ Sesuai Jadi  konstruksi  dengan  tumpuan  sederhana  sendi-rol  di  atas  termasuk
jenis konstruksi Statis tertentu.
Contoh 4:
Suatu konstruksi sederhana tumpuan sendi rol seperti Gambar 20 di bawah ini. Tentukanlah jenis konstruksinya.
Gambar 2.23. Konstruksi dengan tumpuan sederhana sendi rol
36
5. Gaya Normal Normal Forces Diagram
Gaya  normal  adalah  suatu  gaya  yang  garis  kerjanya  berimpitsejajar dengan sumbu batang.
Gambar 2.24. Penggambaran normal forces diagram NFD cara grafis
Notasi:
a. Positif Jika gaya normal tarik b. Negatif Jika gaya normal tekan
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa adanya gaya normal diakibatkan oleh  adanya  beban  sebesar  Pα,  yang  apabila  diuraikan  gayanya  menjadi
gaya  vertikal  dan  horisontal.  Selanjutnya,  gaya  arah  horizontal  arah  ke kiri  akan dilawan oleh gaya  PH  arah ke  kanan.  Sehingga  timbulah gaya
normal  takan  negatif  karena  serat  pada  balok  tersebut  tertekan memendek.
6. Gaya Lintang Shear Force Diagram
Gaya normal shear forces diagram adalah susunan gaya yang tegak lurus
dengan sumbu batang.
Gambar 2.25. Konsep SFD pada struktur balok
37
Notasi: Positif jika searah dengan jarum jam
Negatif jika berlawanan arah dengan jarum jam
Gambar 2.26. Penggambaran shear forces diagram SFD dengan cara grafis.
Pada  Gambar  2.26  di  atas  menunjukkan  bahwa  nilai  gaya  lintang  akan positif  apabila  perputaran  gaya  yang  bekerja  searah  dengan  jarum  jam,
dan  diarsir  tegak  lurus  dengan  sumbu  batang  yang  menerima  gaya melintang. Sebaliknya, bila perputaran gaya yang bekerja berlawanan arah
dengan  perputaran  jarum  jam,  diberi  tanda  negatif  dan  diarsir  sejajar dengan sumbu batang.
7. Momen Bending Moment Diagram