Metode Pembagian Pemotongan Profil Gigi

178

4. Metode Pembagian Pemotongan Profil Gigi

Proses pembuatan roda gigi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain. Dicetak, dirol dan dipotong dengan menggunakan mesin – mesin perkakas. Salah satu jenis mesin perkakas yang di gunakan dalam pemotongan pembuatan roda gigi ini adalah mesin frais. Untuk mendapatkan banyaknya profil gigi. Yang hendak dibuat pada sebuah roda gigi yang dikerjakan dengan mesin frais. Dipakai peralatan pendukung mesin frais yaitu kepala pembagi { dividing head }. Dividing head digunakan untuk membuat benda kerja yang memerlukan pembagian Yang sama seperti : segi empat, segi enam dsb. Gambar 3.90. Kepala Pembagi Sistim metode pembagian yang dapat dilakukan oleh kepala pembagi adalah : pembagian langsung, pembagian sederhana, pembagian differensial dan pembagian sudut. Penggunaan masing – masing metode tersebut tergantung dari banyak. Pembagian yang akan dibuat pada benda kerja. 179 N Bp 24  putaran Bp 2 12 24   Metode Pembagian Langsung Direct Indexing Method . Metode pembagian langsung ini adalah metode pembagian dimana untuk. Mendapatkan pembagian putaran poros utama kepala pembagi dilakukan dengan langsung memutar poros utama, dengan lebih dahulu memutuskan hubungan mekanik ulir cacing dengan roda gigi cacing kepala pembagi. Dan untuk menentukan banyaknya putaran poros utama benda kerja setiap selesai sekali pemotongan berpedoman kepada piring pembagi yang terdapat pada ujung poros utama { Spindle noise }. Pada permukaan spindle noise terdapat angka – angka 1 sd 24 dan atau 1 sd 36, yang menunjukan jumlah lobang pada spindle noise tersebut. Untuk angka 1 sd 24, pembagian yang apabila angka 24 dibagi dengan pembagian tersebut tidak menghasilkan bilangan pecahan, misalnya : 2, 3, 4, 6, 8, 12 dan 24. Perhitungan yang digunakan yaitu : Bp = Banyak putaran setiap selesai pengefraisan N = Banyak bagian yang akan dibuat 24 = Angka pembagian pada spindle Noise Contoh : Sebuah roda gigi akan difrais dengan jumlah giginya 12 buah, maka setia Selesai pengefraisan poros utama diputar sebanyak 180 ian putaranbag Bp 5 4 1 20 36   N Pb 36  ian putaranbag Bp 2 1 1 20 24   Untuk angka 1 sd 36, pembagian yang apa bila angka 36 dibagi dengan pembagian tersebut tidak menghasilkan bilangan pecahan misalnya : 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18 dan 36. Perhitungan yang digunakan yaitu : Contoh Sebuah roda gigi akan difrais dengan jumlah giginya 20 buah, maka setiap selesai pengefraisan poros utama diputar sebanyak Ternyata hasil perhitungan menghasilkan nilai pecahan, maka untuk. Memotong roda gigi dengan jumlah giginya 20 buah tidak bisa menggunakan. Perhitungan Metode Pembagian langsung Metode Pembagian sederhana PIain Indexing Method . Metoda pembagian sederhana ini suatu metoda pembagian yang berdasarkan pada perbandingan antara putaran mekanik ulir cacing dengan roda gigi cacingnya. Dimana perbandingan putaran antara ulir cacing dan roda gigi cacingnya 1 : 40. Apabila ulir cacing berputar 1 kali putaran, maka roda gigi cacingnya berputar Sebanyak 1 40 putaran. Atau sebaliknya, 1 kali roda gigi cacing berputar, maka ulir cacingnya berputar 40 putaran penuh. Roda gigi cacing ini berhubungan dengan poros Utama kepala pembagi tempat chuck diikat , dan ulir cacing dihubungkan dengan engkol pemutarnya. Pada ujung dekat engkol pemutar ini terdapat plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian tambahan. 181 N Bp 40  putaran 3 1 1 30 40   Perhitungan yang digunakan dalam metoda berdasarkan dari perbandingan Putaran tersebut yaitu : Dimana : Pb = Banyak putaran engkol kepala pembagi N = Jumlah pembagian yang dibuat. Contoh : Sebuah roda gigi iurus akan dibuat dengan jumlah gigi 30 buah . Hitunglah berapa putaran kepala pembagi diputar setelah selesai satu kali pemotongan Penyelesaian : . Jadi jumlah putaran engkol kepala pembagi yaitu : 1 putaran penuh ditambah 13 Putaran . Angka 13 putaran ini dikalikan dengan salah satu angka yang terdapat pada Spindle noise, misalnya angka 36. Maka putaran tambahan yaitu 13 x 36 = 12 lobang. Jadi setelah selesai 1 kali putaran engkol kepala pembagi ditambah 12 lobang pada Piring pembagi spindle nois 36. Contoh : N Pb 40  182 N Pb 40  putaran N 9 8 40   Sebuah roda gigi dengan jumlah 45 buah akan dibuat dengan menggunakan mesin frais. Tentukanlah banyak putaran kepala pembagi setiap selesai satu kiali pengefraisan. Penyelesaian: untuk mendapatkan 89 putaran dengan tepat pada piring pembagi yang mempunyai lobang berangka habis dibagi dengan 9 yaitu 27. Jadi banyak putaran engkol pembagi yaitu : 89 x 27 = 24 bagian Metode pembagian Differential Differential Indexing Metoda . Metoda pembagian differensial digunakan apabila metoda pembagian yang lainnya metoda langsung dan metoda pembagian sederhana tidak dapat dilak- sanakan karena pecahan hasil pembagian tidak dapat disederhanakan tidak ada lobang yang cocok pada piring pembagi. Jika menggunakan metoda pembagian differensial, piring pembagi harus dilepas dari pen penahanya, karena piring plat pembagi harus ikut berputar sewaktu engkol pembagi diputar untuk menfrais bidang berikutnya dari benda kerja. perputaran plat pembagi itu digerakan oleh roda gigi yang tersedia khusus dipergunakan untuk kepala pembagi merupakan alat kelengkapan kepala pembagi . Dalam metoda pembagian differensial ini, karena jumlah pembagianya tidak terdapat pada piring pembagi, maka pada 183 perhitunganya kita harus mengambil angka perkiraan yang mendekati. Misalnya kita akan memfrais roda gigi dengan jumlah gigi 67 buah. Pada piring pembagi tidak terdapat pembagian 67 ini, maka digunakan sistim pembulatan keatas atau kebawah. Dengan mengambil pembulatan keatas atau kebawah ini, berarti dalam prakteknya tentu terjadi kelebihan atau kekurangan dalam pelaksanaan pembagian pada kepala pembagi. Untuk mengatasinya, maka perbandingan angka kelebihan atau kekurangan dengan pembulatan ini, sama dengan perbandingan pasangan roda gigi yang tersedia untuk kepala pembagi tersebut. Gambar 3.91. Mekanisme Metoda Pembagian Differensial Untuk menentukan jumlah gigi dari roda gigi perantara tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Untuk angka pembulatan keatas   A x N A Z Z 40 2 1   2. untuk angka pembulatan kebawah 184 A Pb 40    A x A N Z Z 40 2 1   Dimana : Z 1 = Roda gigi yang dipasang pada poros utama kepala pembagi roda penggerak Z 2 = Roda gigi yang dipasang pada roda gigi payung yang berhubungan dengan poros ulir cacing roda gigi yang digerakkan N = Jumlah pembagian yang dibuat. A = Angka pembulatan keatas kebawah Dan untuk menentukan banyak putaran engkol pembagi setiap selesai satu bidang pengefraisan adalah sebagai berikut : Jika menggunakan perhitungan pembulatan keatas, piring pembagi harus berputar searah dengan arah putaran enkol pembagi, maka roda gigi perantara harus ganjil 1 atau 3. Jika menggunakan perhitungan pembulatan kebawah, maka roda gigi perantara haruslak genap 2 atau 4 185 Gambar 3.93. Susunan Roda Gigi Pengganti untuk Pembulatan Keatas Gambar 3.94. Susunan Roda Gigi Pengganti untuk Pembulatan Kebawah Contoh Soal : Sebuah roda gigi direncanakan dibuat dengan jumlah gigi 67 buah. Tentukanlah jumlah gigi dari roda gigi pengganti untuk metoda pembagian differensial dan putaran engkol pembagi setiap selesai pengefraisan. 186 70 120 70 40 3  Penyelesaian : Untuk pembulatan keatas :   A x N A Z Z 40 2 1     70 40 67 70 2 1 x Z Z   = putaran A Pb 7 4 70 40 40    Metode pembagian Sudut Angular Indexing Metoda . Metoda pembagian sudut ini caranya sama dengan metoda pembagian sederhana. Perbedaannya terletak pada perhitungan pembagiannya, dimana dalam metode pembagian sududt ini ditentukan dalam derajat. Dalam pembagian sederhana didapat perbandingan putaran engkol pembagi dengan spindel 1 : 40. Dengan kata lain 40 kali engkol kepala pembagi diputar maka poros utama kepala pembagi berputar satu putaran penuh 360 . Antara poros utama kepala pembagi dengan engkol kepala pembagi 1 : 40. Dari perbandinagn tersebut didapat 360  40 = 9. Jika engkol diputar 19 putaran maka poros akan berputar 1 . Dari hasil perbandingan tadi maka didapat rumus sebagai berikut : 9 Nd Pb  Dimana : Pb = banyak putaran engkol kepala pembagi Nd = Jumlah derajat yang ingin dibuat 187 Contoh : Pada sebuah poros akan dibuat alur sebanyak 3 buah dengan jarak masing masing 35 . Tentukanlah banyak putaran engkol pembagi setiap selesai satu alur. Penyelesaian : putaran Nd Pb 9 8 3 9 35 9     Angka 89 dikalikan dengan salah satu spindel noise misalnya 27, maka 89 x 27 = 24 lobang. Jadi jumlah putaran engkol pembagi yaitu 3 putaran penuh ditambah 24 lobang pada spindel noise 27. Gambar 3.95. Contoh pembagian derajat 188

5. Alat Potong Roda Gigi Cutter Gear