Penyelesaian Permukaan dalam Pemesinan

264 proses pembentukan yang lain. Gambar 4.50 menunjukkan toleransi yang dapat dicapai untuk kebanyakan operasi pemesinan. Semakin ketat toleransi biasanya biaya yang diperlukan lebih besar. Gambar 4.50 Toleransi yang dapat dicapai dalam operasi pemesinan Misalnya suatu produk dengan diameter lubang 0,250 in didesain dengan toleransi  0,003 in., maka toleransi ini dapat dicapai dengan operasi penggurdian. Tetapi bila dikehendaki toleransi  0,001 in, maka diperlukan pekerjaan tambahan yaitu reaming sehingga menjadi lebih mahal.

4. Penyelesaian Permukaan dalam Pemesinan

Penyelesaian permukaan yang dapat dicapai dalam operasi pemesinan ditunjukkan dalam gambar 9.51. Data dalam gambar tesebut 265 menunjukkan penyelesaian yang dapat dicapai dengan menggunakan perkakas mesin yang modern dan dipelihara dengan baik. Gambar 4.51 Nilai penyelesaian permukaan yang dapat dicapai dalam berbagai operasi pemesinan Kekasaran permukaan pemesinan tergantung pada beberapa faktor :  Geometri,  Material Bendakerja,  Vibrasi Dan Perkakas Mesin. Faktor Geometri yang menentukan geometri permukaan bendakerja yang dimesin, seperti ditunjukkan dalam gambar 4.52, adalah :  jenis operasi pemesinan,  geometri perkakas pemotong terutama jari-jari ujungnose radius gambar 4.52.a,  hantaranpemakanan feed gambar 5.52.b. 266 Gambar 9.42 Pengaruh factor-faktor geometri dalam penentuan penyelesaian permukaan bendakerja Pengaruh jari-jari ujung dan pemakanan dapat dikombinasikan dalam suatu persamaan untuk operasi pemotongan dengan perkakas mata tunggal : NR f R i 32 2  Dimana : R i = harga rata-rata aritmetik teoritis kekasaran permukaan, in mm; NR = jari-jari ujung, in mm; f = pemakanan, in mm. Untuk operasi frais selubung slab Frais dengan tepi potong lurus, dapat digunakan persamaan Martelloti : n f D f R t i    2 0,125 2 Dimana : f = beban serpihan, ingigi mmgigi; D = diameterpemotong frais, in mm; n t = jumlah gigi pemotong. Faktor material bendakerja yang mempengaruhi penyelesaian permukaan :  pengaruh sisi yang terbangun BUE, 267  cacat permukaan akibat serpihan yang melingkar kembali ke bendakerja,  sobekan yang terjadi pada permukaan bendakerja selama pembentukan serpihan bila material yang dimesin ulet ductile,  retak yang terjadi pada permukaan bendakerja akibat serpihan tidak kontinu bila material yang dimesin getas brittle,  gesekan antara panggul perkakas dan permukaan yang baru dihasilkan. Gambar 4.53 memperlihatkan rasio kekasaran aktual dan kekasaran ideal sebagai fungsi kecepatan potong. Gambar 4.53 Rasio kekasaran aktual dan kekasaran idealsebagai fungsi kecepatan potong Prosedur untuk memprediksi kekasaran permukaan aktual dalam operasi pemesinan adalah :  hitung harga kekasaran permukaan ideal,  kalikan harga tersebut dengan rasio kekasaran aktual actual rougness terhadap kekasaran ideal ideal rougness, dengan persamaan : R a = r ai R i 268 Dimana : R a = harga perkiraan kekasaran aktual, µin µm; r ai = rasio penyelesaian permukaan aktual terhadap penyelesaian permukaan ideal; dan R i = harga kekasaran ideal, µin µm. Contoh soal : Operasi pembubutan dilakukan terhadap baja C1008 material uletductile menggunakan perkakas dengan jari-jari ujung = 164 in. Kondisi pemotongan adalah kecepatan = 300 ftmin, dan pemakanan f = 0,010 in rev. Hitung perkiraan kekasaran permukaan dalam operasi ini. Jawab : Kekasaran ideal : 0,0472 x 32 0,010 32 2 2   NR f R i = 0,000067 in = 67 in. Kekasaran aktual : R a = r ai R i r ai = 1,27 R a = 1,27 x 67 = 85 in. Faktor vibrasi dan perkakas mesin, termasuk :  perkakas mesin,  pemahatan, dan  penyetelan dalam operasi Tahapan untuk mengurangi terjadinya vibrasi :  tambahkan kekakuan dan atau redaman,  operasikan pada kecepatan yang menghasilkan frekuensi yang sesuai dengan frekuensi naturalnya,  kurangi hantaran dan kedalaman potong,  gantikan desain pemotong untuk mengurangi gaya.

5. Pembentukan Beram Chips Formation