140
D.7 Pompa LFH Low Flow High Head
Bentuk sudu impeler pompa volut jenis ini adalah radial. Pompa ini banyak dioperasikan untuk melayani instalasi dengan zat cair yang bersifat
korosif, dengan debit kecil pada head yang tinggi. Untuk keperluan tersebut pada impeler dan rumah pompa volut dilapisi dengan material yang tahan
korosi.
Gambar 3.69 Pompa volut LFH
Pompa ini beroperasi pada debit yang rendah karena pada aliran yang lebih tinggi pompa bekerja dengan risiko cepat rusak dan memerlukan
perawatan yang lebih mahal. Jadi pompa ini dirancang khusus untuk bekerja pada debit yang kecil dengan performa yang normal.
E. Hal yang mempengaruhi efisiensi pompa
Banyak faktor yang berpengaruh pada pompa sehingga dapat menurunkan atau menaikkan efisiensinya. Impeler merupakan salah satu
komponen yang sangat berpengaruh terhadap efisiensi pompa. Hal-hal berikut berhubungan dengan impeler pompa:
a. Kecepatan impeler b. Diamter impeler
c. Jumlah sudu impeler d. Ketebalan dari impeler
e. udut pitch dari sudu impeller
141
Adapun faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi efisiensi pompa adalah: 1.
Kondisi permukaan pada permukaan dalam pompa. 2.
Kerugian mekanis dari pompa 3.
Diameter impeler 4.
Kekentalan zat cair. 5.
Kondisi zat cair yang dipompa
N. RODA GIGI
Pada bagian- bagian mesin sering di jumpai suatu proses pemindahan daya putaran dari satu poros ke poros lainnya . Kadangkala
antara poros – poros itu tidak terletak pada posisi satu garis, baik pada
posisi sejajar ataupun posisi bersilangan.Untuk memenuhi keperluan pemindahan gerak putarandaya putar antara dua poros atau lebih dalam
teknologi permesinan terdapat berbagai macam cara yaitu diantaranya dengan mempergunakan roda gigi
– roda gigi . Roda gigi merupakan sejenis roda cakra dimana pada sekitar
sekelilng bagian luarnya memiliki profil gigi yang simetris . Dalam bekerja memindahkan putaran daya putar roda gigi mesti berpasangan sesama
roda gigi yang sejenis. Dengan keadaan roda gigi yang sedemikian rupa itu bentuk dan
cara kerja memberikan beberapa keuntungan dalam memindahkan dayaputaran yaitu anti slip dan terjadinya daya dorong positif. Hal itu
dimungkinkan karena profil gigi kedua roda gigi saling menangkap dan kontak dengan kokoh. Tetapi hanya dapat memindahkan daya putar
dengan jarak antara poros relatif singkat tidak dapat terlalu jauh seperti pemindah gerak lainnya cakra sabuk , cakra rantai, dsb.
142
Gambar 3.70. Roda Gigi
A. Dasar profil Gigi
Roda gigi bekerja memindahkan daya putar melalui terjadinya kontak luncur antara permukaan profil dari dua roda gigi yang bekerja
berpasangan. Oleh karena itu dalam bekerja selama kontak luncur berlangsung kecepatan sudut kedua roda gigi harus dijaga tetap dan
putaran harus dapat berlangsung dengan halus tanpa menimbulkan bunyi terlalu keras, tidak menimbulkan kejutan dan gesekan terlalu besar. Hal
tersebut mesti dipenuhi oleh sebuah roda gigi. Jika tidak roda gigi tidak efisien sebagai alat pemindah gerak dapat mengurangi daya, cepat aus
dsb. Untuk memenuhi persyaratan tersebut perlu dibuat profil gigi sedemikian rupa. Dari hasil penelitian dan percobaan para pakar mekanik
ditemui beberapa kurva yang memungkinkan untuk dijadikan dasar pembentukan profil gigi.
Adapun kurva yang umum dipakai dan telah merupakan standar untuk pem buatan profil gigi yaitu kurva involute da kurva cycloide.
Gambar. 3.71. Hubungan Roda Gigi Dalam Bekerja
143
Kurva involute adalah merupakan kurva garis lengkung yang terbentuk dari titik
– titik ujung sebuah tali benang yang dibuka dari guluingannya dalam keadaan tegang.
Kurva cycloide adalah kurva garis lengkung yang terbentuk dari titik – titik pada sebuah lingkaran dimana lingkaran itu menggelinding pada
garis lurus.
Gambar. 3.72. Kurva Involute Evolvente
Gambar. 3.73. Kurva Cycloide
144
Satu profil gigi dibentuk oleh sepasang kurva yang sama kurva cycloide atau involute yang saling berpasangan
Gambar. 3.74 Dasar Pembentukan profil gigi
B. Terminologi dan Simbol Roda Gigi