Pemotong Frais Kondisi Pemotongan dalam Frais

226 c Frais ujung end Frais, diameter pemotong lebih kecil daripada lebar bendakerja, sehingga terbentuk alur pada bendakerja; d Frais profil profile Frais, bentuk pemotong sama dengan frais ujung, digunakan untuk memotong keliling luar bendakerja yang datar; e Frais saku pocket Frais, bentuk pemotong sama dengan frais ujung, digunakan untuk membuat lubang dangkal pada bendakerja yang datar; f Frais kontour permukaan surface contouring, ujung pemotong berbentuk bola, digunakan untuk membuat bentuk permukaan tiga dimensi.

3. Pemotong Frais

Klasifikasi perkakas potong frais sesuai dengan jenis operasi frais seperti yang dijelaskan sebelumnya, yaitu : 1 Pemotong frais datarplain Frais cutter gambar 9.14.a, digunakan untuk operasi frais keliling atau selubung, berbentuk silinder dengan beberapa baris gigi. Sisi potong pada umumnya berbentuk sudut heliks untuk mengurangi impak pada bendakerja. Elemen geometri perkakas ditunjukkan dalam gambar 4.13. Gambar 4.13 Elemen geometri perkakas pemotong frais datar 2 Pemotong frais bentukform Frais cutter, merupakan pemotong frais keliling yang memiliki sisi potong dengan profil khusus sesuai dengan bentuk produk yang diinginkan. Pemotong frais bentuk banyak digunakan untuk pembuatan roda gigi. 227 3 Pemotong frais mukaface Frais cutter gambar 4.14.b, didesain dengan gigi pada kedua ujung dan dan keliling luar perkakas. Frais muka dapat dibuat dengan baja kecepatan tinggihigh speed steel, HSS atau dengan cara menyisipkan karbida semented gambar 4.14. Gambar 4.14 Elemen geometri perkakas pemotong frais muka a pamdamgam samping dan b pandangan bawah 4 Pemotong frais ujungend Frais cutter gambar 9.17.c, bentuknya menyerupai perkakas gurdi, tetapi pemotongan awal tidak menggunakan ujung perkakas melainkan dengan gigi potong kelilingnya. Pemotong frais ujung dapat didesain dengan ujung persegi, ujung radial, dan ujung bola. Pemotong frais ujung dapat digunakan untuk operasi frais muka, frais profil dan saku, pemotongan alur, pengukiran, pemotongan kontour permukaan, dan pemotongan stempel die sinking.

4. Kondisi Pemotongan dalam Frais

Kecepatan potong ditentukan pada diameter luar pemotong frais, yang dapat dikonversikan dengan kecepatan putar spindel, N, dinyatakan dalam rev.min. dengan persamaan sebagai berikut : 228 D v N   dimana : v = kecepatan potong, ftmin mmmin; D = diameter luar pemotong frais, in. mm. Hantaran, f, dalam frais merupakan hantaran dari setiap gigi pemotong; disebut beban serpihan chip load, dinyatakan dalam in.gigi mmgigi. Hantaran ini dapat dikonversikan kedalam kecepatan hantaran, f r dalam in.min mmmin. dengan memperhitungkan kecepatan spindel, v, dan jumlah gigi pemotong, n t : f r = N n t f atau D f n v f t .   r Kecepatan pelepasan material, MRR, in. 3 min atau mm 3 min, dalam proses frais merupakan perkalian antara luas bidang melintang dari pemotongan dengan kecepatan hantaran. Sesuai dengan hal tersebut, dalam operasi frais selubung, bila lebar bendakerja yang dipotong w, dan kedalaman potong d, maka : MRR = w.d.f r Gambar 4.15 Pandangan samping masuknya pemotong ke dalam bendakerja pada operasi frais selubung Persamaan di atas berlaku pula untuk operasi frais ujung, frais sisi, frais muka, operasi frais yang lain. Waktu pemesinan, T m menit, yang dibutuhkan dalam operasi frais bila panjang bendakerja L adalah : 229 1 Untuk operasi frais selubung, ditunjukkan dalam gambar 9.20 berikut ini. r f A L T   m atau f n v A L T t D    m dimana : L = panjang bendakerja, in mm; A = jarak untuk mencapai kedalaman potong penuh, in. mm. Bila d = kedalaman potong, in mm, dan D = diameter luar pemotong, in mm, maka dapat ditentukan : d dD   A 2 Untuk operasi frais muka, ditunjukkan dalam gambar 9.21 berikut ini. Gambar 4.16 Pandangan atas masuknya pemotong ke dalam bendakerja pada operasi frais muka r f A L T 2   m atau f n v A L T t D 2    m Terdapat dua kemungkinan : - Bila posisi pemotong berada pada tengah-tengah bendakerja gambar 4.16.a, maka: - 2 O A D   dimana : A = jarak untuk mencapai kedalaman potong penuh, in. mm; 230 O = jarak setelah meninggalkan bendakerja, in. mm; D = diameter pemotong, in. mm. - Bila posisi pemotong berada pada salah satu sisi bendakerja gambar 4.16.b, maka : w wD    O A dimana : w = lebar potong, in. mm.

5. Jenis Mesin Frais