28
keluarga yang bersifat otoriter mengenal suasana kehidupan yang bersifat demokratik dalam kelompok sebaya, begitu juga sebaliknya anak yang berasal
dari keluarga yang bersifat demokratik dapat mengenal suasana kehidupan yang bersifat otoriter, 5 di dalam kelompok teman sebaya anak belajar patuh kepada
aturan sosial yang impersonal dan kewibawaan yang impersonal pula.
2.3.3. Indikator Lingkungan Teman Sebaya
Berdasarkan pengertian lingkungan teman sebaya yang diungkapkan Vembriarto 2003 mengatakan indikator lingkungan teman sebaya di sekolah
maupun luar sekolah terdiri dari: 1. Kelompok yang mempunyai persamaan usia
Di dalam kelompok teman sebaya anak di tuntut untuk belajar bergaul dengan sesamanya, yakni belajar memberi dan menerima dalam pergaulannya
dengan sesama temannya. Bergaul dengan teman sebaya merupakan persiapan penting bagi kehidupan seseorang setelah dewasa.
2. Kelompok yang mempunyai persamaan sosial ekonomi Di dalam kelompok teman sebaya anak rata-rata berasal dari keadaan
sosial ekonomi yang sama. Sehingga di dalam lingkungan kelompok teman sebaya itu anak-anak menangkap nilai-nilai, cita-cita dan pola-pola tingkah
laku yang sama yang dapat menimbulkan motivasi dan tujuan yang sama. 3. Kelompok yang mempunyai persamaan sosial budaya
Di dalam kelompok teman sebaya anak akan mempelajari kebudayaan masyarakatnya. Melalui kelompok sebaya anak belajar untuk menjadi
29
manusia yang baik sesuai dengan gambaran dan cita-cita masyarakatnya. Tentang kejujuran, keadilan, kerjasama, tanggung jawab, peranan sosialnya
sebagai pria atau wanita, anak memperoleh berbagai macam informasi meskipun terkadang informasi yang tidak baik, serta mempelajari kebudayaan
khusus masyarakatnya yang bersifat etnik, keagamaan, kelas sosial dan kedaerahan.
4. Teman belajar yang baik Di dalam kelompok teman sebaya anak belajar patuh kepada aturan
sekolah dan aturan sosial di lingkungan rumah yang dapat membawa pengaruh positif terhadap hasil belajarnya di sekolah.
Indikator ini merupakan tolak ukur yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap hasil
belajar siswa. Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan teman sebaya sangat lekat dengan kehidupan siswa dalam pergaulan
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sosial. Dengan tingginya interaksi yang dilakukan, keterlibatan individu yang dilakukan dan di dukung dari
teman sebaya yang bersifat positif maka akan memberikan kontribusi yang baik demi ketercapaian hasil belajar siswa yang optimal.
2.4. Kerangka Berfikir