sebesar 0.79 kgliter maka kebutuhan bahan bakar pada percobaan pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah 12.20 kg, 11.55 kg, 12.45 kg dan
10.58 kg. Pemilihan burner dengan bahan bakar minyak tanah sebagai sumber pemanas karena minyak tanah memiliki panas yang cenderung konstan dan bahan
biomassa yang diharapkan sebagai pengganti energi panas sulit diperoleh di daerah tersebut.
Tabel 10. Laju pembakaran minyak tanah Percobaan Jumlah
kg Lama Pembakaran
jam Laju Pembakaran
kgjam 1 12.20
3.5 3.49
2 11.55 3
3.85 3 12.45
3 4.15
4 10.58 3
3.53 Rata-rata
3.76
Dari Table 10 dapat dilihat bahwa laju pembakaran cenderung merata untuk setiap proses pengeringan dimana rata-rata laju pembakaran dari
keseluruhan percobaan sebesar 3.76 kgjam.
5.9 Konsumsi dan Efisiensi Energi
Sumber energi yang digunakan pada alat pengering ini berasal dari iradiasi surya, pemanas tambahan berupa burner minyak tanah serta listrik. Pemanfaatan
energi surya saja tidak dapat mencukupi supply panas untuk mengeringkan bahan dalam waktu yang singkat, sehingga diperlukan energi tambahan yaitu berasal
dari pembakaran minyak tanah. Energi listrik digunakan untuk menggerakan kipas sebagai masukan udara yang akan dipanaskan. Kipas yang digunakan hanya
1 buah dan berdaya 130 Watt yang terus digunakan selama pengeringan berlangsung dengan tujuan untuk mengganti udara dalam ruang pengering yang
telah mengandung uap air dari bahan yang dikeringkan. Besarnya konsumsi energi, dan pemanfaatan energi yang digunakan untuk pengering kerupuk uyel
dapat dilihat pada Tabel 11 dan 12 .
Tabel 11. Komposisi konsumsi energi pada pengeringan kerupuk uyel Sumber
Energi Percobaan 1
Percobaan 2 Percobaan 3
Percobaan 4 kJ kJ kJ kJ
Iradiasi Surya 6945.75
1.29 6147.07
1.21 4257.60
0. 78 11410.31
2.41 Minyak tanah
529833.80 98.41
501604.95 98.52
540691.05 98.96 459478.82
97.29 Kipas 1638
0.30 1404
0.27 1404
0.26 1404
0.30
Total 538417.6 100
509156.02 100
546352.65 100
472293.13 100
Tabel 12. Pemanfaatan energi untuk pengeringan Pemanfaatan Energi
Percobaan 1 kJ
Percobaan 2 kJ
Percobaan 3 kJ
Percobaan 4 kJ
Pemanasan udara dan peningkatan suhu bahan
418.57 579.03
547.64 667.35 Penguapan air produk
759.15 1129.10
1335.73 798.5
Unjuk kinerja alat pengering dinyatakan dalam nilai efisiensi sistem pengering
n pengeringa
η , dan efisiensi total sistem
Total
η yang merupakan
perbandingan antara besarnya energi yang digunakan untuk mengeringkan bahan memanaskan dan menguapkan air bahan dengan besarnya energi yang diberikan
oleh semua sistem yang menghasilkan energi energi surya, listrik dan minyak tanah. Perhitungan energi berguna untuk pendugaan bentuk pengeringan dan
pemilihan alternatif alat pengering. Dari hasil perhitungan didapat bahwa nilai efisiensi total masuk sistem pada percobaan pertama sebesar 0.22 , pada
percobaan kedua sebesar 0.34 , pada percobaan ketiga sebesar 0.34 dan pada percobaan keempat sebesar 0.31 . Energi spesifik yaitu energi total perkilogram
massa air yang diuapkan. Nilai energi spesifik pada percobaan pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah 1656.67 MJkg, 1060.74 MJkg, 958.51
MJkg dan 1256.74 MJkg. Semakin tinggi nilai efisiensi pengering maka akan semakin kecil energi
yang dibutuhkan untuk mengeringkan tiap kilogram bahan. Besarnya efisiensi sistem pengering dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : intensitas radiasi
surya, jumlah bahan yang dikeringkan, suhu dan kelembaban udara pengering serta lamanya proses pengeringan. Efisiensi ini menunjukkan baik tidaknya
performansi alat pengeringan atau efektif tidaknya energi panas yang
termanfaatkan. Parameter pengukuran dalam menentukan efisiensi total sistem pengeringan disajikan dalam Tabel 13.
Tabel 13. Parameter pengukuran proses pengeringan
Simbol Keterangan Satuan Percobaan
1 2 3 4
o
m
Massa awal kerupuk kg
11.44 18.05
18.97 24.14
i
m
Massa akhir kerupuk kg
10.98 17.44
17.45 21.98
o
w
Kadar air awal bb
10.76 8.11
6.98 6.42
i
w
Kadar air akhir bb
8.15 5.58
4.12 5.10
R
T
Suhu rata-rata ruang pengering ºC
68.20 67.10
59.00 64.80
B
T
Suhu rata-rata bahan ºC
65.83 62.48
55.84 66.95
l
T
Suhu lingkungan rata-rata ºC
35.34 33.58
28.86 34.87
b
Cp
Panas jenis kerupuk kJkg ºC
1.20 1.11
1.07 1.06
K
N
Nilai kalor minyak tanah kJkg
43429 43429
43429 43429
A
p
Luas plat absorber m²
7 7
7 7
ud
v
Kecepatan udara masuk ms
1.00 0.23
0.54 0.23
A
i
Luas inlet m² m²
0.08 0.08
0.08 0.08
u
m
Massa air yang diuapkan kg
0.33 0.48
0.57 0.34
u
Cp
Panas jenis udara pengering kJkg ºC
1.01 1.01
1.01 1.01
fg
H
Panas laten penguapan kJkg
2335.85 2352.30
2360.55 2348.54
t Lama pengeringan
jam 3.5
3 3
3
R
I
Iradiasi surya Wm
2
175 180.69 125.15
335.40
τα
Transmisivitas bahan alat pengering 0.45
0.45 0.45
0.45
k
P
Daya kipas listrik Watt
130 130
130 130
es
h
Konsumsi energi spesifik MJkg
1656.67 1060.74
958.51 1256.74
1
Q
Energi surya yang diterima alat pengering
kJ 6945.75 6147.07
4257.60 11410.31
2
Q
Energi bahan bakar kJ
529833.8 501604.95
540691.05 459478.82
3
Q
Energi untuk menguapkan air produk
kJ 759.15 1129.10
1335.73 798.5
4
Q
Energi untuk menaikan suhu bahan kJ
418.57 579.03
547.64 667.35
5
Q
Energi yang diterima udara pengering
kJ 33454.1 6581.45
14465.75 5876.57
6
Q
Energi untuk memanaskan dan menguapkan bahan
kJ 1177.72 1708.13
1883.37 1465.85
7
Q
Energi listrik yang digunakan kJ
1638 1404
1404 1404
T
Q
Energi total masuk sistem kJ
538417.5 5
509156.02 546352.65 472293.13
Total
η
Efisiensi total sistem 0.22
0.34 0.34
0.31
5.10 Pengujian Mutu Kerupuk