digunakan oleh pabrik yaitu sekitar 2.5-3 jam dengan kapasitas 200-250 kg per hari. Namun penggunaan dari alat pengering tipe ERK ini mempunyai kelebihan.
Dari segi kualitas hasil pengeringan, dengan diameter hasil penggorengan yang sama, bahan yang dikeringkan dengan alat pengering lebih higienis karena bahan
yang dikeringkan tidak terkena panas langsung sehingga ada kemungkinan jelaga yang dihasilkan oleh burner menempel pada bahan. Tidak demikian dengan alat
pengeringan ERK. Karena panas yang digunakan untuk memanaskan bahan hanya berupa udara panas yang dihembuskan pipa heat exchanger, sehingga tidak
ada jelaga atau gas lain yang dihasilkan burner yang menempel pada bahan selama dikeringkan.
5.7 Pemanas Tambahan
Pemanas tambahan digunakan untuk mendukung kinerja pengeringan agar tetap berlangsung baik pada waktu siang hari maupun pada waktu malam hari.
Pengering efek rumah kaca merupakan pengering yang memanfaatkan panas dari matahari, sehingga pada saat matahari tidak ada baik pada waktu malam hari
maupun pada waktu mendung maka digunakan pemanas tambahan. Pada pengeringan kerupuk uyel ini pemanas tambahan digunakan selama
pengeringan berlangsung. Hal ini dikarenakan untuk meningkatkan suhu pada ruang pengering. Pemanas tambahan yang digunakan pada alat pengering ini
berupa burner yang menggunakan energi minyak tanah. Pemanas tambahan diletakan disamping alat pengering diluar ruang pengering. Panas disalurkan
melalui pipa-pipa yang terletak diatas burner. Lalu pipa-pipa yang telah panas dihembuskan udara dari kipas sehingga udara yang dihasilkan kipas meningkat
suhunya. Panas yang dihasilkan dihembuskan ke dalam ruang pengering yang digunakan untuk memanaskan kerupuk. Pada pengering ini terdapat pipa-pipa
heat exchanger yang terletak dibawah ruang pengering, namun pada pengeringan kerupuk ini tidak digunakan.
Penggunaan tungku ini cukup baik karena dapat meningkatkan suhu sekitar 10-20ÂșC. Peningkatan suhu yang diinginkan cukup tinggi menyebabkan
penggunaan bahan bakar yang terlalu boros. Pada setiap percobaan dibutuhkan bahan bakar minyak tanah sebesar 13-15 liter untuk lama pengeringan sekitar 3-
3.5 jam. Sehingga untuk nilai kalor sebesar 43429.58 kJkg dan massa jenis
sebesar 0.79 kgliter maka kebutuhan bahan bakar pada percobaan pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah 12.20 kg, 11.55 kg, 12.45 kg dan
10.58 kg. Pemilihan burner dengan bahan bakar minyak tanah sebagai sumber pemanas karena minyak tanah memiliki panas yang cenderung konstan dan bahan
biomassa yang diharapkan sebagai pengganti energi panas sulit diperoleh di daerah tersebut.
Tabel 10. Laju pembakaran minyak tanah Percobaan Jumlah
kg Lama Pembakaran
jam Laju Pembakaran
kgjam 1 12.20
3.5 3.49
2 11.55 3
3.85 3 12.45
3 4.15
4 10.58 3
3.53 Rata-rata
3.76
Dari Table 10 dapat dilihat bahwa laju pembakaran cenderung merata untuk setiap proses pengeringan dimana rata-rata laju pembakaran dari
keseluruhan percobaan sebesar 3.76 kgjam.
5.9 Konsumsi dan Efisiensi Energi