Laju Pengeringan HASIL DAN PEMBAHASAN Iradiasi surya

4.7 Laju Pengeringan

Pada proses pengeringan, laju pengeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a suhu dan RH udara selama proses pengeringan, b kecepatan aliran udara yang melalui satuan bobot bahan, c kadar air awal bahan yang dikeringkan dan d jenis bahan yang dikeringkan per satuan waktu. Gambar 23, 24, 25 dan 26 menunjukan Grafik laju pengeringan terhadap waktu. 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 14.03 14.33 15.03 15.33 16.03 16.33 17.03 Waktu L a ju pe ng er inga n bk ja m R1 R2 R3 R4 R5 R6 Gambar 23. Grafik laju pengeringan pada percobaan pertama 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 13.33 14.03 14.33 15.03 15.33 16.03 Waktu La ju p en g er in g a n b k ja m R1 R2 R3 R4 R5 R6 Gambar 24. Grafik laju pengeringan pada percobaan kedua 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 13.45 14.15 14.45 15.15 15.45 16.15 Waktu L a ju pe ng er ing a n b k ja m R1 R2 R3 R4 R5 R6 Gambar 25. Grafik laju pengeringan pada percobaan ketiga 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 14.00 14.30 15.00 15.30 16.00 16.30 Waktu L a ju pengeri nga n b k j am R1 R2 R3 R4 R5 R6 Gambar 26. Grafik laju pengeringan pada percobaan keempat Laju pengeringan yang terlihat pada grafik berfluktuasi yang diakibatkan oleh suhu dan RH udara yang berfluktuasi. Laju pengeringan yang tinggi pada tahap awal disebabkan masih tingginya kadar air dalam produk sehingga jumlah air yang diuapkan pun besar. Setelah kadar berkurang terjadi laju pengeringan yang semakin menurun hingga akhirnya mendekati nol. Laju pengeringan nol terjadi bila kadar air bahan sudah sangat kecil hingga alat tidak mampu lagi menguapkan air dari dalam bahan Setelah kadar air semakin berkurang, terjadi periode pengeringan dengan laju yang semakin menurun. Menurut Hall 1975 dan Henderson dan Perry 1976, periode ini terjadi bila air bebas dipermukaan bahan telah habis teruapkan. Pada periode ini akan terjadi migrasi uap air dari bagian dalam ke permukaan secara difusi, karena adanya perbedaan konsentrasi atau tekanan uap bagian dalam dengan luar. Periode pengeringan menurun apabila kecepatan difusi dari dalam bahan ke permukaan sama dengan penyerapan uap air maksimum bahan Heldman and Singh, 1981. Tabel 6. Laju pengeringan rata-rata pada percobaan pertama Rak Laju Pengeringan bkjam R1 atas 1.07 R2 bawah 0.97 R3 tengah 0.99 R4 tengah 0.81 R5 atas 0.73 R6 bawah 0.90 Rata-rata 0.91 Rata-rata laju pengeringan tertinggi pada percobaan pertama dicapai oleh rak atas R1 sebesar 1.07 bkjam. Hal ini dikarenakan suhu pada rak atas unit 1 tinggi sehingga laju pengeringannya cepat. Laju pengeringan rata-rata pada percobaan pertama, kedua, ketiga dan keempat dapat dilihat pada Table 6, 7, 8 dan 9. Laju pengeringan rata-rata pada percobaan pertama sebesar 0.91 bkjam. Nilai tersebut relatif besar karena kadar air awal bahan lebih tinggi dibandingkan percobaan lainnya sehingga uap air yang diuapkan oleh udara relatif besar. Tabel 7. Laju pengeringan rata-rata pada percobaan kedua Rak Laju Pengeringan bkjam R1 atas 1.25 R2 bawah 1.04 R3 tengah 0.83 R4 tengah 1.07 R5 atas 1.02 R6 bawah 0.63 Rata-rata 0.97 Laju pengeringan rata-rata alat pengering pada percobaan kedua sebesar 0.97 bkjam dengan laju pengeringan tertinggi dicapai sama dengan percobaan pertama, yaitu pada rak atas unit 1 R1 sebesar 1.25 bkjam. Laju pengeringan pada percobaan kedua lebih besar dari percobaan pertama. Hal ini dikarenakan pada percobaan kedua RHnya lebih rendah dibandingkan dengan percobaan pertama. Tabel 8. Laju pengeringan rata-rata pada percobaan ketiga Rak Laju Pengeringan bkjam R1 atas 0.79 R2 bawah 1.42 R3 tengah 0.93 R4 tengah 1.36 R5 atas 1.00 R6 bawah 0.91 Rata-rata 1.07 Nilai laju pengeringan rata-rata pada percobaan ketiga lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan pertama, hal ini dikarenakan RH udara pengering pada percobaan ketiga lebih rendah dibandingkan dengan percobaan pertama sehingga dapat menguapkan air lebih banyak. Tabel 9. Laju pengeringan rata-rata pada percobaan keempat Rak Laju Pengeringan bkjam R1 atas 0.41 R2 bawah 0.61 R3 tengah 0.57 R4 tengah 0.40 R5 atas 0.31 R6 bawah 0.69 Rata-rata 0.50 Laju pengeringan rata-rata pada percobaan keempat paling rendah diantara percobaan lainnya, yaitu sebesar 0.50 bkjam. Hal ini dikarenakan pada percobaan keempat mempunyai kadar air awal yang rendah diantara percobaan lainnya sehingga sedikit uap air yang perlu diuapkan. Semakin sedikit uap air yang diuapkan maka semakin rendah laju pengeringannya. Lama pengeringan baik pada percobaan pertama, kedua, ketiga dan keempat lebih lama dibandingkan dengan pengeringan menggunakan oven yang digunakan oleh pabrik yaitu sekitar 2.5-3 jam dengan kapasitas 200-250 kg per hari. Namun penggunaan dari alat pengering tipe ERK ini mempunyai kelebihan. Dari segi kualitas hasil pengeringan, dengan diameter hasil penggorengan yang sama, bahan yang dikeringkan dengan alat pengering lebih higienis karena bahan yang dikeringkan tidak terkena panas langsung sehingga ada kemungkinan jelaga yang dihasilkan oleh burner menempel pada bahan. Tidak demikian dengan alat pengeringan ERK. Karena panas yang digunakan untuk memanaskan bahan hanya berupa udara panas yang dihembuskan pipa heat exchanger, sehingga tidak ada jelaga atau gas lain yang dihasilkan burner yang menempel pada bahan selama dikeringkan.

5.7 Pemanas Tambahan