Beberapa keuntungan pemenuhan sumber-sumber dana dari sektor perkreditan menurut Muljono 2001 adalah sebagai berikut :
a. Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya layak. b. Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana kredit. c. Biaya untuk memperoleh kredit bunga, biaya administrasi dapat
diperkirakan dengan tepat, sehingga memudahkan para pengusaha dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-masa mendatang.
4. Fungsi Kredit Modal Kerja
Di dalam kehidupan perekonomian, perdagangan dan keuangan pada umumnya, fungsi kredit modal kerja tidak terlepas dari fungsi-fungsi
kredit secara umum. Garis besarnya fungsi kredit tersebut adalah : a. Meningkatkan daya guna utility dari suatu modal atau uang.
Melalui kredit, dana yang mengendap idle funds di dalam kas bank akan dimanfaatkan oleh para debitur untuk memperbesar usaha
produksi maupun perdagangan. b. Meningkatkan daya guna utility dari suatu barang.
Tanpa adanya bantuan fasilitas kredit dari bank, kemampuan para pengusaha di dalam berproduksi dan mendistribusikan hasil
produksinya masih terbatas. Namun dengan adanya fasilitas kredit, para pengusaha dapat memproduksi bahan mentah menjadi barang
jadi dan pendistribusiannya akan meningkat. Dengan demikian, pemanfaatan atas barang tersebut meningkat pula.
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui rekening pengusaha menciptakan
pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro dan sebagainya. Peredaran uang kartal dan giral akan lebih
berkembang, karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Hal ini sejalan dengan pengertian bank selaku money creator.
d. Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat. Manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi,
yaitu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, tetapi
peningkatan usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan kemampuan terutama kemampuan finansial. Fasilitas kredit yang
diterima pengusaha dari bank inilah yang kemudian digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktivitasnya.
e. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi, Untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi untuk usaha
pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang sangat penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi
pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung
berpengaruh tarhadap hajat hidup masyarakat. f.
Sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Pengusaha yang memperoleh fasilitas kredit akan berusaha untuk
meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan
keuntungan. Seiring dengan peningkatan produksinya tersebut, orientasi pengusaha tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik,
juga merambah pasar ekspor. Dengan demikian, kegairahan pengusaha untuk melakukan ekspor menjadi meningkat, yang
nantinya akan akan mendatangkan devisa bagi negara. g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
Negara-negara kaya atau yang kuat perekonomiannya, demi persahabatan antara negara banyak memberikan bantuan kepada
negara-negara yang sedang berkembang atau sedang membangun. Bantuan-bantuan tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit
dengan syarat ringan, yaitu bunga yang relatif murah dan jangka waktu penyelesaiannya yang panjang. Hal ini tercermin melalui
bantuan antar negara yang disebut “G to G” Government to Government. Hubungan antarnegara pemberi dan penerima kredit
akan bertambah erat, terutama yang menyangkut hubungan perekonomian dan perdagangan.
5. Pelaksanaan Pemberian Kredit Modal Kerja