PENDAHULUAN A. ANALISIS MASALAH PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT ii RINGKASAN iii RIWAYAT HIDUP ix PRAKATA x DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvi

I. PENDAHULUAN A.

Sejarah Perusahaan 1 B. Produk dan Layanan Perusahaan 4 C. Kondisi Lingkungan Perusahaan 6

II. ANALISIS MASALAH

A. Prinsip analisis 11 1. Tujuan 11 2. Implementasi Praktis 11 B. Metode analisis 17 1. Metode 17 2. Kelebihankekurangan metode 26

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan umum 27

1. Nama BNI 27

2. Usaha Kecil Menengah 29 3. Kajian Teori Perkreditan 30 4. Fungsi Kredit Modal Kerja 32 5. Pelaksanaan Pemberian Kredit Modal Kerja 34 6. Proses Pemberian Kredit Modal Kerja di BNI 38

7. Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja 43

8. Strategi Pemasaran Kredit Modal Kerja di BNI………………….. viii 46

B. Hal yang Dikaji

48 1. Karakteristik UKM 48 2. Perilaku UKM 51 3. Sistem Pembiayaan UKM 52

4. Hambatan Yang Ditemukan dan Cara Mangatasinya 57

5. Analisis Khi Kuadrat 63 6. Analisis SWOT 68 7. Implementasi Strategi 73 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 77 2. Saran 79 DAFTAR PUSTAKA 80 LAMPIRAN 83 ix DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Saldo pokok kredit modal kerja segmen usaha kecil per 31 Desember 2005 8 2. Peringkat bank berdasarkan kredit 9 3. Perkembangan unit usaha industri kecil menengah 11 4. Tarif suku bunga pinjaman BNI 14 5. Matriks SWOT 19 6. Faktor strategis eksternal 21 7. Faktor strategis internal 22 8. Matriks Internal - Eksternal 23 9. Jumlah outlet BNI 28

10. Hasil isian kuesioner mengenai penyaluran kredit modal kerja 50

11. Hasil isian kuesioner mengenai penyaluran pembiayaan 52

12. Hasil isian kuesioner mengenai kendala penyaluran kredit 54

13. Pola pembiayaan kredit modal kerja sesuai dengan UKM 62

14. Penyaluran kredit modal kerja kepada UKM 63

15. Kendala dalam penyaluran kredit modal kerja kepada UKM 64

16. Faktor strategis internal dan eksternal BNI 68 17. Matriks Internal – Eksternal BNI 69 18. Matriks SWOT BNI 70 x DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Flow chart penyaluran KMK……………………………………………. 41 xi DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 2. Kuesioner kajian………………………………………………………. 81 3. Struktur organisasi Sentra Kredit Kecil.......................................... 92 4. Data hasil kuesioner …………………………………………………. 93 xii

I. PENDAHULUAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI, pada mulanya didirikan selang satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia dengan nama “Bank Negara Indonesia” berdasarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang bertanggung jawab dalam menerbitkan dan mengelola mata uang Rupiah. Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 1968, Bank Negara Indonesia ditetapkan oleh pemerintah menjadi bank komersial dengan status bank umum milik negara, dan nama resminya diubah menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”. Fungsi yang diemban adalah merupakan salah satu bank yang bergerak di bidang jasa keuanganperbankan, berfungsi sebagai bank umum dengan usaha dan tugas pokok yang diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan sebagai Agent of Development. Bank Negara Indonesia 1946 pada tahun 1986 melakukan restrukturisasi operasional dengan menyusun Performance Improvement Program yang bertujuan untuk menjadikan BNI lebih dinamis dalam menyikapi kondisi lingkungan yang senantiasa berubah. Program ini mencakup berbagai aspek di dalam tubuh BNI seperti pembenahan visi dan misi perusahaan, penyempurnaan rencana strategis, pengembangan teknologi informasi terkini dan sumber daya manusia, serta membangun budaya perusahaan yang baru. Pada tahun 1992 nama resmi Bank Negara Indonesia berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Seiring dengan perubahan tersebut, logo BNI mengalami perubahan. Citra baru BNI digambarkan sebagai bahtera berlayar di tengah samudera yang merefleksikan harapan, sekaligus perlindungan dan penolong. Secara bertahap, BNI mengembangkan jaringan cabang dan menerapkan sistem penunjang operasional cabang secara on line system dengan tujuan untuk memudahkan nasabah bertransaksi. Pada tanggal 28 Oktober 1996, BNI menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum perdana atas saham kepada masyarakat melalui pasar modal. BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES. Jumlah lembar saham yang ditawarkan sebanyak 1.085.032.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp.500 nilai penuh setiap saham dan harga penawaran sebesar Rp.850 nilai penuh setiap saham kepada masyarakat di Indonesia BNI, 2005. Langkah-langkah awal BNI menuju transformasi dimulai di paruh kedua tahun 2004. Bulan Juli 2004, sesuai jadwalnya, BNI memperkenalkan identitas perusahaan baru yang menggambarkan prospek masa depan lebih baik dan sekaligus mencerminkan upaya pemulihan kepercayaan diri setelah melalui tahun yang memprihatinkan. Disamping itu, sebagai bagian dari strategi bisnisnya, BNI meningkatkan cakupan dan ragam jalur distribusi, memperkuat pengelolaan risiko, dan membenahi seluruh Strategic Business Unit SBU yang ada. Untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan, BNI menjalin kemitraan strategis dengan beberapa lembaga terkemuka pada tahun 2004, termasuk antara lain dengan Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Garuda Indonesia, Indosat dan Pos Indonesia. Hasil-hasil operasional BNI tahun buku 2004 mencerminkan keberhasilan upaya-upaya tersebut. Laba bersih meningkat 278,25 atau Rp 3,14 triliun, terutama akibat kenaikan 37,63 pada pendapatan bunga bersih dan 35,68 pada pendapatan operasional lainnya. Setelah pencadangan penuh atas kerugian akibat kasus Letter of Credit LC fiktif di tahun 2003, BNI berupaya keras meningkatkan pendapatan di tahun 2004 untuk mengkompensasi kerugian tersebut, dengan hasil yang menggembirakan. Pencapaian tersebut lebih nyata bila mengingat kontributor terbesar adalah pendapatan bunga dari kredit. Ini mencerminkan komitmen BNI dalam mengurangi ketergantungan pada Obligasi Pemerintah dan meningkatkan fungsi BNI di bidang intermediasi keuangan. Seiring dengan perkembangan dunia usaha dan pasar yang sangat dinamis, maka telah terjadi perubahan Visi dan Misi BNI berikut : Visi : Menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Visi tersebut dapat dijabarkan secara lengkap, yaitu menjadi bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi : Memaksimalkan steakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer Dalam rangka untuk mencapai visi dan misi tersebut, BNI telah memiliki strategi jangka pendek dan jangka panjang yang tertuang di dalam “Peta Navigasi BNI” . Dalam peta navigasi tersebut telah ditetapkan langkah-langkah yang akan diambil BNI untuk mencapai target jangka menengah 5 tahun, yaitu sebagai bank yang unggul dalam layanan, jangka panjang 10 tahun, yaitu sebagai bank yang unggul dalam kinerja dan 15 tahun mendatang menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Selaras dengan perubahan Visi dan Misi BNI tersebut, maka BNI melakukan perubahan logo yang didasari oleh nilai-nilai yang terkandung di dalam tubuh BNI, yaitu layanan yang unggul, kedekatan dengan nasabah, pemikiran yang kreatif dan kinerja yang handal. Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BNI, ruang lingkup kegiatan BNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah BNI, 2005 a . Sampai dengan saat ini, BNI memiliki 12 kantor wilayah yang membawahi 916 kantor cabang dan cabang pembantu dalam negeri dan juga 31 kantor cabang syariah. Selain itu, jaringan BNI juga meliputi lima kantor cabang luar negeri yaitu Singapore, Hong Kong, Tokyo, London dan New York. Pada tahun 2003, BNI telah menutup cabang Cayman Island dan telah menerima surat persetujuan penutupan cabang dari Cayman Island Monetary Authority dan memberitahukan kepada Bank Indonesia.

B. Produk dan Layanan Perusahaan

Sebagaimana bank komersial lainnya, BNI memberikan kemudahan kepada nasabahnya yang berupa layanan Automatic Teller Machine ATM, dimana apabila nasabah ingin bertransaksi baik penarikan, pemindahbukuan, transfer dengan sesama pemegang rekening BNI, pembayaran tagihan-tagihan kartu kredit BNI, kartu kredit bank lain, telepon dan lain-lain, bahkan dapat digunakan untuk melakukan setor tunai ke rekening tidak perlu mengantri ke teller. Sebagai alat pengamannya, kepada setiap nasabah diberikan Personal Identification Number PIN yang dapat diubah sesuai dengan keinginan nasabah. Sampai dengan saat ini BNI memiliki 2.272 ATM yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, berada di lokasi pertokoan, perkantoran, hotel, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya yang mudah dijangkau oleh nasabah. Jaringan ATM BNI juga terhubung langsung dengan jaringan ATM lainnya, baik lokal maupun Internasional seperti Cirrus, Plus, Link, Visa, Master Card dan ATM Bersama. Selain fasilitas ATM, BNI juga telah memiliki fasilitas phone banking dan mobile banking. Sedangkan untuk internet banking masih dalam tahap pembangunan. Disamping itu, BNI memiliki produk-produk layanan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu : 1. Simpanan dalam bentuk Rekening Giro, baik perusahaan maupun perorangan, dalam mata uang Rupiah dan Valuta Asing. 2. Simpanan dalam bentuk Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Deposit on Call DOC dalam mata uang Rupiah dan Valuta Asing. 3. Tabungan BNI Taplus + BNI Card. 4. Tabungan BNI Haji. 5. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah BNI Tapenas 6. Kartu Kredit BNI Visa dan Mastercard. 7. BNI Debit Card. 8. BNI Griya Kredit Kepemilikan Rumah 9. Kiriman uang, baik dalam maupun luar negeri incoming dan outgoing transfer dan inkaso. 10. Garansi Bank dan Surat Keterangan Bank. 11. Safe Deposit Box SDB. 12. Jasa Luar Negeri, yang meliputi transaksi Impor dan Ekspor, penukaran valuta asing, Travellers Cheque dan BNI Remittance. 13. Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri SKBDN, khusus digunakan untuk bertransaksi di wilayah pabean Indonesia. 14. Automatic Teller Machine ATM 15. Cash Deposit Machine CDM, digunakan untuk melakukan setoran tunai ke rekening nasabah tanpa harus memalui teller. 16. Memberikan berbagai macam kredit berikut : a. Kredit Investasi KI. b. Kredit Modal Kerja KMK. c. Kredit Kelayakan Usaha. d. Kredit Multi Guna. e. Kredit Pemilikan Rumah BNI Griya. f. Kredit Profesi. g. Kredit Usaha Kecil. h. Kredit Koperasi. i. Cash Collateral Credit.

C. Kondisi lingkungan perusahaan

1. Lingkungan Internal Sebagai bank yang telah berusia lebih dari setengah abad dan telah memiliki jaringan hampir disetiap kota kabupaten di Indonesia serta lima cabang di Luar Negeri dan dengan total aset per 31 Desember 2005 sebesar Rp.147,81 trilyun, naik 8,22 dibandingkan pada tahun 2004, merupakan bank terbesar ketiga di Indonesia setelah Bank Mandiri dan BCA. Pada saat ini BNI didukung dengan sistem teknologi informasi baru yang disebut Integrated and Centralized On Line System ICONS dengan 12 Kantor Wilayah dan 916 cabang. Dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang handal dan berpengalaman, maka tidaklah sulit bagi BNI untuk mengembangkan bisnisnya, terutama dalam hal menyalurkan pembiayaan bagi pengusaha kecil menengah berorientasi ekspor. Komitmen untuk mewujudkan visi dan misi baru BNI, terutama dalam hal menyalurkan pembiayan bagi pengusaha kecil dan menengah, dibentuk Strategic Bussiness Unit SBU komersial BNI untuk segmen usaha menengah dan usaha kecil. Sedangkan untuk segmen usaha mikro dilayani secara tidak langsung melalui beberapa skema kredit bekerja sama dengan lembaga-lembaga seperti Perguruan Tinggi dalam hal ini Institut Pertanian Bogor IPB, Bank Perkreditan Rakyat BPR dan Koperasi. Jumlah total kredit yang disalurkan oleh SBU Komersial BNI mencapai Rp. 25,20 trilyun atau sama dengan 40,54 dari total portofolio kredit BNI pada akhir tahun 2005. Segmen usaha menengah SBU Komersial memberikan kontribusi Rp. 12,92 trilyun dari jumlah kredit tersebut pada akhir tahun 2005 dengan pertumbuhan 9,77 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu gabungan segmen usaha kecil dan mikro menghasilkan Rp. 12,29 trilyun pada periode yang sama. Hal ini menunjukan adanya diversifikasi portofolio yang baik diantara kredit UKM BNI, 2005 b . Berdasarkan data di BNI khususnya segmen usaha kecil retail, jumlah kredit modal kerja yang disalurkan kepada UKM sampai dengan tanggal 31 Desember 2005 drinci berdasarkan produk, mata uang dan kolektibilitas Tabel 1. Tabel 1. Saldo pokok kredit modal kerja segmen usaha kecil per 31 Desember 2005 Valuta Produk Kredit Kolektibilitas Pokok Jumlah debitur IDR KMK KL Efektif IDR 1 24,196,811,094 23 IDR KMK SUP-005 EFEKTIF IDR 1 89,452,296,807 943 IDR KMK BNI Efektif IDR 1 7,601,018,919,566 21,557 USD KMK BNI Efektif IDR 1 1 SGD KMK BNI Efektif SGD 1 34,090,031,779 13 USD KMK BNI Efektif USD 1 107,301,002,187 40 IDR KMK TSL Efektif IDR 1 10,215,645,866 45 USD KMK TSL Efektif USD 1 5,480,893,440 4 IDR KMK KL Efektif IDR 2 6,278,940,607 18 IDR KMK SUP-005 EFEKTIF IDR 2 7,553,072,742 78 IDR KMK BNI Efektif IDR 2 551,152,559,979 1,317 USD KMK BNI Efektif USD 2 8,077,955,357 4 IDR KMK TSL Efektif IDR 2 135,343,978 1 IDR KMK KL Efektif IDR 3 139,595,280 4 IDR KMK SUP-005 EFEKTIF IDR 3 586,424,829 9 IDR KMK BNI Efektif IDR 3 96,935,521,725 364 USD KMK BNI Efektif USD 3 835,550,000 1 IDR KMK SUP-005 EFEKTIF IDR 4 797,000,000 9 IDR KMK BNI Efektif IDR 4 90,084,800,227 225 IDR KMK TSL Efektif IDR 4 20,000,000 1 IDR KMK KL Efektif IDR 5 576,806,633 33 IDR KMK SUP-005 EFEKTIF IDR 5 911,539,832 11 IDR KMK BNI Efektif IDR 5 407,912,871,716 1,403 USD KMK BNI Efektif USD 5 41,363,735,837 8 IDR KMK TSL Efektif IDR 5 148,742,090 3 Sumber : EIS BNI, 2005 data diolah kembali Keterangan : EIS : Executive Information System 2. Lingkungan eksternal Sebagai bank konvensional, BNI dalam menyalurkan kreditnya tidak sendirian, tetapi juga melakukan hal yang sama dengan beberapa bank lain dalam menyalurkan kreditnya kepada pengusaha kecil menengah Tabel 1 Tabel 2. Peringkat bank berdasarkan kredit per Desember 2005 No. Nama Bank Total Kredit dalam jutaan Rupiah Pangsa total kredit Bank 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Bank Mandiri Bank Rakyat Indonesia Bank Negara Indonesia Bank Central Asia Bank Danamon Bank Niaga Bank Permata Bank Internasional Indonesia Bank Tabungan Negara Pan Indonesia Bank 100.780 75.352 62.375 54.125 35.896 29.362 22.218 20.318 15.360 15.143 14,49 10,83 8,97 7,78 5,16 4,22 3,19 2,92 2,21 2,18 Sumber : Bank Indonesia, 2005 data diolah kembali Masing-masing bank tersebut menawarkan berbagai macam kemudahan dalam proses persetujuan dan memberikan bunga yang cukup menarik bagi pengusaha, serta jasa dan pelayanan perbankan lainnya. Mengingat posisi BNI berada pada urutan ketiga setelah Bank Rakyat Indonesia BRI, maka hal ini menjadi tantangan bagi BNI untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada calon debitur agar mau mengajukan permohonan kreditnya ke BNI. Melihat kondisi persaingan yang sangat ketat diantara bank-bank tersebut, BNI menganggap bank-bank tersebut bukan sebagai pesaing, namun sebagai mitra kerja, karena masing-masing bank memiliki target pasar dan jangkauan operasional berbeda, ditentukan oleh kemudahan bertransaksi, jenis dan fitur produk yang ditawarkan, serta teknologi informasi yang digunakan oleh bank bersangkutan. Selain lembaga keuangan tersebut di atas, yang menjadi tantangan bagi BNI dalam menyalurkan kreditnya adalah : a. Bank Umum Syariah b. BPR, baik konvensional maupun syariah c. Bank Pembangunan Daerah BPD, baik konvensional maupun syariah d. Kartu Kredit dan Pinjaman Tanpa Agunan KTA dalam bentuk tunai cepat instant cash, dengan bunga dan cicilan flat tetap setiap bulannya. e. Adanya rentenir di daerah-daerah yang menawarkan kemudahan dalam pemberian pinjaman, walaupun dengan bunga tinggi.

II. ANALISIS MASALAH