ANALISIS PARETO TINJAUAN PUSTAKA

13

G. BIAYA PERSEDIAAN

Biaya pesediaan adalah biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan. Menurut Heizer dan Render 2001, biaya persediaan dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Biaya pembelian Biaya pembelian mencakup 2 jenis biaya, yaitu biaya dengan harga tetap dan biaya dengan harga diskon. Biaya dengan harga tetap merupakan biaya dimana harga per satuan adalah tetap tanpa melihat jumlah unit yang dibeli. Sedangkan biaya dengan harga diskon adalah biaya untuk harga per satuan tidak tetap, dimana tersedia diskon untuk pembelian barang diatas jumlah tertentu. Oleh karena itu harga per unit pada biaya jenis ini merupakan variabel yang tergantung pada jumlah pembelian. 2. Biaya pemesanan Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang atau bahan dari penjual, sejak dari pesanan order dibuat sampai dengan barang tersebut diterima di gudang. Besarnya biaya tidak tergantung dari kuantitas barang yang dipesan, tetapi dari frekuensi pemesanan yang dilakukan. Semakin banyak dilakukan pemesanan, maka biaya pemesanan akan semakin besar. 3. Biaya penyimpanan Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan adanya persediaan. Biaya ini berhubungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang terdapat digudang, sehingga besanya biaya ini bervariasi tergantung dari besar kecilnya rata-rata persediaan yang ada. Biaya ini terdiri dari semua biaya penyimpanan dalam stock, yang meliputi bunga modal, sewa gudang, asuransi, pajak, biaya bongkar muat, harga penyusutan, kerusakan, penurunan harga dan biaya perawatan.

H. ANALISIS PARETO

Dalam merancang suatu sistem pengendalian persediaan baik yang permintaannya bersifat bebas maupun tak bebas, terdapat satu hal penting yaitu tidak semua item persediaan memiliki tingkat kepentingan yang sama. 14 Item-item tersebut memiliki pengaruh yang berbeda pada biaya simpan, biaya kekurangan shortage cost dan volume pembelanjaaan tahunan Stevenson, 1992. Analisis pareto atau dikenal juga sebagai analisis ABC adalah suatu metode pengklasifikasian jenis-jenis bahan yang terdapat dalam persediaan berdasarkan nilai penggunaannya guna penentuan kebijaksanaan pengendalian persediaan yang ketat Assauri, 1993. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas. Pengendalian yang ketat terhadap jenis-jenis bahan yang nilai penggunaannya rendah tidaklah efisien dan efektif. Oleh karena itu perlu menekankan pengendalian pesediaan yang ketat terhadap jenis-jenis persediaan yang mempunyai nilai penggunaan yang relatif tinggi. Dengan metode ini persediaan yang terdapat dalam suatu perusahaan digolongkan ke dalam 3 golongan: 1. Golongan A Golongan ini terdiri dari jenis bahan yang mempunyai nilai penggunaan mencapai 80 dari seluruh nilai penggunaan bahan, tetapi jumlah bahannya tidak melebihi 20 dari seluruh jumlah bahan yang terdapat dalam persediaan. 2. Golongan B Golongan ini terdiri dari jenis bahan yang mempunyai nilai penggunaan mencapai 15 dari seluruh nilai penggunaan bahan, tetapi jumlah bahannya mencapai 30 dari seluruh jumlah bahan yang terdapat dalam persediaan. 3. Golongan C Golongan ini terdiri dari jenis bahan yang mempunyai nilai penggunaan bahan tidak lebih dari 5 dari seluruh nilai penggunaan bahan, tetapi jumlah bahannya mencapai 50 dari seluruh jumlah bahan yang terdapat dalam persediaan. 15

IV. PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI PT. FAJAR TAURUS A. JENIS BAHAN BAKU

Bahan baku yang digunakan oleh PT. Fajar Taurus dalam memproduksi susu pasteurisasi, terdiri dari bahan baku utama yaitu susu segar dan bahan baku tambahan yaitu gula pasir, coklat bubuk, essence chocolate, essence strawberry, stabillizer, garam, kacang hijau dan jahe. Berbagai bahan baku tersebut digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi 5 macam susu pasteurisasi, yaitu susu pasteurisasi manis, susu pasteurisasi strawberry, susu pasteurisasi coklat, susu pasteurisasi kacang hijau dan susu pasteurisasi jahe.

B. MEKANISME PENGADAAN BAHAN PEMBANTU

Besarnya produksi susu pasteurisasi di PT. Fajar Taurus bergantung dari pesanan yang diketahui berdasarkan data dari bagian sales and marketing karena PT. Fajar Taurus memproduksi susu pasteurisasi berdasarkan pesanan konsumen. Berdasarkan data hasil penjualan dan permintaan konsumen, bagian produksi membuat rencana produksi beserta dengan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Rencana produksi dan kebutuhan bahan pembantu tersebut diberitahukan kepada bagian warehouse. Bagian warehouse akan melakukan pengecekan pada gudang apakah bahan pembantu tersebut tersedia atau tidak. Apabila bahan pembantu tersebut tersedia pada gudang, maka bagian warehouse menyiapkan form permintaan bahan pembantu produksi untuk mengambil bahan pembantu yang dibutuhkan dari gudang penyimpanan. Jika jumlah stok bahan pembantu yang tersedia di gudang perlu dilakukan pembelian, maka bagian warehouse akan membuat purchase request PR untuk disampaikan kepada bagian purchasing. Setelah menerima PR dari bagian warehouse, kemudian bagian purchasing akan menghubungi pihak supplier untuk melakukan negosiasi mengenai jumlah, harga dan waktu pengiriman bahan pembantu.