WAKTU TUNGGU PERSEDIAAN PENGAMAN

31 Tabel 12. Biaya total persediaan bahan pembantu metode perusahaan Biaya Persediaan Rp. Bahan Biaya Pembelian Biaya Simpan Biaya Pesan Total Gula Pasir 182 481 250 724 224 526 500 183 731 974 Coklat Bubuk 18 834 375 169 156 202 500 19 206 031 Total 201 315 625 893 380 729 000 202 938 005 Biaya total pembelian yang dikeluarkan perusahaan untuk coklat bubuk adalah sebesar Rp. 18 834 375, biaya total penyimpanan sebesar Rp. 169 156 dan biaya total pemesanan sebesar Rp. 202 500. Total biaya persediaan coklat bubuk yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 19 206 031.

C. WAKTU TUNGGU

Waktu tunggu adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan barang sampai dengan kedatangan barang yang dipesan dan diterima di gudang persediaan. PT. Fajar Taurus memesan bahan pembantu dari beberapa pemasok. Berdasarkan data waktu tunggu yang diperoleh dari bagian gudang didapatkan bahwa waktu tunggu pemesanan bahan pembantu bervariasi antara satu item dengan item yang lainnya. Bervariasinya waktu tunggu ini terjadi karena perbedaan asal dari bahan pembantu. Untuk bahan pembantu yang diproduksi di dalam negeri mempunyai waktu tunggu yang relatif singkat, sedangkan untuk bahan pembantu impor memerlukan waktu tunggu pemesanan yang lebih lama. Berdasarkan data waktu tunggu yang diperoleh dari bagian gudang didapatkan bahwa waktu tunggu pemesanan bahan pembantu gula pasir adalah 7 hari. Sedangkan untuk coklat bubuk yang merupakan bahan yang harus diimpor memiliki waktu tunggu yang lebih lama yaitu 14 hari. 32

D. PERSEDIAAN PENGAMAN

Perhitungan besarnya persediaan pengaman dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan tingkat pelayanan sevice level. Tingkat pelayanan adalah tingkat kemampuan persediaan pengaman untuk memenuhi kebutuhan permintaan selama waktu tunggu. Semakin tinggi tingkat pelayanan, maka akan semakin tinggi kemampuan persediaan untuk memenuhi permintaan selama waktu tunggu. Penentuan persediaan pengaman dimulai dengan menentukan tingkat pelayanan service level yang dipilih yaitu sebesar 95 , hal ini berarti terdapat peluang sebesar 0.95 semua kebutuhan bahan pembantu dapat terpenuhi dan terdapat resiko kekurangan bahan sebesar 0.05. Kemudian menentukan rata-rata permintaan untuk setiap produk susu pasteurisasi dan simpangan bakunya dari jadwal induk produksi. Simpangan baku harian sama dengan simpangan baku permintaan selama waktu tunggu, karena waktu tunggu produksi susu pasteurisasi adalah 1 hari. Persediaan pengaman diperoleh dengan mengalikan faktor pengaman Z 0.95 = 1.64 dengan simpangan baku. Rata-rata permintaan harian, simpangan baku dan persediaan pengaman produk susu pasteurisasi dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rata-rata permintaan harian, simpangan baku dan persediaan pengaman produk susu pasteurisasi Produk Rata-rata Permintaan Harian lt Simpangan Baku Persediaan Pengaman Manis 100.29 83.92 137.62 Strawberry 164.28 125.71 206.17 Coklat 445.15 318.13 521.74 Kacang Hijau 163.12 127.90 209.75 Jahe 114.47 74.16 121.63 Persediaan pengaman dari masing-masing produk susu pasteurisasi, selanjutnya diuraikan menjadi persediaan pengaman untuk 2 item bahan pembantu dengan menggunakan bantuan struktur bahan yang ada. Persediaan pengaman untuk gula pasir dan coklat bubuk dapat dilihat pada Tabel 14. 33 Tabel 14. Persediaan pengaman gula pasir dan coklat bubuk Bahan Pembantu Persediaan Pengaman Gula Pasir kg 115.03 Coklat Bubuk kg 3.34

E. BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN