KLASIFIKASI BAHAN PEMBANTU HASIL DAN PEMBAHASAN

23

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KLASIFIKASI BAHAN PEMBANTU

Berdasarkan data historis dari bulan Agustus 2005 sampai dengan bulan Juli 2006 diketahui bahwa bahan pembantu yang digunakan pada produksi susu pasteurisasi di PT. Fajar Taurus berjumlah 10 item. Setiap bahan pembantu yang ada dalam persediaan memiliki tingkat prioritas yang berbeda- beda, sehingga digunakan analisis pareto untuk menentukan jenis-jenis bahan pembantu yang memerlukan prioritas pengendalian persediaannya. Analisis pareto mengklasifikasikan jenis-jenis bahan pembantu berdasarkan nilai pemakaian masing-masing bahan pembantu. Jenis-jenis bahan pembantu yang memiliki nilai pemakaian yang tinggi memerlukan pengawasan dan penanganan yang ketat. Berdasarkan hasil analisis pareto, jenis-jenis bahan pembantu diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu kelas A, B dan C. Pembagian kelas masing-masing bahan pembantu secara lengkap diperlihatkan pada Lampiran 2. Pembagian kelas masing-masing bahan pembantu disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Pembagian kelas masing-masing bahan pembantu Bahan Pembantu Nilai Pemakaian Kumulatif Kelas Gula 77.97 77.97 A Coklat Bubuk 7.46 85.43 A Essence Strawberry 4.85 90.28 B Essence Coklat 3.43 93.71 B Jahe Merah 1.71 95.42 B Kacang Hijau 1.66 97.08 B Recodan cm veg-A 1.46 98.54 C Jahe Mprit 1.17 99.72 C Garam 0.21 99.93 C Pewarna Merah 0.07 100 C Berdasarkan hasil analisis pareto didapatkan 2 item bahan pembantu kelas A yang semuanya memerlukan pengendalian persediaan. Jenis-jenis bahan pembantu yang dibahas dalam penelitian ini adalah bahan pembantu yang termasuk ke dalam kelas A dan dipilih 80 teratas dari total nilai pemakaian seluruh bahan pembantu. 24 Item bahan pembantu yang berada pada 80 teratas yaitu : Gula Pasir dan Coklat Bubuk. Kedua item bahan pembantu tersebut memerlukan prioritas yang tinggi didalam pengendalian persediaannya, karena kedua item bahan pembantu tersebut memiliki tingkat pemakaian yang tinggi dalam investasi persediaan bahan pembantu. Grafik hubungan antara jumlah item persediaan dengan persentase kumulatif nilai persediaan disajikan pada Gambar 3. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Item Persediaan P e rsen tase N il a i K u m u la ti f P e rsed iaan Gambar 3. Grafik hubungan antara jumlah item persediaan dengan persentase nilai kumulatif.

B. SISTEM PERSEDIAAN PERUSAHAAN