PERSEDIAAN PENGAMAN BIAYA PERSEDIAAN

11 terencana adalah jumlah dan waktu pesanan bahan baku yang direncanakan untuk diterima pada awal periode, sedangkan pelepasan pesanan terencana adalah penentuan jumlah dan waktu pesanan bahan baku akan dilakukan. Format metode MRP dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Format MRP Stevenson, 1992 Periode Status Persediaan 1 2 3 4 Kebutuhan Kotor Persediaan Tesimpan Kebutuhan Bersih Penerimaan Terencana Tingkat Nama Produk Pelepasan Pesanan Terencana Menurut Heizer dan Render 2001, untuk menggunakan metode MRP kita harus mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Jadwal produksi utama apa yang akan dibuat dan kapan dilakukan. 2. Struktur bahan atau bill of material bagaimana produk akan dibuat. 3. Ketersediaan persediaan apa yang ada di persediaan. 4. Pesanan yang harus dipenuhi apa yang akan dipesan 5. Lead Time

F. PERSEDIAAN PENGAMAN

Persediaan pengaman merupakan persediaan yang ditambahkan untuk mengantisipasi terjadinya permintaan yang tinggi dan waktu tunggu yang tidak pasti Assauri, 1993. Persediaan pengaman berfungsi untuk menjamin kelancaran produksi akibat kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku. Dalam menerapkan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang baik, perlu mengidentifikasikan pengaruh aspek ketidakpastian pada permintaan bahan baku dan waktu tunggu. 12 Jumlah persediaan pengaman ditentukan dengan pendekatan tingkat pelayanan service level, yaitu peluang terjadinya pemenuhan semua kebutuhan bahan baku. Faktor pengaman pada frekuensi service level disajikan pada Tabel 5. Jumlah persediaan pengaman pada tingkat pelayanan tertentu dapat ditentukan melalui persamaan-persamaan berikut : SS = Z σ DLT σ DLT = 2 σ LT dimana : SS = Persediaan pengaman Z = Faktor pengaman σ DLT = Simpangan baku permintaan selama waktu tunggu σ = Simpangan baku permintaan harian LT = Waktu tunggu Tabel 5. Faktor pengaman pada frekuensi service level Frekuensi Service Level Faktor Pengaman 50 0 60 0.25 70 0.52 75 0.67 80 0.84 85 1.04 90 1.28 95 1.64 97.5 1.96 99.0 2.33 99.5 2.58 99.9 3.10 Sumber : Assauri, 1993 13

G. BIAYA PERSEDIAAN

Biaya pesediaan adalah biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan. Menurut Heizer dan Render 2001, biaya persediaan dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Biaya pembelian Biaya pembelian mencakup 2 jenis biaya, yaitu biaya dengan harga tetap dan biaya dengan harga diskon. Biaya dengan harga tetap merupakan biaya dimana harga per satuan adalah tetap tanpa melihat jumlah unit yang dibeli. Sedangkan biaya dengan harga diskon adalah biaya untuk harga per satuan tidak tetap, dimana tersedia diskon untuk pembelian barang diatas jumlah tertentu. Oleh karena itu harga per unit pada biaya jenis ini merupakan variabel yang tergantung pada jumlah pembelian. 2. Biaya pemesanan Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang atau bahan dari penjual, sejak dari pesanan order dibuat sampai dengan barang tersebut diterima di gudang. Besarnya biaya tidak tergantung dari kuantitas barang yang dipesan, tetapi dari frekuensi pemesanan yang dilakukan. Semakin banyak dilakukan pemesanan, maka biaya pemesanan akan semakin besar. 3. Biaya penyimpanan Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan adanya persediaan. Biaya ini berhubungan dengan tingkat rata-rata persediaan yang terdapat digudang, sehingga besanya biaya ini bervariasi tergantung dari besar kecilnya rata-rata persediaan yang ada. Biaya ini terdiri dari semua biaya penyimpanan dalam stock, yang meliputi bunga modal, sewa gudang, asuransi, pajak, biaya bongkar muat, harga penyusutan, kerusakan, penurunan harga dan biaya perawatan.

H. ANALISIS PARETO