SISTEM PERSEDIAAN PERUSAHAAN HASIL DAN PEMBAHASAN

24 Item bahan pembantu yang berada pada 80 teratas yaitu : Gula Pasir dan Coklat Bubuk. Kedua item bahan pembantu tersebut memerlukan prioritas yang tinggi didalam pengendalian persediaannya, karena kedua item bahan pembantu tersebut memiliki tingkat pemakaian yang tinggi dalam investasi persediaan bahan pembantu. Grafik hubungan antara jumlah item persediaan dengan persentase kumulatif nilai persediaan disajikan pada Gambar 3. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Item Persediaan P e rsen tase N il a i K u m u la ti f P e rsed iaan Gambar 3. Grafik hubungan antara jumlah item persediaan dengan persentase nilai kumulatif.

B. SISTEM PERSEDIAAN PERUSAHAAN

Metode yang dipergunakan oleh PT. Fajar Taurus dalam pemakaian bahan pembantu adalah FIFO First In First Out yaitu bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk yang lebih dulu masuk akan lebih dahulu digunakan untuk produksi. Selama periode pengamatan Agustus 2005-Juli 2006, PT. Fajar Taurus menggunakan bahan pembantu gula pasir sebesar 33 700 kg dan coklat bubuk sebesar 1 150 kg. Perkembangan pemakaian bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk PT. Fajar Taurus selama bulan Agustus 2005 sampai Juli 2006 dapat dilihat pada Tabel 7. Grafik pemakaian bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. 25 Tabel 7. Tingkat pemakaian bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk Bulan Gula Pasir kg Coklat Bubuk kg Agustus 2 400 75 September 2 700 100 Oktober 2 050 100 Nopember 2 000 75 Desember 2 350 75 Januari 2 300 100 Pebruari 2 600 100 Maret 3 100 100 April 3 050 100 Mei 3 800 150 Juni 3 550 100 Juli 3 800 125 Total 33 700 1 150 Rata-rata 2 808.33 101.83 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan ke - K u an ti tas k g Gambar 4. Grafik tingkat pemakaian bahan pembantu gula pasir. 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan ke - K u an ti tas kg Gambar 5. Grafik tingkat pemakaian bahan pembantu coklat bubuk. 26 Tabel 7 dan Gambar 4, serta Gambar 5 di atas menggambarkan pemakaian bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk di PT. Fajar Taurus tidak sama setiap bulannya. Pemakaian bahan pembantu bergantung pada permintaan pasar terhadap produk susu pasteurisasi. Pemakaian bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk terkecil pada bulan Nopember yaitu sebesar 2 000 kg untuk gula pasir dan 75 kg untuk coklat bubuk. Rendahnya pemakaian bahan pembantu dikarenakan waktu kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan bulan lainnya yang ditandai dengan adanya hari raya Idul Fitri. Pemakaian bahan pembantu gula pasir terbesar terjadi pada bulan Mei dan Juli yaitu sebesar 3 800 kg, sedangkan untuk coklat bubuk terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar 150 kg. Pemakaian bahan pembantu di PT. Fajar Taurus selama periode pengamatan Agustus 2005-Juli 2006 adalah sebesar 33 700 kg untuk gula pasir dan 1 150 kg untuk coklat bubuk. Selama periode pengamatan, PT. Fajar Taurus memiliki persediaan bahan pembantu gula pasir sebesar 13 075 kg per bulan dan coklat bubuk sebesar 1 112.5 kg per bulan. Tingkat persediaan bahan pembantu PT. Fajar Taurus selama bulan Agustus 2005 sampai bulan Juli 2006 dapat dilihat pada Tabel 8 untuk gula pasir dan Tabel 9 untuk coklat bubuk. Tabel 8. Tingkat persediaan bahan pembantu gula pasir Bulan Persediaan Awal kg Penerimaan kg Pemakaian kg Persediaan Akhir kg Persediaan Rata-rata kg Agustus 2 250 4000 2 400 3 850 1 925 September 3 850 2 700 1 150 575 Oktober 1 150 4000 2 050 3 100 1 550 Nopember 3 100 2 000 1 100 550 Desember 1 100 4000 2 350 2 750 1 375 Januari 2 750 4000 2 300 4 450 2 225 Pebruari 4 450 2 600 1 850 925 Maret 1 850 4000 3 100 2 750 1 375 April 2 750 300 3 050 Mei 0 4400 3 800 600 300 Juni 600 5000 3 550 2 050 1 025 Juli 2 050 4250 3 800 2 500 1 250 Total 25 900 33 950 33 700 26 150 13 075 Rata-rata 2 158.83 2 829.17 2 808.33 2 179.17 1 089.58 27 Tingkat persediaan bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk di PT. Fajar Taurus tidak sama setiap harinya. Tingkat persediaan yang ada bergantung pada penerimaan dan pemakaian bahan pembantu. Tingkat persediaan untuk bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk disajikan pada Gambar 6 dan Gambar 7. 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 1 51 101 151 201 251 301 351 Hari ke - Ti ngka t Pers edi aan kg Gambar 6. Grafik tingkat persediaan bahan pembantu gula pasir metode perusahaan. Dari grafik diatas memperlihatkan tingkat persediaan gula pasir di PT. Fajar Taurus tidak sama setiap harinya. Persediaan bahan pembantu gula pasir terkecil terjadi pada bulan Mei. Rendahnya persediaan bahan pembantu disebabkan oleh persediaan akhir pada bulan sebelumnya yaitu bulan April dan penerimaan tergolong rendah, sementara tingkat pemakaian bahan pembantu cenderung tinggi. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan gula pasir pada supplier, yang mengakibatkan perusahaan mengalami kekurangan persediaan bahan pembantu gula pasir pada bulan April. Perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas kecil dengan supplier lain untuk memenuhi kebutuhan produksi pada awal bulan Mei. 28 Dalam melakukan pemesanan bahan pembantu gula pasir, perusahaan menggunakan metode order point system yaitu sistem pemesanan bahan baku dimana pesanan dilakukan apabila persediaan yang ada telah mencapai tingkat tertentu 1000 kg. Jumlah persediaan bahan baku yang terdapat di gudang tidak boleh kurang dari tingkat tersebut. Tetapi pada prakteknya, pemesanan bahan pembantu gula pasir sering melewati tingkat persediaan yang telah ditentukan. Tabel 9. Tingkat persediaan bahan pembantu coklat bubuk Bulan Persediaan Awal kg Penerimaan kg Pemakaian kg Persediaan Akhir kg Persediaan Rata-rata kg Agustus 125 75 50 25 September 50 250 100 200 100 Oktober 200 100 100 50 Nopember 100 250 75 275 137.5 Desember 275 75 200 100 Januari 200 0 100 100 50 Pebruari 100 250 100 250 125 Maret 250 0 100 150 75 April 150 250 100 300 150 Mei 300 150 150 75 Juni 150 250 100 300 137.5 Juli 300 125 175 87.5 Total 2 200 1 250 1 150 2 250 1 112.5 Rata-rata 183.33 104.17 101.83 187.50 92.71 50 100 150 200 250 300 350 1 51 101 151 201 251 301 351 Hari ke - Ti n g kat P e rsed iaan k g Gambar 7. Grafik tingkat persediaan bahan pembantu coklat bubuk metode perusahaan. 29 Persediaan bahan pembantu coklat bubuk terkecil pada bulan Agustus yaitu sebesar 25 kg dan terbesar terjadi pada bulan Nopember dan Juni yaitu sebesar 137.5 kg. Rendahnya tingkat persediaan coklat bubuk disebabkan oleh tidak adanya penerimaan pada bulan Agustus, serta persediaan pada awal bulan yang tergolong rendah. Dalam melakukan pemesanan bahan pembantu coklat bubuk, perusahaan menggunakan metode order cycle system yaitu sistem pemesanan bahan baku dimana jarak waktu pemesanan tetap. Karena didasarkan pada jarak waktu pemesanan yang tetap, maka pemesanan dilakukan tanpa memperhatikan jumlah persediaan yang masih ada. Perusahaan melakukan pemesanan untuk bahan pembantu coklat bubuk setiap 2 bulan sekali. Perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan bahan pembantu melakukan kordinasi antara purchasing, warehouse dan bagian produksi. Selama periode pengamatan Agustus 2005-Juli 2006, PT. Fajar Taurus melakukan pemesanan dengan frekuensi yang berbeda antara bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan bahan pembantu gula pasir dan coklat bubuk disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan gula pasir Bulan Frekuensi Kuantitas Pesanan kg Persediaan Rata-rata kg Agustus 1 4 000 1 925 September 0 575 Oktober 1 4 000 1 550 Nopember 0 550 Desember 1 4 000 1 375 Januari 1 4 000 2 225 Pebruari 0 0 925 Maret 1 4 000 1 375 April 1 300 0 Mei 4 4 400 300 Juni 1 5 000 1 025 Juli 2 4 250 1 250 Total 13 33 950 13 075 30 Untuk bahan pembantu gula pasir yang berasal dari dalam negeri, perusahaan melakukan pemesanan dengan kuantitas yang besar. Hal ini bertujuan untuk menjaga tingkat persediaan bahan pembantu agar dapat selalu memenuhi kebutuhan produksi dan mengantisipasi kesalahan pada produksi. Pada bulan Agustus 2005 sampai bulan Juli 2006 perusahaan pemesanan gula pasir sebanyak 13 kali dengan rata-rata kuantitas per pesan sebesar 2 611.5 kg. Tabel 11. Jumlah pesanan dan tingkat persediaan coklat bubuk Bulan Frekuensi Kuantitas Pesanan kg Persediaan Rata-rata kg Agustus 0 0 25 September 1 250 100 Oktober 0 0 50 Nopember 1 250 137.5 Desember 0 100 Januari 0 0 50 Pebruari 1 250 125 Maret 0 0 75 April 1 250 150 Mei 0 0 75 Juni 1 250 137.5 Juli 0 87.5 Total 5 1 250 1 112.5 Untuk bahan pembantu coklat bubuk PT. Fajar Taurus melakukan pemesanan sebanyak 5 kali dengan rata-rata kuantitas per pesan adalah sebesar 250 kg. Pemesanan terhadap coklat bubuk jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemesanan gula pasir karena pemakaian bahan pembantu coklat bubuk hanya digunakan untuk satu jenis produk susu pasteurisasi. Jika dilihat biaya persediaan yang terdapat pada Tabel 12, maka didapatkan biaya persediaan untuk gula pasir lebih besar daripada biaya persediaan coklat bubuk. Hal ini disebabkan kuantitas pesanan gula pasir yang besar mengakibatkan biaya pembelian dan biaya simpan yang diperoleh juga besar. Biaya total pembelian yang dikeluarkan perusahaan untuk gula pasir adalah sebesar Rp. 182 481 250, biaya total penyimpanan sebesar Rp. 724 224 dan biaya total pemesanan sebesar Rp. 526 500. Total biaya persediaan gula pasir yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 183 731 974. 31 Tabel 12. Biaya total persediaan bahan pembantu metode perusahaan Biaya Persediaan Rp. Bahan Biaya Pembelian Biaya Simpan Biaya Pesan Total Gula Pasir 182 481 250 724 224 526 500 183 731 974 Coklat Bubuk 18 834 375 169 156 202 500 19 206 031 Total 201 315 625 893 380 729 000 202 938 005 Biaya total pembelian yang dikeluarkan perusahaan untuk coklat bubuk adalah sebesar Rp. 18 834 375, biaya total penyimpanan sebesar Rp. 169 156 dan biaya total pemesanan sebesar Rp. 202 500. Total biaya persediaan coklat bubuk yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 19 206 031.

C. WAKTU TUNGGU