2.777.959 ha, Brazil 1.765.793 ha, dan Amerika Serikat 1.640.836,4 ha, sedangkan jumlah produsen organik terbanyak berada di negara Uganda 206.803
orang, disusul India 195.741 orang, Etiopia 165.560 orang, dan Meksiko 128.819 orang.
Indonesia masih berada pada posisi yang sangat jauh dalam hal perkembangan pertanian organik di tingkat dunia, baik dihitung berdasarkan luas
lahan maupun jumlah produsen organik yang hanya berkisar 12.101 orang pada tahun 2009. Padahal, Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar untuk
berkembang menjadi produsen organik di dunia mengingat luas lahan potensial yang masih terbuka lebar beserta faktor pendukung geografisnya. Negara
pengekspor produk pertanian organik terbesar di dunia diduduki oleh Argentina, Meksiko, Brazil, Dominika, Cina, India, Afrika Selatan dan Turki. Negara-negara
tersebut adalah eksportir utama produk-produk organik ke Eropa. Beberapa negara Afrika seperti Tunisia, Moroko, Mesir, Uganda dan Zambia juga adalah
pemasok produk organik ke kawasan tersebut, meskipun nilai ekspornya lebih rendah daripada negara-negara yang disebutkan di awal. Sementara itu, Indonesia
tidak termasuk dalam negara pengekspor produk organik terbesar di dunia.
2.1.9. Proses Pengambilan Keputusan Inovasi
Rogers 1983 dalam Mugniesyah 2006 mengemukakan lima fungsi atau tahapan proses pengambilan keputusan inovasi, antara lain: 1 knowledge
pengenalan, 2 persuasion pembentukan sikap, 3 decision pengambilan keputusan, 4 implementation dan 5 confirmation penegasan. Proses
pengambilan keputusan inovasi dipengaruhi oleh beberapa variabel antesenden yang terdiri atas: 1 karakteristik individu, 2 karakteristik sosial ekonomi dan
3 kekuatan penerimaan akan kebutuhan inovasi. Semua variabel antesenden tersebut, akan mempengaruhi kelangsungan setiap tahapan proses pengambilan
keputusan inovasi. Suatu inovasi akan diadopsi atau ditolak, tergantung dari keputusan masing-masing individu sasaran inovasi. Proses pengambilan
keputusan tersebut, berada pada tahap decision. Proses pengambilan keputusan inovasi sebagaimana yang dijelaskan oleh
Mugniesyah 2006, juga dipengaruhi oleh persepsi unit pengambil keputusan inovasi terhadap karakteristik atau ciri-ciri inovasi. Karakteristik atau ciri-ciri
inovasi tersebut, antara lain: 1 keuntungan relatif relative advantage, 2 kesesuaian compatibility, 3 kerumitan complexity, 4 kemungkinan dicoba
trialability dan 5 kemungkinan diamati observability. Karakteristik inovasi yang sesuai dan memungkinkan untuk diteliti dalam praktik pertanian organik
berdasarkan kriteria pertanian berkelanjutan adalah keuntungan relatif secara ekonomi dan kerumitan atau tingkat kompleksitas praktik pertanian organik.
Analisis terhadap keuntungan relatif akan menjawab bagaimana pengaruh praktik pertanian organik terhadap keberlanjutan ekonomi petani. Sementara itu, analisis
terhadap kerumitan atau tingkat kompleksitas praktik pertanian organik akan menjawab sampai sejauh mana tingkat fleksibilitas adaptable praktik pertanian
organik di kalangan petani.
2.2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kriteria pertanian berkelanjutan, analisis keberlanjutan praktik pertanian organik di kalangan petani dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
pengaruh praktik pertanian organik terhadap keberlanjutan ekonomi petani dan mengukur tingkat kompleksitas praktik pertanian organik menurut persepsi petani.
Pengaruh praktik pertanian organik terhadap keberlanjutan ekonomi petani dianalisis dengan metode survey eksperimen, sehingga perubahan terhadap aspek
ekonomi petani terlihat jelas. Metode ini berusaha membandingkan kondisi ekonomi petani yang dilihat dari keuntungan usahataninya pada saat sebelum dan
sesudah adanya praktik pertanian organik melalui kuesioner. Responden penelitian meliputi control group, yaitu kelompok petani non organik
konvensional yang dijadikan sebagai responden kontrol atau pembanding dan experimental group
, yaitu kelompok petani organik yang dijadikan sebagai responden eksperimen. Jenis tanaman budidaya dalam sistem usahatani organik
dan konvensional yang akan diteliti adalah padi sawah. Bentuk kerangka pemikiran penelitian ini, secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1.