Umur Karakteristik Responden Penelitian

tertinggi diantara persentase jumlah responden pada masing-masing tingkat pendidikan. Persentase jumlah responden eksperimen dan kontrol yang tidak lulus SD masing-masing sebesar 35,7 persen dan 18,5 persen dari jumlah total responden pada masing-masing kelompok. Sementara itu, persentase jumlah responden eksperimen dan kontrol yang tingkat pendidikannya termasuk dalam kategori sedang hingga tinggi lulus SMPSederajat hingga Perguruan Tinggi, masing- masing adalah 42,9 persen dan 16,9 persen dari jumlah total responden pada masing-masing kelompok. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan responden eksperimen petani organik lebih tinggi daripada responden kontrol petani konvensional, meskipun persentase jumlah responden eksperimen yang tidak lulus SD lebih besar daripada responden kontrol. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai jumlah dan persentase responden penelitian berdasarkan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ketapang, Tahun 2010 Tingkat Pendidikan Petani Organik Petani Konvensional Total Responden n = 14 n = 65 n = 79 Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Tidak Lulus SD 5 35,7 12 18,5 17 21,5 SD 3 21,4 42 64,6 45 57 SMPSederajat 2 14,3 9 13,8 11 13,9 SMASederajat 3 21,4 2 3,1 5 6,3 Sarjana 1 7,1 1 1,3 Total 14 100 65 100 79 100 Sumber: Data Primer Diolah

4.3.3. Umur

Umur responden berkisar antara 31 sampai 80 tahun. Dari Tabel 21, dapat diketahui bahwa para petani di Desa Ketapang yang masih terus melanjutkan usahataninya, rata-rata adalah petani usia dewasa tengah hingga dewasa tua. Tidak ada satupun responden dengan usia di bawah 31 tahun yang ditemui oleh penulis selama penelitian. Fakta ini menunjukkan bahwa sudah jarang sekali generasi muda yang menjadi petani di Desa Ketapang karena minat mereka terhadap pertanian telah menurun. Banyak penduduk dengan usia kerja produktif atau dewasa awal yang beralih untuk bekerja di sektor industri, perdagangan, atau bahkan menjadi buruh ke daerah perkotaan. Salah satu informan penelitian, yaitu Bapak Msl laki-laki, 55 tahun menjelaskan: “Ya beginilah Mas, pertanian di sini itu masih tetap ada karena orang-orang tuanya seperti saya terus bertani, sedangkan anak- anak muda di sini sudah gak ada lagi yang mau bertani. Disuruh nyangkul aja saya yakin banyak yang ndak bisa” Informan lainnya mengatakan: “Teman-teman saya lainnya dan anak-anak muda di sini sudah banyak yang pergi ke kota. Mereka bekerja atau dagang di kota- kota, seperti Jakarta. Jadi, sudah jarang ditemukan anak-anak muda di desa ini. Makanya kebanyakan tinggal orang-orang tua saja atau anak-anak kecil.” Msy, laki-laki, 16 tahun. Jumlah responden terbanyak berada pada kelompok umur 41-50 tahun, yaitu 25 orang atau 31,6 persen dari jumlah total responden penelitian. Selain itu, ada 24 orang responden 30,4 persen dari jumlah total responden penelitian dengan kelompok umur 51-60 tahun. Jumlah responden pada kelompok umur lainnya, jauh di bawah kedua kelompok umur di atas. Kelompok umur dominan pada responden eksperimen adalah 41-50 tahun yang persentase jumlah respondennya mencapai 35,7 persen dari total jumlah responden eksperimen. Sementara itu, kelompok umur dominan pada responden kontrol adalah 51-60 tahun dengan persentase sebesar 32,3 persen dari total jumlah responden kontrol. Fakta penelitian menunjukkan bahwa ternyata masih ada petani berusia 71-80 tahun yang bekerja di sawah dan ikut terlibat langsung dalam proses pengelolaan lahan pertanian meskipun jumlahnya hanya empat orang 5,1 persen dari jumlah total responden penelitian. Padahal, usia tersebut merupakan usia senja dan bukan lagi usia kerja produktif yang seharusnya sudah tidak layak untuk bekerja. Informasi mengenai sebaran jumlah responden berdasarkan kelompok umur, dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Penelitian Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Ketapang, Tahun 2010 Kelompok Umur Tahun Petani Organik Petani Konvensional Total Responden n = 14 n = 65 n = 79 Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase 31 - 40 2 14,3 7 10,8 9 11,4 41 - 50 5 35,7 20 30,8 25 31,6 51 - 60 3 21,4 21 32,3 24 30,4 61 - 70 4 28,6 13 20 17 21,5 71 - 80 4 6,2 4 5,1 Total 14 100 65 100 79 100 Sumber: Data Primer Diolah

4.3.4. Jenis Mata Pencaharian selain Bertani

Dokumen yang terkait

Gejala Pemiskinan Keluarga PEtani Miskin di Jawa Kasus di Desa Larangan Kecamatan Pangetan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah

0 5 142

Analisis Sistem Usahatani Padi Organik (Suatu Studi Perbandingan, Kasus Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah)

0 10 113

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani (Studi Kasus Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah)

2 14 136

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

1 5 16

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

0 2 21

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG KAITANNYA DENGAN UU NO.2 TAHUN 1960 TENTANG PER

0 1 15

Pelaksanaan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan : Studi Kasus Pertanian Padi Organik di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Analysis of Organic Rice Far

0 2 8

4.1.2 Keadaan Penduduk - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Ana

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Analysis of Organic Rice Far

0 0 24