Pengertian Keberlanjutan Ekonomi Tinjauan Pustaka 1.

dan keberlanjutan keanekaragaman spesies, konservatif terhadap konversi lahan pertanian. Upaya untuk menjamin keberlanjutan ekologi, sebaiknya tidak hanya menjadi suatu himbauan yang bersifat teoritis. Hal ini dapat diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui praktik pertanian organik karena sesuai dengan definisi sebelumnya, bahwa pertanian organik menekankan pada proses produksi secara alamiah, dimana manusia melayani alam, dan alampun akan memberikan hasil positif kepada manusia. Sistem pertanian yang holistik tersebut, dinyatakan oleh banyak pihak mampu menjamin keberlanjutan ekologi.

2.1.6. Pengertian Keberlanjutan Ekonomi

Keberlanjutan ekonomi dalam perspektif pembangunan memiliki dua hal utama, yaitu keberlanjutan ekonomi makro dan sektoral yang keduanya saling berkaitan dengan tujuan aspek keberlanjutan lainnya. Keberlanjutan ekonomi makro menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efisiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Tiga elemen utama untuk keberlanjutan ekonomi makro, yaitu: efisiensi ekonomi, kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan serta distribusi kemakmuran. Hal tersebut dapat dicapai melalui reformasi fiskal, meningkatkan efisiensi sektor publik, mobilisasi tabungan domestik, pengelolaan nilai tukar, reformasi kelembagaan, kekuatan pasar yang tepat guna, ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi pendapatan dan aset Jaya, 2004. Sementara itu, keberlanjutan ekonomi sektoral akan diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan sektoral yang spesifik. Kegiatan ekonomi sektoral ini mendasarkan pada perhatian terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital; koreksi terhadap harga barang dan jasa; serta pemanfaatan sumber daya lingkungan yang merupakan biosfer keseluruhan sumber daya 6 . Jaya 2004 selanjutnya menyatakan bahwa penyesuaian kebijakan yang meningkatkan keberlanjutan ekonomi makro secara jangka pendek akan mengakibatkan distorsi sektoral yang selanjutnya mengabaikan keberlanjutan ekologi. Hal ini harus diperbaiki melalui kebijaksanaan sektoral yang spesifik dan 6 http:www.gudangmateri.com201007harmonisasi-dankeseimbangankebudayaanhtml . Diakses pada tanggal 1 September 2010, pukul 12:44 WIB. terarah. Oleh karena itu, keberlanjutan aktivitas dan ekonomi sektoral perlu diperhatikan. Untuk mencapai keberlanjutan ekonomi sektoral, dapat dilakukan melalui beberapa upaya. Pertama, sumberdaya alam yang nilai ekonominya dapat dihitung harus diperlakukan sebagai kapital yang tangible dalam kerangka akunting ekonomi. Kedua, secara prinsip harga sumberdaya alam harus merefleksi biaya ekstaksi, ditambah biaya lingkungan dan biaya pemanfaatannya. Pakar ekonomi harus mengidentifikasi dan memperlakukan sumber daya sebagai sumber daya yang terpulih, tidak terpulihkan, dan lingkungan hidup. Sumber yang terpulihkan seperti hutan dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bila tidak memperlakukan produktivitas ekonomi sebagai fungsi yang pasif atau jasa yang mengalir sehingga perlu menggunakan prinsip pengelolaan yang berkelanjutan. Sedangkan sumber yang tidak terpulihkan, mempunyai jumlah absolut dan berkurang bila dimanfaatkan. Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat dipulihkan, berarti: pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi dengan sumberdaya terpulihkan; membatasi dampak lingkungan dengan pemanfaatannya yang sekecil mungkin. Prof. Dr. Emil Salim dalam Orasi Ilmiahnya yang berjudul “Sains dan Pembangunan Berkelanjutan” pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2003 di Kampus Institut Pertanian Bogor IPB Baranangsiang, memberikan pemahaman sederhana tentang apa yang disebut keberlanjutan ekonomi seperti kutipan di bawah ini: ‘...kita meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan alam, masyarakat dan ekonomi untuk menaikkan kesejahteraan generasi masa depan. Jadi, jika generasi saat ini bisa maju, maka generasi anak-anak kitapun minimal bisa mencapai kesejahteraan yang setingkat, demikian pula dengan cucu-cucu kita. Sehingga kemudian terdapat alur ekonomi yang berjalan terus menerus, tanpa mengurangi tingkat kesejahteraan dari generasi ke generasi. Itulah yang dimaksud dengan keberlanjutan ekonomi.’ Keberlanjutan ekonomi dapat diwujudkan melalui pengembangan pertanian organik di Indonesia. Hal ini diperkuat karena pertanian organik mendasarkan pada perhatian terhadap sumber daya alam yang bernilai ekonomis sebagai kapital, dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan secara holistik. Dengan demikian, praktik pertanian organik dapat dikategorikan sebagai salah satu kegiatan ekonomi sektoral. Aspek ekonomi dilihat dari bidang pertanian, dapat dikatakan berlanjut bila produksi pertanian mampu mencukupi kebutuhan pangan, dan memberikan pendapatan yang layak untuk melaksanakan keberlanjutan penghidupan, khususnya bagi para petani.

2.1.7. Pengaruh Praktik Pertanian Organik terhadap Keberlanjutan

Dokumen yang terkait

Gejala Pemiskinan Keluarga PEtani Miskin di Jawa Kasus di Desa Larangan Kecamatan Pangetan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah

0 5 142

Analisis Sistem Usahatani Padi Organik (Suatu Studi Perbandingan, Kasus Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah)

0 10 113

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani (Studi Kasus Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah)

2 14 136

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

1 5 16

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

0 2 21

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG KAITANNYA DENGAN UU NO.2 TAHUN 1960 TENTANG PER

0 1 15

Pelaksanaan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan : Studi Kasus Pertanian Padi Organik di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Analysis of Organic Rice Far

0 2 8

4.1.2 Keadaan Penduduk - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Ana

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Analysis of Organic Rice Far

0 0 24