Jenis Tanaman yang Dibudidayakan selain Padi

Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Penelitian Berdasarkan Penggunaan Hasil Panen di Desa Ketapang, Tahun 2010 Penggunaan Hasil Panen Petani Organik Petani Konvensional Total Responden n = 14 n = 65 n = 79 Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Konsumsi Keluarga 4 28,6 47 72,3 51 64,6 Konsumsi Keluarga dan Dijual 10 71,4 18 27,7 28 35,4 Total 14 100 65 100 79 100 Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan Tabel 25, diketahui bahwa jumlah responden yang menggunakan hasil panennya hanya untuk konsumsi keluarga adalah 51 orang atau 64,6 persen dari jumlah total responden penelitian. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah responden yang menggunakan hasil panennya untuk konsumsi keluarga dan dijual yang hanya mencapai 28 orang atau 35,4 persen dari jumlah total responden penelitian. Responden eksperimen ternyata lebih banyak memilih untuk mengkonsumsi dan menjual hasil panennya 71,4 persen dari jumlah total responden eksperimen daripada hanya untuk konsumsi keluarga sendiri. Sebaliknya, responden kontrol cenderung menggunakan hasil panennya untuk konsumsi keluarga sendiri 72,3 persen dari jumlah total responden kontrol daripada untuk konsumsi keluarga dan dijual.

4.3.8. Jenis Tanaman yang Dibudidayakan selain Padi

Semua petani yang menjadi responden penelitian ini membudidayakan padi sebagai produk utama pertanian di desa mereka. Namun, ada beberapa petani yang juga membudidayakan jenis tanaman lain selain padi. Jenis tanaman tersebut, biasanya adalah tanaman palawija dan ditanam pada lahan-lahan kering yang sulit untuk ditanami padi atau pada saat musim kemarau tiba. Jadi, para petani dapat menikmati hasil panen selain padi jika terdapat lahan kering. Meskipun demikian, ternyata tidak banyak responden yang menanam tanaman budidaya selain padi di lahan mereka. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah dan persentase responden yang tidak menanam tanaman budidaya selain padi di lahan mereka, yaitu mencapai 68 orang atau 86,1 persen dari jumlah total responden penelitian. Dengan demikian, hanya ada 11 orang responden dari 79 orang responden penelitian yang membudidayakan jenis tanaman selain padi Tabel 26. Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Tanaman yang Dibudidayakan selain Padi di Desa Ketapang, Tahun 2010 Jenis Tanaman Budidaya Selain Padi Petani Organik Petani Konvensional Total Responden n = 14 n = 65 n = 79 Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase Tidak Ada 13 92,9 55 84,6 68 86,1 Palawija 1 7,1 9 13,8 10 12,7 Bawang Merah dan Kacang Panjang 1 1,5 1 1,3 Total 14 100 65 100 79 100 Sumber: Data Primer Diolah Keterangan: Jumlah petani yang menanam

BAB V PENGARUH PRAKTIK PERTANIAN ORGANIK TERHADAP

KEBERLANJUTAN EKONOMI PETANI Pengaruh praktik pertanian organik terhadap keberlanjutan ekonomi petani, dapat diketahui melalui perbandingan analisis sistem usahatani organik dan konvensional. Pengaruh tersebut memiliki tiga kemungkinan, yaitu: berpengaruh positif, negatif, atau tidak berpengaruh. Analisis sistem usahatani dilakukan pada masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui sampai sejauh mana keuntungan usahatani organik dibandingkan usahatani konvensional. Selain itu, penulis juga menganalisis sistem usahatani sebelum dan sesudah organik pada satu kelompok responden eksperimen, yaitu kelompok petani organik. Setelah sistem usahatani organik dan konvensional dianalisis dari segi tingkat input, output dan finansial, selanjutnya dilakukan analisis statistik mengenai pengaruh praktik pertanian organik terhadap keberlanjutan ekonomi petani berdasarkan hasil uji Paired Samples T-test. Variabel sistem usahatani yang dianalisis dalam penelitian ini, antara lain: tingkat output atau produktivitas usahatani per musim; keuntungan usahatani per musim yang diketahui melalui hasil pengurangan penerimaan usahatani per musim dengan biaya input produksi usahatani per musim; dan akses pasar. Semua variabel di atas merupakan variabel yang mudah diukur untuk mengetahui keberlanjutan ekonomi petani dilihat dari sistem usahataninya. Penulis menggunakan asumsi harga yang berlaku saat ini untuk mempermudah analisis finansial pada masing-masing sistem usahatani organik dan konvensional dalam satu musim. Selain itu, petani juga tidak dapat mengingat biaya input produksi usahataninya secara detail maupun harga hasil panen mereka per kilogram beberapa tahun yang lalu, saat pertanian organik belum diadposi oleh petani.

5.1. Analisis Tingkat Input dan Output Usahatani Organik dan Konvensional

Jenis tanaman budidaya dalam usahatani organik dan konvensional yang dianalisis dalam penelitian ini adalah padi sawah. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tingkat input dan output usahatani organik dan konvensional per

Dokumen yang terkait

Gejala Pemiskinan Keluarga PEtani Miskin di Jawa Kasus di Desa Larangan Kecamatan Pangetan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah

0 5 142

Analisis Sistem Usahatani Padi Organik (Suatu Studi Perbandingan, Kasus Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah)

0 10 113

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani (Studi Kasus Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah)

2 14 136

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

1 5 16

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

0 2 21

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG KAITANNYA DENGAN UU NO.2 TAHUN 1960 TENTANG PER

0 1 15

Pelaksanaan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan : Studi Kasus Pertanian Padi Organik di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Analysis of Organic Rice Far

0 2 8

4.1.2 Keadaan Penduduk - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Ana

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Daya Saing Usahatani Padi Organik terhadap Padi Konvensional di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah = Competitiveness Analysis of Organic Rice Far

0 0 24