Saya kurang sependapat dengan Saudara penyaji karena alasan

198 198 198 198 198 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u A Menemukan Pendapat dan Sudut Pandang Penulis Tajuk Rencana Pada pembelajaran yang lalu kamu telah memahami pengertian tajuk rencana. Seorang penulis tajuk rencana, berusaha untuk mengulas kembali fakta dan pendapat pokok berita yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Selain mengulas kembali, seorang penulis tajuk rencana berusaha untuk menganalisa, mempertanyakan, dan memprediksi kemungkinan-kemungkinan penyelesaiannya. Pada umumnya dia akan memposisikan sebagai pengamat dari sudut pandang tertentu. Oleh sebab itu, jika kamu membaca suatu tajuk rencana kamu harus dapat membedakan pernyataan-pernyataan yang berbentuk opini, dengan pernyataan-pernyataan yang berbentuk fakta. Selain itu kamu harus dapat memahami sudut pandang penulis dalam mengulas dan menyimpulkan apa yang ia uraikan dalam tajuk rencana tersebut. Hal ini sangat penting agar kamu tidak mudah tergiring dalam kesimpulan- kesimpulan suatu tulisan tajuk rencana yang pada umumnya bersifat sementara. Pada pembelajaran kali ini kamu diharapkan mampu menentukan pernyataan-pernyataan yang berbentuk pendapat, yaitu pernyataan yang harus dikaji kembali kebenarannya. Selain itu kamu diharapkan dapat memahami sudut pandang penulis dalam mengulas pokok permasalahan dalam tajuk rencana yang dia tulis. Bacalah tajuk rencana berikut ini Tajuk Rencana Nasib Sebuah Gerakan Sama sekali tidak terdengar kebutuhan pergerakan bagi bangsa ini setelah merdeka. Rupanya, setelah kemerdekaan diraih, lenyaplah semua sentimen dan semangat kolektif untuk berpikir dan bersikap sama terhadap sebuah kebutuhan. Bahkan, reformasi yang semula dianggap sebagai semangat kolektif untuk pencerahan telah mati muda. Di tengah miskinnya semangat pergerakan dan pendeknya usia sentimen kolektif, sekarang muncul lagi seruan membangkitkan semangat cinta produksi dalam negeri. Semangat yang digugah melalui event Pameran Produksi Indonesia. Momentumnya adalah hari Kebang- kitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2003. Soal cinta produksi dalam negeri, kalau mau melihat ke belakang, bukan baru pertama kali ini dikumandangkan. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini S Soewandi yang menyentil kembali semangat itu melalui Pameran Produksi Indonesia kali ini rupanya harus berkaca pada apa yang terjadi pada pertengahan 1970-an. Ketika itu, semangat cinta produksi dalam negeri tidak sekedar imbauan moral. Tetapi, semangat itu dilembagakan melalui kantor