Mengembangkan Penokohan Belajar Efektif Bahasa Indonesia Kelas 11 E Kusnadi H Andang Purwoto Siti Aisah 2009

171 171 171 171 171 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u Sasaran Kompetensi 7 6 berkaitan, saling menyebabkan terjadinya hubungan satu dengan yang lain. Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian, dapat pula dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu konflik fisik dan konflik batin atau konflik eksternal dan konflik internal. 1. Tulislah teks percakapan dialog yang menggambarkan sebuah konflik. Konflik tersebut dapat berupa konflik fisik atau konflik batin 2. Tukarkan hasil kerja kamu dengan teman kemudian tentukan apakah percakapan tersebut menggambarkan sebuah konflik atau tidak. Kemukakan alasannya

3. Mengembangkan Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Tahap awal karya fiksi pada umumnya berisi penyituasian, pengenalan terhadap berbagai hal yang akan diceritakan. Misalnya, pengenalan tokoh, pelukisan keadaan alam, lingkungan, suasana tempat, mungkin juga hubungan waktu, dan lain-lain yang dapat menuntun pembacapendengar secara emosional kepada situasi cerita. Latar memberikan pijakan secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada penonton atau pembaca. Dengan demikian, pembaca merasa dipermudah untuk ”mengoperasi- kan” daya imajinasinya, di samping dimungkinkan untuk berperan serta secara kritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang latar. 1. Tuliskan masing-masing satu paragraf yang menunjukkan latar: a. tempat; b. hubungan waktu; dan c. suasana sosial. 2. Tulisan tersebut bersifat transisi atau pengenalan dalam sebuah naskah drama Carilah naskah drama kemudian tentukan penokohannya, konflik, latar, serta sudut pandang Tulislah naskah drama satu babak minimal terdapat tiga tokoh di dalamnya Bacakan naskah drama yang kamu buat di depan kelas dapat dibantu oleh teman sesuai jumlah tokoh di dalamnya 172 172 172 172 172 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u D Membaca Buku Biografi

1. Membaca Buku Biografi

Bacalah biografi berikut ini P L A T O 427 – 347 SM Plato adalah ahli filsafat besar, sastrawan besar, pendidik, warga negara Yunani, murid Sokrates dan guru Aristoteles. Plato adalah orang pertama di dunia yang menemukan mendirikan perguruan tinggi atau universitas dengan nama Akademi 387 SM. Nama tersebut diambil dari nama seorang pahlawan Yunani yang bernama Akademus. Plato adalah ahli filsafat pertama di dunia yang dengan akal-budinya berhasil menemukan dunia idea atau dunia rohani. Hal itu sungguh menakjubkan bila diingat bahwa Injil dan Al-Quran baru terbit berabad- abad kemudian. Ia mengatakan, bahwa jiwa manusia sesudah meninggalkan badan, kembali ke dunia rohani dan hidup di sana untuk memandang keinsanan yang abadi dan sempurna. Plato juga menemukan ilmu filsafat politik ilmu filsafat tentang negara. Ia mengarang 36 karya filsafat, antara lain berjudul ”Republik”. Plato lahir di kota Athena pada tahun 427 SM dan meninggal di Athena pada tahun 347 SM. Plato termasuk keturunan bangsawan dan nama sebenarnya Aristokles. Ia mendapat nama Plato karena bahu dan dahinya lebar. Kata ”plato” berarti yang berbentuk lebar. Ayah Plato bernama Ariston dan meninggal sewaktu Plato masih kecil. Sesudah ayahnya meninggal, ibunya menikah lagi dengan Pirilampes, pamannya. Plato dibesarkan di rumah Pirilampes, sahabat dan pendukung Perikles 495-429 SM, kepala negara yang membuat Athena mencapai zaman keemasan. Mula-mula Plato ingin menjadi ahli politik, tapi ada dua peristiwa yang membelokkan cita-citanya. Pada tahun 404 SM, ketika Plato berumur 23 tahun, Kritias saudara sepupunya dan Karmides pamannya yang lain menjadi diktator di Athena. Tindakannya kejam dan tidak tahu kesusilaan. Plato merasa jijik terhadap ahli politik seperti itu. Satu tahun kemudian rakyat Athena berontak dan mendirikan pemerintahan demokrasi. Plato mempertimbangkan kembali cita- citanya untuk menjadi ahli politik. Tiba-tiba Sokrates, sahabat dan gurunya, dihukum mati oleh pemerintah Athena. Plato lalu membuang cita-citanya yang semula dan bermaksud jadi ahli filsafat seperti Sokrates. Cita-citanya tercapai bahkan ia menjadi ahli filsafat besar melebihi Sokrates. Bahkan Aristoteles, muridnya, jadi ahli filsafat terbesar di dunia. Sumber: 100 Penemu Paling Berpengaruh di Dunia :162