Aplikasi Mesin Batter Aplikator dan Breader Aplikator

51 Uji lanjut LSD rangking digunakan untuk mengetahui formula mana yang berbeda nyata. Nilai LSD rangking dengan selang kepercayaan 95 adalah 15,18. Selisih jumlah rangking antara formula F dan F 1 adalah 2 15,18, berarti tingkat penerimaan kedua formula tersebut tidak berbeda nyata. Selisih jumlah rangking antara formula F dan F 2 adalah 19 15,18 berarti tingkat penerimaan kedua formula tersebut berbeda nyata. Selisih jumlah rangking antara formula F 1 dan F 2 adalah 17 15,18 berarti tingkat penerimaan kedua formula tersebut berbeda nyata. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa formula F 2 berbeda nyata dengan formula F maupun F 1 , sedangkan formula F dan F 1 tidak berbeda nyata. Pemilihan formula dilakukan berdasarkan kriteria rata-rata rangking dan hasil uji lanjut LSD rangking. Formula yang dipilih adalah formula yang memiliki rata-rata rangking terkecil dan berbeda nyata dengan formula yang lain. Berdasarkan kriteria tersebut, formula yang terpilih adalah formula F 2 .

e. Aplikasi Mesin Batter Aplikator, Breader Aplikator, Continous Deep

Fat Frying, dan Individual Quick Freezing IQF. Batter aplikator, breader aplikator, continous deep fat fryer, dan individual quick freezing IQF yang digunakan adalah mesinalat yang dipakai untuk proses produksi chicken nugget di PT Charoen Pokphand Indonesia-Chicken Processing Plant. Tahap ini bertujuan mengetahui spesifikasi proses setting point yang dapat digunakan untuk memproduksi chicken nugget vegetable.

1. Aplikasi Mesin Batter Aplikator dan Breader Aplikator

Aplikasi batter menggunakan sistem submersion, yaitu produk berjalan diatas konveyor melalui genangan batter. Chicken nugget terendam seluruhnya pada batter. Konveyor top submerger membantu menekan produk sehingga terendam dalam batter. Skema batter aplikator dapat dilihat pada Gambar 11. 52 Gambar 11. Skema batter aplikator. Aplikasi breader menggunakan sistem resirkulasi. Pada breader aplikator, chicken nugget berjalan sepanjang hamparan breader sehingga bagian bawah nugget tertutup oleh breader. Sementara chicken nugget berjalan, dari atas ada bagian mesin yang berfungsi untuk menaburi chicken nugget dengan breader, sehingga seluruh bagian chicken nugget bisa tertutup breader. Skema breader aplikator dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Skema breader aplikator Aplikasi batter, dan breader dengan mesin menghasilkan produk chicken nugget yang mempunyai penampakan yang lebih baik dari pada chicken nugget vegeteable yang dibuat secara manual pada skala laboratorium. Menurut Suderman dan Cunningham 1983, aplikasi batter dan breader secara manual dengan menggunakan tangan akan menghasilkan produk yang bervariasi. Perbedaan tekanan chicken nugget resirkulasi breader breader batter top submerger conveyor discharge conveyor main conveyor belt chicken nugget 53 dari tangan akan menghasilkan produk yang bervariasi. Mesin akan menghasilkan produk yang seragam selama kekentalan batter, bahan breader , beban belt, dan kecepatan konveyor konsisten. Aplikasi batter menggunakan mesin lebih menghemat batter. Sedangkan jumlah penggunaan breader pada aplikasi dengan mesin lebih banyak. Hal ini disebabkan adanya alat penekan pada breader aplikator sehingga breader yang menempel lebih banyak. Breader yang diaplikasikan menggunakan mesin lebih rata dari pada yang diaplikasikan secara manual. Perbandingan penggunaan batter dan breader antara aplikasi secara manual dan dengan mesin dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Penggunaan batter dan breader pada pembuatan chicken nugget vegetable secara manual dan dengan mesin. Cara aplikasi Pick up batter Pick up breader Manual 8,09 16,34 Mesin 7,08 17,25

2. Aplikasi Continous Deep Fat Frying