Gambar 4. Enam pilar karakter
Sumber : diadopsi dari fisdk12.net
Dalam gambar tersebut, SD Westwood menekankan bahwa pentingnya enam pilar karakter yang akan dikembangkan. Berikut enam pilar tersebut : 1
Trustwoethiness rasa percaya diri, 2 Respect rasa hormat, 3 Responsibility rasa tanggung jawab, 4 Caring rasa kepedulian, 5 Citizenship rasa
kebangsaan, 6 Fairness rasa keadilan. Asmani, 2011:52 Pendidikan yang dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan anak-anak
bangsa, dan dilandasi dengan pendidikan karakternya, diharapkan anak-anak bangsa tersebut akan memiliki daya saing yang tinggi untuk hidup damai dan
sejahtera, serta sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang semakin maju dan beradab.
2.2.7 Komponen Pendukung dalam Pendidikan Karakter
Dalam setiap pelaksanaan suatu program diperlukan komponen pendukung untuk menunjang jalannya program agar program bisa berjalan sesuai dengan
rencana yang diinginkan, sedangkan menurut Isna 2011:107 komponen yang
perlu diperhatikan dalam rangka menjalankan pendidikan karakter, di antaranya adalah sebagai berikut:
Partisipasi Masyarakat Dalam hal ini, masyarakat meliputi tenaga pendidik, orang tua, anggota
masyarakat, dan peserta didik itu sendiri. Setiap sekolah yang akan menerapkan pendidikan karakter, bagi peserta didiknya harus memiliki badan khusus yang
dibentuk sebagai sarana komunikasi antara peserta didik, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat. Badan ini bertugas membicarakan konsep dan nilai-nilai
yang diperlukan untuk mendidik karakter peserta didik. Kebijakan Pendidikan
Meskipun pendidikan karakter lebih mengedepankan aspek moral dan tingkah laku, bukan berarti tidak sama sekali menetapkan kebijakan-kebijakan,
sebagaimana dalam dunia pendidikan formal pada umumnya. Sekolah tetap menetapkan landasan filosofi yang tepat dalam membuat pendidikan karakter,
serta menentukan tujuan, visi, dan misi, maupun beberapa kebijakan lainnya. Kesepakatan
Betapapun penting dan mendesaknya lembaga pendidikan menerapkan pendidikan karakter sebagai tambahan kurikulum di dalamnya, bukan berarti
kebijakan itu ditetapkan secara sepihak. Sekolah harus mengadakan pertemuan dengan orang tua peserta didik terlebih dahulu dengan melibatkan tenaga guru dan
perwakilan masyarakat guna mencari kesepakatan bersama.
Kurikulum Terpadu Agar tujuan penerapan pendidikan karakter dapat berjalan secara optimal,
maka sekolah membuat kurikulum terpadu di semua tingkatan kelas, karena peserta didik mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan materi mengenai
pengembangan karakter. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu diperkenalkan sejak dini, akan tetapi bukan berarti tidak berlaku bagi peserta didik yang sudah
dewasa, maka dari itu salah satu penerapannya adalah melalui pemberlakuan kurikulum terpadu dengan semua mata pelajaran.
Pengalaman Pembelajaran Pendidikan karakter sebenarnya lebih menitikberatkan pada pengalaman
daripada sekadar pemahaman. Oleh karena itu, melibatkan peserta didik dalam berbagai aktivitas positif dapat membantunya mengenal dan mempelajari
kenyataan yang dihadapi. Evaluasi
Guru perlu melakukan evaluasi sejauh mana keberhasilan pendidikan karakter yang sudah diterapkan. Evaluasi ini bukan dalam rangka mendapatkan
nilai, melainkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mengalami perubahan perilaku dibandingkan sebelumnya.
Bantuan Orang Tua Untuk mendukung keberhasilan, pihak sekolah hendaknya meminta orang
tua peserta didik untuk ikut terlibat dalam memberikan pengajaran karakter ketika peserta didik berada di rumah. Tanpa melibatkan peran orang tua di rumah, berarti
sekolah akan tetap kesulitan menerapkan pendidikan karakter terhadap peserta ddik.
Pengembangan Staf Perlu disediakan waktu pelatihan dan pengembangan bagi para staf di
sekolah sehingga mereka dapat membuat dan melaksanakan pendidikan karakter secara berkelanjutan. Hal tersebut termasuk waktu untuk diskusi dan pemahaman
dari proses dan program, serta demi menciptakan rencana pelajaran dan kurikulum selanjutnya.
Program Program pendidikan karakter harus dipertahankan dan diperbarui melalui
pelaksanaan dengan perhatian khusus pada tingkat komitmen yang tinggi dari atas, dana yang memadai, dukungan untuk koordinasi distrik staf yang berkualitas
tinggi, pengembangan professional berkelanjutan dan jaringan, serta dukungan system bagi guru yang melaksanakan program tersebut.
Jadi dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah diperlukan berbagai komponen pendukung untuk memperlancar jalannya pelaksanaan
pendidikan karakter diantaranya komponen tersebut antara lain partisipasi masyarakat, kebijakan pendidikan, kesepakatan, kurikulum terpadu, pengalaman
pembelajaran, evaluasi, bantuan orang tua, pengembangan staf, program, dimana komponen tersebut saling mendukung guna tercapainya pelaksanaan pendidikan
karakter yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan secara optimal.
2.2.8 Prinsip Pendidikan Karakter