Dari data-data yang peneliti temukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa perencanaan penerapan pendidikan karakter pada proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru meliputi berupa perencanaan silabus, RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disisipkan nilai-nilai pembentuk karakter.
Sekolah tidak menuntut guru harus menggunakan metode tertentu, guru diberi kebebasan menggunakan metode yang sekiranya cocok dengan materi yang
diajarkan. Guru juga menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, siswa dalam
merencanakan pembelajaran dengan menggunakan media yang seadanya sesuai dengan kondisi sarana prasarananya.
3. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran
Menurut Surachmad 2000: 257 pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya pembelajaran di kelas yang merupakan inti dari kegiatan
pendidikan di sekolah. Proses pembelajaran menurut Usman 2000:129 adalah sebagai berikut:
1 Memulai pelajaran 2 Memotovasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran
3 Menggunakan alat atau metode pengajaran 4 Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif
5 Memberi penguatan 6 Mengakhiri pelajaran
Dari enam komponen di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran melibatkan aktivitas guru dan siswa. Berikut ini penuturan dari guru mata
pelajaran PKn dan guru mata pelajaran PAI tentang aktivitas siswa saat pelajaran berlangsung:
Kalau aktivitas anak aktif, justru anak lebih menarik. kalau saya tidak masuk anak kecewa karena saya selalu menyelipi lelucon dan trik-trik
baru. guru mapel PKn Pada intinya bagus, Cuma pada akhir-akhir ini minat belajar agama islam
mengalami kendala karena orang tua sekarang kurang memberi perhatian kepada anak khususnya dalam pelajaran agama. guru mapel PAI
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa metode belajar yang diterapkan guru adalah metode ceramah, tanya jawab, sesekali menerapkan diskusi untuk
merangsang siswa untuk aktif. Guru sering memberi selingan lelucon untuk menghindari kebosanan pada siswa yang cuma mendengarkan, menyimak
penjelasan guru serta juga kadang menugaskan siswa untuk mencari sumber- sumber lain semacam pertanyaan. Berikut adalah wawancara yang menguatkan
hasil temuan tersebut: Saya selingi lelucon yang berkait, kadang-kadang kita agak sedikit
menyimpang. guru mapel PKn Biasanya mengugaskan siswa untuk mencari sumber-sumber yang lain itu
membuat siswa agak tertarik seperti memberi pertanyaan. guru mapel PAI
Dalam observasi yang peneliti lakukan, peneliti mendapati bahwa pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendidikan karakter memang sudah
cukup baik, guru sangat aktif dalam proses pembelajaran. Guru bukan hanya sebagai pemateri, fasilitator tetapi juga sebagai motivator. Guru juga selalu
memberi contoh-contoh nilai karakter seperti disiplin, jujur, memberi contoh tokoh-tokoh terdahulu.
Dari hasil temuan tersebut, analisis data mengenai penerapan pendidikan karakter pada proses pembelajaran kelas X SMAN 1 Welahan dilihat dari
beberapa aspek sebagai berikut: 1 Efektivitas penggunaan sarana dan prasarana
Penggunaan sarana dan prasarana telah digunakan cukup maksimal, karena terbatasnya sarana dan prasarana yang tesedia. Guru tentu mempunyai media lain
seperti laptop dengan memperlihatkan video atau presentasi yang berkaitan dengan materi kemudian menyuruh siswa untuk menganalisis, tentunya itu
membuat siswa menjadi aktif dan tidak cepat mengalami kebosanan yang hanya terpaku dengan satu media yaitu papan tulis dan sumber buku pegangan. Tetapi
guru sudah menggunakan cukup maksimal dengan menjelaskan materi yang harus selesai sampai akhir semester dan mencapai tujuan dari pembelajaran itu secara
maksimal. 2 Metode pembelajaran
Metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Tetapi metode yang sering dipakai yaitu ceramah, guru juga
tidak ingin siswanya menjadi pasif hanya mendengarkan ceramah saja sesekali guru melakukan aktivitas tanya jawab yang melibatkan siswa untuk berpikir
sehingga menjadi aktif serta mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan guru.
3 Respon dan aktivitas siswa Dalam pembelajaran yang menerapkan pendidikan karakter tidak berbeda
dengan pembelajaran pada sebelum-sebelumnya yang tidak menerapkan
pendidikan karakter, siswa selalu kelihatan semangat dan senang. Terkadang juga siswa mengalami kebosanan karena hanya mendengarkan ceramah dari guru
sehingga ada beberapa siswa yang mengantuk dan melakukan aktivitas sendiri secara diam-diam dengan memainkan HP.
4 Guru Fungsi guru adalah sebagai pemateri dan motivator. Guru harus mamapu
memahami karakteristik setiap siswa yang berbeda-beda dan harus bisa memberi motivasi kepada siswa dalam hal belajar, jadi guru tidak hanya memberi materi
saja tetapi guru juga harus bisa membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Menurut peneliti, guru mata pelajaran PKn yang merupakan lulusan dari Unnes
dan guru mata pelajaran lulusan dari IAIN Walisongo Semarang beliau-beliau sudah pasti memiliki kualitas yang bagus pada bidangnya masing-masing.
Walaupun terbatasnya sarana dan prasarana tiap-tiap guru mempunyai trik-trik sendiri untuk mengatasi katerbatasan tersebut dan juga tidak mengandalkan dari
sumber buku pegangan saja tetapi juga bisa memanfaatkan dari sumber-sumber lainnya seperti internet, maka membuat siswa lebih menarik.
Analisis dari hasil penelitian tersebut ialah guru yang berkualitas tanpa di imbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai akan menghambat kegiatan
proses belajar mengajar. Seorang guru selain harus menguasai materi juga harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai karena sarana tersebut dapat
menunjang pembelajaran untuk menjadi baik. Kesimpulan yang diambil peneliti berdasarkan data hasil wawancara dan
observasi tentang pelaksanaan pendidikan karakter pada proses pembelajaran di
kelas X berlangsung cukup baik. Proses pembelajaran tidak hanya melibatkan guru yang aktif dalam menjelaskan materi, namun siswa pun antusias dalam
proses pembelajarannya akan tetapi lebih sering guru yang paling aktif dalam menjelaskan materi. Guru bukan hanya sebagai penyampai materi, namun juga
sebagai motivator bagi para siswa. Kebanyakan guru di SMAN 1 Welahan memakai metode ceramah, selain itu juga menggunakan tanya jawab di sela-sela
pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah di sampaikan. Sarana dan prasarana yang dipakai seperlunya sesuai
dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran.
4. Evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran