komplikasi kehamilan akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena pada usia kurang dari 20 tahun kondisi ibu masih dalam masa pertumbuhan sehingga
mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun seorang ibu sudah mulai dihinggapi berbagai macam
penyakit ditambah dengan menurunnya kekuatan ibu untuk melakukan proses persalinan bayi karena faktor usia maupun penyakit yang dideritanya Manuaba,
1998: 36. Raymond dkk 1994 menyatakan bahwa usia lanjut
≥35 tahun akan meningkatkan risiko untuk melahirkan bayi mati. Cattingius dkk 1993 juga
menyatakan bahwa umur ibu yang semakin lanjut ≥35 tahun memiliki risiko
untuk melahirkan bayi kecil masa kehamilan KMK. Hasil penelitian Adimoelja 2004, pada periode 1 Januari 2002
–31 Desember 2003 di Rumah Sakit Umum Pusat Manado didapatkan angka kematian perinatal yang tinggi pada kelompok
umur 20 tahun dan ≥ 40 tahun, masing-masing 67,34 dan 64,52
Ambarwati, 2006: 22.
2.3.1.4 Pengetahuan Ibu
Pengetahuan ibu memegang peranan penting untuk mewujudkan kesehatan ibu dan bayi. Pengetahuan ibu diantaranya meliputi pengetahuan ibu
tentang kesehatan kehamilan, penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan, pemeriksaan kehamilan yang harus dilakukan, dan imunisasi yang harus
dilakukan selama masa kehamilan Manuaba, 1998: 20.
2.3.1.5 Paritas
Seorang ibu yang sudah mempunyai empat anak atau lebih dan menjadi hamil lagi keadaan kesehatannya sudah tampak menurun dan sering mengalami
kurang darah anemia. Selama hamil sering terjadi perdarahan jalan lahir dan letak bayi sungsang atau melintang. Akibat keadaan tersebut maka persalinan
menjadi sulit dan lama, bahkan mengalami perdarahan dan infeksi. Paritas di atas lima merupakan faktor risiko penyebab kematian perinatal Manuaba, 1998: 333.
Menurut Lubis dalam Ambarwati menyatakan bahwa paritas berkaitan dengan jumlah kelahiran yang dialami oleh seorang ibu. Jumlah kelahiran yang
berhubungan dengan terjadinya risiko kematian ibu adalah kelahiran lebih dari empat. Kelahiran pertama pada umumnya mempunyai risiko relatif tinggi karena
dipengaruhi oleh kemungkinan adanya kelemahan atau kelainan-kelainan bawaan dari ibu. Kelahiran ke dua dan ke tiga adalah yang paling kurang risikonya. Mulai
kelahiran keempat risiko kematian akan meningkat termasuk kelahiran-kelahiran berikutnya Lubis dalam Ambarwati, 2006: 22.
2.3.1.6 Jarak Antar Kelahiran
Pembatasan kelahiran dan membuat jarak kelahiran paling sedikit 2 tahun baik untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, mengingat setiap kehamilan
membawa risiko kesehatan yang potensial untuk ibu, walaupun ibu tersebut
terlihat sehat dan berisiko rendah. 2.3.1.7
Hamil dengan Penyakit
Hamil disertai dengan penyakit yang sudah ada sebelum kehamilan dan menjadi lebih berat karena pengaruh kehamilan itu, atau karena penyakit yang
timbul selama kehamilan itu sendiri. Penyakit yang menyertai antara lain penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, penyakit paru, infeksi, dan penyakit endokrin
Wiknjosastro, 1999. 2.3.1.8
Hamil dengan Komplikasi
Beberapa wanita ada kemungkinan mengalami penyimpangan dalam perjalanan kehamilannya. Komplikasi yang dapat dialami wanita hamil dibagi
sesuai masa kehamilannya yaitu pada kehamilan muda atau kehamilan trimester ketiga Manuaba, 1999.
2.3.1.9 Komplikasi Persalinan