risiko 2,205 kali lebih tinggi untuk terjadi kematian perinatal dibandingkan dengan bayi yang tidak mengalami kematian perinatal. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Abdul Bari Saifuddin yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab kematian perinatal adalah kelainan kongenital atau kelainan
bawaan Abdul Bari Saifuddin, 2008: 58.
5.2 Hambatan dalam Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan tentunya tidak terlepas dari hambatan dan kelemahan penelitian. Adapun hambatan dalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti kesulitan dalam menjangkau daerah yang lingkungan fisiknya
menanjak dan berbatu, namun kesulitan tersebut dapat teratasi karena peneliti menggunakan sepeda motor dalam menjangkau daerah-daerah
tersebut. 2.
Peneliti kesulitan dalam mencari alamat responden karena alamat yang didapat kurang lengkap, namun kesulitan tersebut dapat teratasi karena
dalam pencarian alamat peneliti dibantu oleh perangkat desa setempat.
Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah: 1.
Metode penelitian menggunakan kasus kontrol, yaitu merupakan penelitian yang mengumpulkan data retrospektif penelusuran kebelakang, dimana
responden harus mengingat-ingat jawaban yang akan diberikan, contohnya data tentang berapa kali ibu memeriksakan kandungan pada saat hamil,
apakah pada saat dilahirkan bayi mengalami gangguan pernafasan, dan lain-
lain. Cara mengatasinya yaitu dengan metode kuesioner untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan dengan cara membantu responden untuk
sedikit-demi sedikit mengingat kejadian tersebut dengan memberikan pertanyaan pendukung yang mudah dipahami responden.
2. Pertanyaan tentang pengetahuan seharusnya diukur pada saat responden
hamil atau setelah melahirkan, sedangkan pada penelitian ini pengetahuan diukur pada saat penelitian, padahal rentang waktu antara hamil atau
melahirkan dengan waktu penelitian cukup lama. Hal ini menyebabkan bias
akibat pengukuran yang kurang sensitif Sudigdo, 1995: 261.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis faktor ibu dan bayi yang berhubungan dengan kejadian kematian perinatal di Kabupaten Batang tahun
2010 dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian kematian perinatal
di Kabupaten Batang tahun 2010 p value= 0,006; OR= 3,878. 2. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian kematian perinatal
di Kabupaten Batang tahun 2010 p value= 0,013; OR= 2,843. 3. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian kematian perinatal di
Kabupaten Batang tahun 2010 p value= 0,016; OR= 2,988. 4. Ada hubungan antara BBLR dengan kejadian kematian perinatal di
Kabupaten Batang tahun 2010 p value= 0,001; OR= 10,864. 5. Ada hubungan antara asfiksia dengan kejadian kematian perinatal di
Kabupaten Batang tahun 2010 p value= 0,001; OR= 2,270 . 6. Ada hubungan antara kelainan kongenital dengan kejadian kematian
perinatal di Kabupaten Batang tahun 2010 p value= 0,006; OR= 2,205. 7. Tidak ada hubungan antara umur ibu, jarak antar kelahiran, dan penolong
persalinan dengan kejadian kematian perinatal di Kabupaten Batang tahun 2010.
73