Hubungan Antara Jarak Antar Kelahiran dengan Kejadian Kematian Hubungan Antara Penolong Persalinan dengan Kejadian Kematian Hubungan Antara BBLR dengan Kejadian Kematian Perinatal di

Berdasarkan tabel di atas, prosentase pada kelompok kasus untuk ibu dengan paritas yang berisiko sebesar 44,7, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan prosentase kelompok kontrol 21,3. Sedangkan prosentase kasus untuk ibu dengan paritas yang tidak berisiko sebesar 55,3, nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu ibu dengan paritas yang tidak berisiko 78,7. Hasil statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p= 0,016 0,05, yang artinya ada hubungan yang bermakna antara paritas berisiko dengan kejadian kematian perinatal. Nilai OR= 2,988, berarti responden dengan paritas berisiko 1 atau ≥5 mempunyai risiko 2,988 kali lebih besar untuk terjadinya kematian perinatal dibandingkan ibu yang berparitas 2-4.

4.2.2.5 Hubungan Antara Jarak Antar Kelahiran dengan Kejadian Kematian

Perinatal di Kabupaten Batang Tabel 4.17 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jarak Antar Kelahiran dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Batang Jarak Antar Kelahiran Kasus Kontrol Total P OR N N N 0,064 3,474 Berisiko 9 19,1 3 6,4 12 12,8 Tidak berisiko 38 80,9 44 93,6 82 87,2 Total 47 100,0 47 100,0 94 100,0 Berdasarkan tabel di atas, prosentase pada kelompok kasus yang berisiko 2 tahun sebesar 19,1, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol 6,4. Prosentase kelompok kasus dengan jarak kelahiran tidak berisisko ≥2 tahun sebesar 80,9, nilai tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol 93,6. Hasil statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p= 0,064 0,05, yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara jarak antar kelahiran dengan kejadian kematian perinatal.

4.2.2.6 Hubungan Antara Penolong Persalinan dengan Kejadian Kematian

Perinatal di Kabupaten Batang Tabel 4.18 Tabulasi Silang Hubungan Antara Penolong Persalinan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Batang Penolong Persalinan Kasus Kontrol Total P OR N N N 0,065 8,050 Bukan Tenaga Kesehatan 7 14,9 1 2,1 8 8,5 Tenaga Kesehatan 40 85,1 46 97,9 86 91,5 Total 47 100,0 47 100,0 94 100,0 Berdasarkan tabel di atas, prosentase pada kelompok kasus pada ibu yang penolong persalinannya bukan tenaga kesehatan sebesar 14,9, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan prosentase kelompok kontrol 2,1. Prosentase kasus pada ibu yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 85,1, nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol 97,9. Hasil statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p= 0,065 0,05, yang artinya tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan kejadian kematian perinatal.

4.2.2.7 Hubungan Antara BBLR dengan Kejadian Kematian Perinatal di

Kabupaten Batang Tabel 4.19 Tabulasi Silang Hubungan Antara BBLR dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Batang BBLR Kasus Kontrol Total P OR N N N 0,001 10,864 BBLR 16 42,6 3 6,4 19 24,5 Tidak BBLR 31 57,4 44 93,6 75 75,5 Total 47 100,0 47 100,0 94 100,0 Berdasarkan tebel di atas, prosentase kasus bayi dengan BBLR sebesar 42,6, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol 6,4. Prosentase kasus yang tidak BBLR sebesar 57,4, nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kontrol 93,6. Hasil statistik dapat diketahui bahwa nilai p= 0,001 0,05, yang artinya ada hubungan yang bermakna antara BBLR dengan kejadian kematian perinatal. Nilai OR= 10,864, berarti BBLR mempunyai risiko 10,864 kali lebih besar untuk terjadinya kematian perinatal dibandingkan dengan yang tidak BBLR. 4.2.2.8 Hubungan Antara Asfiksia dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Batang Tabel 4.20 Tabulasi Silang Hubungan Antara Asfiksia dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Batang Asfiksia Kasus Kontrol Total P OR N N N 0,001 2,270 Asfiksia 10 21,3 0,0 10 10,6 Tidak Asfiksia 37 78,7 47 100,0 84 89,4 Total 47 100,0 47 100,0 94 100,0 Berdasarkan tabel di atas, prosentase kasus bayi dengan asfiksia sebesar 21,3, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol 0,0. Sedangkan prosentase kasus bayi yang tidak dengan asfiksia sebesar 78,7, nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kontrol bayi yang tidak asfiksia 100,0. Dari hasil uji chi-square diperoleh nilai p= 0,001 0,05 maka dapat dikatakan ada hubungan yang bermakna antara asfiksia dengan kejadian kematian perinatal. Nilai OR= 2,270, berarti bayi dengan asfiksia 2,270 kali lebih berisiko dibandingkan dengan bayi tidak dengan asfiksia.

4.2.2.9 Hubungan Antara Kelainan Kongenital dengan Kejadian Kematian

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Ibu Dan Pelayanan Kesehatan Dengan Kematian Perinatal Di Kabupaten Pidie Tahun 2008

0 31 99

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN JEMBER

0 18 19

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan Tahun 2009

0 5 81

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI DI PUSKESMAS 1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi ibu dalam memijatkan bayi di Puskesmas 1 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2013.

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEMATIAN NEONATAL (Studi Kasus di Kabupaten Grobogan Tahun 2014).

4 14 149

44 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSIEKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013

0 0 12

FAKTOR IBU, BAYI DAN BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEMATIAN BAYI DI PUSKESMAS PEDAN

0 0 6

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH di RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI - Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2011 - DIGILI

0 0 13

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES TAHUN 2012   NASKAH PUBLIKASI - Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD Wates Tahun 2012 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 12