Distribusi Responden menurut Paritas Distribusi Responden menurut Kelainan Kongenital

4.2.1.4 Distribusi Responden menurut Paritas

Paritas responden terhadap kejadian kematian perinatal dibagi menjadi dua kategori yaitu paritas yang berisiko terhadap kematian perinatal 1 atau ≥5 dan paritas yang tidak berisiko terhadap kematian perinatal 2 - 4. Distribusi paritas terhadap kematian perinatal dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Distribusi Responden menurut Paritas No. Paritas Frekuensi Prosentase 1. Berisiko 1 atau ≥5 31 33 2. Tidak berisiko 2 – 4 63 67 Total 94 100 Tabel 4.7 menunjukkan responden dengan paritas yang berisiko terhadap kematian perinatal sebanyak 31 responden 33, sedangkan responden dengan paritas yang tidak berisiko sebanyak 63 responden 67.

4.2.1.5 Distribusi Responden menurut Jarak Antar Kelahiran

Jarak antar kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya dibagi menjadi dua yaitu jarak kelahiran yang berisiko 2 tahun dan kelahiran yang tidak berisiko ≥2 tahun. Distribusi jarak antar kelahiran dengan kejadian kematian perinatal dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Distribusi Responden menurut Jarak Antar Kelahiran No. Jarak Antar Kelahiran Frekuensi Prosentase 1. Berisiko 12 13

2. Tidak berisiko

82 87 Total 94 100 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden yang melahirkan dengan jarak antar kelahiran yang berisiko sebanyak 12 responden 13, sedangkan responden yang melahirkan dengan jarak antar kelahiran yang tidak berisiko sebanyak 82 responden 87.

4.2.1.6 Distribusi Responden menurut Penolong Persalinan

Penolong persalinan pada kematian perinatal dibagi menjadi dua kategori yaitu bukan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan. Distribusi penolong persalinan pada kematian perinatal dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Distribusi Responden menurut Penolong Persalinan No. Penolong Persalinan Frekuensi Prosentase 1. Bukan tenaga kesehatan 8 9

2. Tenaga kesehatan

86 91 Total 94 100 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden yang penolong persalinannya bukan tenaga kesehatan sebanyak 8 responden 9, sedangkan responden yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 86 responden 91. Penolong persalinan bukan tenaga kesehatan terdiri dari dukun bayi dan bersalin sendiri. Sedangkan yang berasal dari tenaga kesehatan terdiri dari bidan dan dokter spesialis obstetri.

4.2.1.7 Distribusi Responden menurut BBLR

Berat badan lahir pada kematian perinatal dibagi menjadi dua kategori, yaitu BBLR BBL ≤2.500 gram dan tidak BBLR BBL 2.500 gram. Distribusi BBLR pada kematian perinatal dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Distribusi Responden menurut BBLR No. BBLR Frekuensi Prosentase 1. BBLR 23 24

2. Tidak BBLR

71 76 Total 94 100 Tabel 4.10 menunjukkan bayi yang lahir dengan BBLR sebanyak 23 responden 24, sedangkan bayi yang lahir tidak dengan BBLR sebanyak 71 responden 76.

4.2.1.8 Distribusi Responden menurut Asfiksia

Asfiksia pada kematian perinatal dibagi menjadi dua kategori, yaitu bayi yang mengalami asfiksia dan bayi yang tidak mengalami asfiksia. Distribusi BBLR pada kematian perinatal dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Distribusi Responden menurut Asfiksia No. Asfiksia Frekuensi Prosentase 1. Asfiksia 10 11

2. Tidak asfiksia

84 89 Total 94 100 Tabel 4.11 menunjukkan bayi yang mangalami asfiksia sebanyak 10 responden 11, sedangkan bayi yang tidak asfiksia sebanyak 84 responden 84.

4.2.1.9 Distribusi Responden menurut Kelainan Kongenital

Kelaian kongenital pada kematian perinatal dibagi menjadi dua kategori, yaitu bayi yang mengalami kelainan kongenital dan bayi yang tidak mengalami kelainan kongenital. Distribusi kelainan pada kematian perinatal dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Distribusi Responden menurut Kelainan Kongenital No. Kelainan Kongenital Frekuensi Prosentase 1. Mengalami kelainan kongenital 8 9 2. Tidak mengalami kelainan kongenital 86 91 Total 94 100 Tabel 4.12 menunjukkan bayi yang mengalami kelainan kongenital sebanyak 8 responden 9, sedangkan bayi yang tidak mengalami kelainan kongenital sebanyak 86 responden 91.

4.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan rumus chi-square, dimana uji tersebut digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

4.2.2.1 Hubungan Antara Umur Ibu dengan Kejadian Kematian Perinatal di

Kabupaten Batang Tabel 4.13 Tabulasi Silang Hubungan Antara Umur Ibu dengan Kejadian Kematian Perinatal di Kabupaten Batang Umur Ibu Kasus Kontrol Total P OR N N N 0,503 1,350 20 th atau 35 th 16 34,0 13 27,7 29 30,9 20 – 35 tahun 31 66,0 34 72,3 65 69,1 Total 47 100,0 47 100,0 94 100,0 Berdasarkan tabel di atas, prosentase pada kelompok kasus yang melahirkan pada umur risiko tinggi sebesar 34,0, sedangkan kelompok kontrol yaitu 27,7. Prosentase pada kelompok kasus yang melahirkan pada umur risiko rendah sebesar 66,0, sedangkan prosentase pada kelompok kontrol 72,3. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan p value= 0,503 0,05, yang artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian kematian perinatal di Kabupaten Batang tahun 2010.

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Ibu Dan Pelayanan Kesehatan Dengan Kematian Perinatal Di Kabupaten Pidie Tahun 2008

0 31 99

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN JEMBER

0 18 19

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II Kabupaten Grobogan Tahun 2009

0 5 81

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI DI PUSKESMAS 1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi ibu dalam memijatkan bayi di Puskesmas 1 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2013.

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEMATIAN NEONATAL (Studi Kasus di Kabupaten Grobogan Tahun 2014).

4 14 149

44 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN IBU AKIBAT PRE EKLAMSIEKLAMSI DI RSUD INDRAMAYU TAHUN 2013

0 0 12

FAKTOR IBU, BAYI DAN BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEMATIAN BAYI DI PUSKESMAS PEDAN

0 0 6

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH di RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI - Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2011 - DIGILI

0 0 13

FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WATES TAHUN 2012   NASKAH PUBLIKASI - Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD Wates Tahun 2012 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 12