34 pelajaran akan lebih mudah dipahami jika siswa melakukan sendiri. Oleh
karena itu, guru hendaknya merancang proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, karakteristik siswa SD menurut para ahli, yaitu masih senang bermain bersama kelompoknya, bergerak, dan berpikir konkret. Mereka
melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bersama teman-teman sebaya- nya. Ketika mereka bersama dengan kelompoknya, mereka akan menyesuaikan
diri dengan kelompoknya. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan teknik pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif bersama kelompoknya, sehingga
siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa SD. Teknik alternatif yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran IPS yaitu teknik quick on the draw. Teknik ini melibatkan siswa
secara aktif dalam suatu permainan bersama kelompoknya. Melalui teknik quick on the draw, diharapkan siswa dapat senang mengikuti pembelajaran, sehingga
hasil belajar siswa meningkat.
2.1.6 Pembelajaran Konvensional
Burrowes 2003 dalam Warpala 2009 menyampaikan bahwa “pembela-
jaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksi materi-materi yang dipresentasikan,
menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikan kepada situasi kehidupan nyata”. Menurut Brooks dan Brooks 1993 dalam
Warpala 2009, penyelenggaraan pembelajaran konvensional lebih menekankan
35 pada tujuan pembelajaran yang berupa penambahan pengetahuan, sehingga belajar
dilihat sebagai proses “meniru” dan siswa dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari melalui kuis atau tes terstandar.
Lebih lanjut Depdiknas dalam Yasa 2008 menjelaskan bahwa dalam pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hafalan, latihan soal, dan
penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Simpulan definisi pembelajaran konvensional
di atas, yaitu bahwa pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang menekankan pada belajar hafalan dengan tujuan menambah pengetahuan siswa
tanpa ada waktu untuk menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya. Menurut Miko 2012, secara umum ciri-ciri pembelajaran konvensional
sebagai berikut: 1 siswa merupakan penerima informasi secara pasif yang mene- rima pengetahuan dari guru dan pengetahuan tersebut diasumsikan sebagai badan
dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar; 2 siswa belajar secara individual; 3 pembelajaran abstrak dan teoritis; 4 guru yang
menentukan jalannya proses pembelajaran; 5 interaksi di antara siswa kurang; 6 tidak ada kelompok-kelompok kooperatif dalam proses pembelajaran; 7
keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan; dan 8 guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok
belajar. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran konvensional pada penelitian ini
yaitu pembelajaran yang belum menekankan pada pembelajaran kooperatif, yakni dalam proses pembelajaran, siswa dibentuk menjadi kelompok-kelompok. Itulah
sebabnya siswa tidak diajarkan keterampilan sosial secara langsung oleh guru
36 dalam proses pembelajaran. Pembelajaran masih berpusat pada guru dan belum
melibatkan siswa secara aktif bersama kelompoknya.
2.1.7 Definisi Strategi, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran