51
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono 2012: 119, adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri
Kejambon 7 dan 10 semester 2 tahun ajaran 20122013 dengan rincian 39 siswa SD Negeri Kejambon 7 sebagai kelompok eksperimen dan 32 siswa SD Negeri
Kejambon 10 sebagai kelompok kontrol. Jadi, banyaknya anggota populasi dalam penelitian ini yaitu 71 siswa. Data anggota populasi pada lampiran 1 dan 2.
Alasan penentuan populasi yaitu karena keberadaan kedua SD tersebut berada di satu lokasi komplek yang mempunyai iklim, karakteristik
pembelajaran, dan lingkungan sekolah yang relatif sama, memiliki nilai KKM untuk mata pelajaran IPS dan kemampuan awal yang relatif sama. Data
kemampuan awal siswa kelas V SD Negeri Kejambon 7 dan 10 yang didapat dari nilai Ujian Akhir Semester UAS 1 mata pelajaran IPS ada pada lampiran 3 dan
4. Data kemampuan awal tersebut kemudian di uji kesamaan rata-ratanya. Uji kesamaan rata-rata data kemampuan awal siswa kelas V SD Negeri
Kejambon 7 dan 10 menggunakan dua cara analisis yaitu analisis empiris dan statistik. Analisis empiris dilakukan dengan cara mencari selisih antara rata-rata
nilai UAS 1 mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Kejambon 7 dan 10 Kota Tegal. Rata-rata nilai UAS 1 mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Kejambon 7
sebesar 69, 60, sedangkan rata-rata nilai UAS 1 mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Kejambon 7 sebesar 65, 94. Selisih rata-rata nilai UAS 1 mata pelajaran
IPS kelas V kedua SD tersebut yaitu 69, 60 – 65, 94 = 3, 66.
52 Analisis statistik menggunakan program Statistical Product and Service
Solution SPSS versi 17 dengan uji satu sampel one sample t test. Menurut
Priyatno 2010: 28, uji satu sampel one sample t test digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai
pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Hipotesis untuk uji kesamaan rata- rata kemampuan awal siswa sebagai berikut:
1 Ho : Rata-rata nilai IPS siswa kelas V SD Negeri Kejambon 7 tidak
berbeda dengan rata-rata nilai IPS siswa kelas V SD Negeri Kejambon 10. 2
Ha : Rata-rata nilai IPS siswa kelas V SD Negeri Kejambon 7 berbeda dengan rata-rata nilai IPS siswa kelas V SD Negeri Kejambon 10.
Kriteria keputusan uji satu sampel one sample t test yaitu Ho diterima jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
dan Ho ditolak jika jika –t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
. Berdasarkan nilai signifikansi yaitu Ho diterima jika nilai signifikansi 0,05 dan
Ho ditolak jika nilai signifikansi 0,05. Berikut hasil uji kesamaan rata-rata kemampuan awal siswa:
Tabel 3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Kemampuan Awal Siswa
One-Sample Test
Test Value = 69.60
t Df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
kelompok kontrol
-1.305 31
.201 -3.662
-9.39 2.06
Berdasarkan tabel 3.1, diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar -1,305. Penentuan t
tabel
dengan menggunakan taraf signifikansi 5 : 2 = 2,5 dua sisi,
53 derajat kebebasan df = 31, didapat nilai t
tabel
sebesar 2,040. Selain itu, dapat diketahui nilai signifikansi sig. 2-tailed sebesar 0,201. Dari hasil penghitungan,
diketahui bahwa –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
–2,040 ≤ -1,305 ≤ 2,040 dan nilai
signifikansi 0,05 0,201 0,05. Dengan mengacu pada kriteria uji satu sampel, maka Ho diterima dan simpulannya yaitu rata-rata nilai IPS siswa kelas V SD
Negeri Kejambon 7 tidak berbeda dengan rata-rata nilai IPS siswa kelas V SD Negeri Kejambon 10. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka SD Negeri
Kejambon 7 dan 10 dapat digunakan sebagai tempat penelitian eksperimen. Hasil out put uji kesamaan rata-rata kemampuan awal siswa selengkapnya ada pada
lampiran 5.
3.2.2 Sampel